EkonomiUntuk Sma Ma Kelas X Oleh Alam S Pdf Free Download Buku Paket Ekonomi Kelas 10 Kurikulum 2013 Guru Ilmu Sosial Ekonomi Untuk Sma Ma Kelas X Ppt Download Ekonomi Untuk Sma Ma Kelas Xi Oleh Alam S Ppt Download Buku Ekonomi Untuk Sma Ma Kelas Xii Peminatan Kur 2013

Banyak manfaat sumber daya alam tidak memiliki harga pasar, untuk itu perlu digunakan pendekatan-pendekatan untuk mengkuantifikasi nilai ekonomi sumber daya tersebut dalam satuan moneter. Manfaat hutan dalam penjerapan karbon, manfaat ekologis serta lingkungan lainnya merupakan contohnya. Karena sifatnya yang non market, menyebabkan banyak manfaat sumber daya hutan belum dinilai secara memuaskan dalam perhitungan ekonomi. Tetapi saat ini, kepedulian akan pentingnya manfaat lingkungan semakin meningkat dengan melihat kondisi sumber daya alam yang semakin terdegradasi. Untuk itu perlu dikembangkan berbagai metode dan teknik penilaian peranan, baik untuk peranan yang sudah memiliki harga pasar ataupun tidak, dalam satuan moneter pada pembangunan ekonomi. Dalam Bab ini akan dijelaskan peranan sumber daya alam dalam pembangunan ekonomi yang digunakan untuk menilai peranan sumber daya alam, sekaligus tinjauan serta kontribusinya terhadap pembangunan nasional. Figures - uploaded by Annisa Ilmi FariedAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Annisa Ilmi FariedContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Marulam MT Simarmata, Eko Sudarmanto, Iskandar Kato Lora Ekana Nainggolan, Elvitrianim Purba, Eko Sutrisno Muhammad Chaerul, Annisa Ilmi Faried, Ismail Marzuki Tiurlina Siregar,ꢀ Ita Aristia Sa'ida, Tioner Purba, Humairo Saidah Erniati Bachtiar, Bonaraja Purba, Meylida Nurrachmania Faizah Mastutie Penerbit Yayasan Kita Menulis Copyright © Yayasan Kita Menulis, 2021 Marulam MT Simarmata, Eko Sudarmanto, Iskandar Kato Lora Ekana Nainggolan, Elvitrianim Purba, Eko Sutrisno Muhammad Chaerul, Annisa Ilmi Faried, Ismail Marzuki Tiurlina Siregar, Ita Aristia Sa'ida, Tioner Purba, Humairo Saidah Erniati Bachtiar, Bonaraja Purba, Meylida Nurrachmania Faizah Mastutie Editor Abdul Karim Desain Sampul Tim Kreatif Kita Menulis Sampul Penerbit Yayasan Kita Menulis Web e-mail press WA 0821-6453-7176 Anggota IKAPI 044/SUT/2021 Marulam MT Simarmata, dkk. Ekonomi Sumber Daya Alam Yayasan Kita Menulis, 2021 xvi; 284 hlm; 16 x 23 cm ISBN 978-623-342-003-7 Cetakan 1, Maret 2021 Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak maupun mengedarkan buku tanpa Izin tertulis dari penerbit maupun penulis Puji Syukur dan terimakasih bagi Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan karuniaNya yang dilimpahkanNya, sehingga kami penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul Ekonomi Sumber Daya Alam. Sebagaimana diketahui, bahwa sumber daya alam merupakan fondasi dan modal alam dalam pembangunan. Oleh karenanya mempelajari peran dari fungsi modal alam dalam pengambilan keputusan untuk pembangunan yang berkelanjutan sangatlah penting. Kegagalan dalam memahami peran modal alam akan mengarah pada tidak optimalnya pembangunan ekonomi dan menimbulkan biaya sosial dan lingkungan yang merugikan manusia. Sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi, sumber daya alam menghadapi tekanan yang berimplikasi pada ketersediaan dan penyediaan barang dan jasa yang dihasilkan. Oleh karenanya, selain penting untuk memahami peran sumber daya alam dalam sistem ekonomi, penting pula untuk memahami isu-isu yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam. Dengan terbitnya buku ini, dapat membantu para pembaca, memahami Ekonomi Sumber Daya Alam dalam kelangsungan pembangunan sekarang dan yang akan datang. Buku ini berisi materi yang dapat digunakan baik oleh tenaga pengajar maupun mahasiswa, serta para pembaca umumnya untuk menambah wawasan berpikir dan ilmu yang berkenaan dengan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Buku ini terdiri dari 17 Bab yang menguraikan tentang Bab 1 Peranan Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi Bab 2 Ekonomi Perubahan Iklim Bab 3 Konservasi, Deplisi dan Persediaan Bab 4 Kaitan antara Kemiskinan, Industrialisasi dan Pengambilan Sumber Daya Alam Bab 5 Mengukur Kelangkaan Sumber Daya Alam Bab 6 Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Hubungannya Satu Sama Lain Bab 7 Konservasi Sumber Daya Alam Bab 8 Pengaruh Berbagai Variable Ekonomi Terhadap Konservasi Sumber Daya Alam Bab 9 Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui Bab 10 Sumber Daya Tanah Bab 11 Sumber Daya Air Bab 12 Sumber Daya Hutan Bab 13 Analisis Biaya dan Manfaat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Bab 14 Permasalahan dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Bab 15 Ekonomi Sumber Daya Alam Terbarukan Bab 16 Ekonomi Sumber Daya Alam Tidak Terbarukan Bab 17 Konservasi Sumber Daya Air Buku yang disusun secara berkolaborasi oleh para sivitas, yang berasal dari berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta merupakan implementasi atas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Berkat dukungan moral dan material dari berbagai pihak sangatlah membantu tersusunnya buku ini. Penulis sungguh menyadari jika di dalam penyusunan buku ini masih terdapat kekurangan, akan tetapi penulis meyakini sepenuhnya bahwa sekecil apapun kontribusi buku ini, semoga tetap akan memberikan sebuah manfaat bagi para pembaca. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan buku ini. Penulis juga berterimakasih kepada Pimpinan Penerbit Kita Menulis yang telah berkenan menerbitkan buku ini. Semoga Tuhan yang Maha Kuasa, senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin Medan, Februari 2021 Penulis Marulam MT Simarmata, dkk Kata Pengantar...................................................................................................v Daftar Isi.............................................................................................................vii Daftar Gambar ..................................................................................................xiii Daftar Tabel........................................................................................................xv Bab 1 Peranan Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi Pendahuluan.................................................................................................1 Sumber Daya Alam ....................................................................................4 Sumber Daya Alam sebagai Modal Alam.......................................6 Modal Alam dalam Sistem Ekonomi...............................................8 Sumber Daya Alam dan Pembangunan Ekonomi....................................10 Ilmu Ekonomi dan Sumber Daya Alam...........................................11 Penggunaan Sumber Daya Alam......................................................12 Sumber Daya Alam dan Barang Sumber Daya...............................13 Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi............................13 Fungsi Produksi .................................................................................14 Bab 2 Ekonomi Perubahan Iklim Pendahuluan.................................................................................................19 Perubahan Iklim di Indonesia.....................................................................20 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ekonomi .........................................24 Perubahan Iklim dan Ekonomi Global ......................................................27 Bab 3 Konservasi, Deplisi dan Persediaan Pendahuluan.................................................................................................29 Konservasi....................................................................................................31 Pengertian Konservasi .......................................................................31 Strategi Konservasi............................................................................32 Kawasan Konservasi..........................................................................33 Deplisi...........................................................................................................36 Tutupan Hutan Primer .......................................................................37 Tutupan Hutan di Atas Lahan Gambut ............................................37 Habitat Spesies Kunci........................................................................38 Persediaan Cadangan................................................................................40 Persediaan Cadangan Ekonomis....................................................40 Kelangkaan Persediaan......................................................................42 Upaya Menjaga Persediaan...............................................................45 Bab 4 Kaitan antara Kemiskinan, Industrialisasi dan Pengambilan Sumber Daya Alam Pendahuluan.................................................................................................49 Peran Revolusi Industri terhadap Pemanfaatan SDA...............................51 Paradigma Individu terhadap Ruang dan Waktu......................................52 Keterkaitan Penduduk, Industri serta SDA................................................54 Proses Pengambilan SDA dalam Lingkungan Masyarakat Industri .......58 Kemiskinan dan Hubungannya dengan Pengambilan SDA....................60 Proses Pembangunan serta Lingkungan Hidup di Indonesia...................66 Bab 5 Mengukur Kelangkaan Sumber Daya Alam Pendahuluan.................................................................................................60 Mengukur Kelangkaan Sumberdaya Alam...............................................70 Pengukuran Ekonomi Terhadap Kelangkaan Sumberdaya Alam...........75 Biaya Produksi...................................................................................75 Harga Barang Sumberdaya Alam.....................................................77 Bab 6 Klasifikasi dan Hubungan Antar Sumber Daya Alam Pendahuluan.................................................................................................81 Klasifikasi Sumber daya alam ...................................................................82 Berdasarkan jenis ..............................................................................82 Berdasarkan sifat pembaharuan/Kelestariannya.............................82 Berdasarkan nilai ekonominya.........................................................83 Berdasarkan tempat...........................................................................85 Berdasarkan wujud............................................................................85 Berdasarkan proses terbentuk...........................................................86 Berdasarkan kegunaan atau penggunaannya...................................87 Berdasarkan Kepemilikan ...............................................................88 Hubungan Antara SDA dan Penggunaannya............................................89 Bab 7 Konservasi Sumber Daya Alam Pendahuluan.................................................................................................91 Strategi Konservasi Sumber Daya Alam dan Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan ..............................................................................................94 Strategi Pendidikan Konservasi..................................................................95 Arah Kebijakan dan Pengelolaan Konservasi SDA di Indonesia............100 Bab 8 Pengaruh Berbagai Variabel Ekonomi Terhadap Konservasi Sumber Daya Alam Pendahuluan.................................................................................................101 Donasi Terhadap PNBP Penerima Negara Bukan Pajak, Pendapatan dan Penurunan Kemiskinan........................................................................103 Kegagalan Pengelolaan Sumber Daya Alam Telah Mengakibatkan Kerugian.......................................................................................................106 Bab 9 Pengelolaan Sumber Daya Alam Tidak Terbarukan Pendahuluan.................................................................................................111 Bijak Mengelola SDA yang tidak Terbarukan .........................................112 Prinsip Pengelolaan SDA tidak terbarukan...............................................116 Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak Bumi .................................................118 Deposit Mineral dan Logan........................................................................121 Peran Gas Alam dalam Kehidupan............................................................125 Batubara dan Kelestarian Bumi..................................................................128 Mineral Radioaktif.......................................................................................131 Pendahuluan...............................................................................................135 Tanah sebagai Sumber Daya Alam..........................................................137 Manfaat Tanah ..........................................................................................138 Klasifikasi Tanah.......................................................................................140 Sifat Fisik Tanah........................................................................................142 Sifat Kimia Tanah .....................................................................................145 Kerusakan Tanah.......................................................................................147 Konservasi Tanah......................................................................................148 Pendahuluan...............................................................................................151 Pengertian Sumber Daya Air....................................................................152 Pengertian Sumber Daya Air ........................................................152 Klasifikasi Sumber Daya Air .......................................................153 Asas Pengelolaan Sumber Daya Air ...........................................154 Pengelolaan Sumber Daya Air.................................................................156 Pengelolaan Sumber Daya Air Permukaan..................................156 Pengelolaan Sumber Daya Air Tanah..........................................157 Pengelolaan Sumber Daya Air Bersih..........................................159 Konservasi Sumber Daya Air...................................................................161 Pendahuluan...............................................................................................163 Peranan Sumber daya Hutan dalam Perekonomian................................165 Peranan Sumber daya Hutan sebagai Penggerak Perekonomian 166 Alternatif Peningkatan Peran Sumber daya Hutan dalam Perekonomian di Indonesia..........................................................169 Valuasi Ekonomi Sumber daya Hutan ....................................................171 Konsep Nilai Ekonomi Sumber daya Hutan...............................171 Metode Penilaian Ekonomi SDH.................................................174 Bab 13 Analisis Biaya dan Manfaat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Pendahuluan...............................................................................................177 Analisis Biaya dan Manfaat......................................................................179 Jenis Biaya dan Manfaat...........................................................................180 Biaya Cost...................................................................................182 Manfaat Benefits.........................................................................183 Tahapan Analisis Biaya dan Manfaat .....................................................184 Metode Analisis Biaya dan Manfaat........................................................185 Bab 14 Analisis Biaya dan Manfaat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Pendahuluan...............................................................................................189 Permasalahan dalam Pengelolaan SDA...................................................190 Prinsip Dasar Pengelolaan SDA...............................................................192 Bab 15 Ekonomi Sumber Daya Alam Terbarukan Pendahuluan...............................................................................................201 Macam-Macam Energi di Alam ..............................................................203 Energi Terbarukan ....................................................................................204 Energi Alternatif di Dunia .......................................................................206 Kelebihan Dan Kekurangan Energi Terbarukan.....................................212 Bab 16 Ekonomi Sumber Daya Alam Tidak Terbarukan Pendahuluan...............................................................................................215 Alur Ekstraksi Untuk Sumber Daya Alam Tak Terbarukan..........217 Manfaat Sosial Bersih....................................................................220 Efisiensi Dinamis Dua Periode.....................................................221 Efisiensi Dinamis Banyak Periode ..............................................222 Ekstraksi Sumber Daya pada Struktur Pasar Monopoli.........................223 Dasar-Dasar Model Hotelling.......................................................223 Ekstraksi Multiperiode...................................................................229 16. 4 Kebijakan Ekonomi Terhadap Ekstraksi Sumber Daya Tidak Terbarukan.....233 Bab 17 Konservasi Sumber Daya Air Pendahuluan...............................................................................................237 Sumber Daya Air di Indonesia ................................................................238 Sumber – Sumber Air di Indonesia ..............................................239 Kondisi Sumber Daya Air di Indonesia .......................................240 Permasalahan dan Penyebab Kerusakan Sumber Air ................242 Konservasi Sumber Daya Air di Indonesia ............................................245 Perlindungan dan Pengelolaan Sumber Daya Air ..................................246 Pemeliharaan dan pertahankan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air ...................................................................................246 Pengendalian pemanfaatan dan perlindungan sumber air, dalam kaitannya dengan kegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan di sekitar sumber air.......................................................................247 Pengisian Air Pada Sumber Air. ..................................................248 Pengaturan daerah sempadan sumber air.....................................248 Pengaturan sarana dan prasarana sanitasi ....................................249 Pengendalian dan Pemanfaatan Lahan di Daerah Hulu..............250 Rehabilitasi Hutan..........................................................................250 Pelestarian Hutan Lindung, Suaka Alam, dan Kawasan Pelestarian Alam............................................................................251 Metode Pelestarian Sumber Daya Air .....................................................252 Daftar Pustaka....................................................................................................257 Biodata Penulis ..................................................................................................275 Gambar Peranan Sumber Daya Air dalam Kehidupan .........................3 Gambar Potensi Batu Bara Modal Indonesia untuk Menjadi Negara Maju ...........................................................................................6 Gambar Modal Alam, Buatan, dan Sumber Daya Manusia dalam Sistem Ekonomi ........................................................................8 Gambar Sumber Daya Alam Penting dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.....................................................................................10 Gambar Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dan Barang Sumber Daya ............................................................................................15 Gambar Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dan Persediaan Sumber Daya..............................................................................16 Gambar Hubungan antara Tingkat Pertumbuhan dan Pencemaran ......18 Gambar Grafik Sumber daya Alam.........................................................35 Gambar Pandangan manusia terhadap Pengelolaan SDA .....................52 Gambar Pandangan Manusia terhadap Ruang dan Waktu ....................53 Gambar Hubungan antara Pertumbuhan Penduduk, Kegiatan Ekonomi, SDA dan Lingkungan ...............................................................55 Gambar Deforestasi yang terjadi di Hutan Kalimantan .........................66 Gambar Data Tahunan Tutupan Pohon Hilang sejak 2001 ...................67 Gambar Persentase Hilangnya Tutupan Hutan Primer Tertinggi Antara Tahun 2001-2019.......................................................................68 Gambar IstilahPersediaann Sumber Daya Alam ....................................74 Gambar Proses pengeboran minyak yang membutuhkan biaya dan teknologi ....................................................................................84 Gambar Keindahan Pantai Prau di Pacitan Jawa Timur, merupakan salah satu bentuk sumber daya lingkungan perpaduan antara faktor biotik dan abiotic..............................................................87 Gambar Pemanfaatan aliran air sungai maron untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro PLTMH di Desa Seloliman Trawas Mojokerto Jawa Timur ..............................................................88 Gambar Hubungan antara Sumber daya alam ........................................90 Gambar Realisasi PNBP periode Triwulan I Tahun 2020.....................104 Gambar PNBP Penerima Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan PNBP Non- SDA Proyeksi Tahun 2016-2020.........................105 Gambar Pentingnya Melestarikan Sumber Daya Alam.........................109 Gambar Beberapa mineral radioaktif di alam termasuk Uranium ........132 Gambar Daya tembus beberapa sinar sumber radiasi ............................132 Gambar Alat Electron Microprobe, untuk deteksi bahan radioaktif......133 Gambar Nilai ekonomi total dari sumber daya hutan ..........................173 Gambar Keterkaitan Antara Ilmu ekonomi dengan Ekonomi Gambar Kurva Permintaan Dt, Kurva Penawaran St, dan Titik Kesetimbangan pada Pasar yang Bersaing Sempurna............220 Gambar Alokasi Sumber daya Dapat Habis yang Melimpah..............222 Gambar Kurva Permintaan Elastis.........................................................226 Gambar Diagram Status Mutu Air Sungai di Indonesia Tahun Gambar Kawasan Resapan dan Daerah Tangkapan Air......................246 Gambar Budidaya ikan di Danau Maninjau Merusak Lingkungan ....247 Gambar Pengisian Air antara Sumber Air.............................................248 Gambar Sempadan Sungai Bertanggul .................................................249 Gambar Sistem Perpipaan Limbah Terpusat ......................................250 Gambar Pengendalian Pemanfaatan Lahan di Daerah Hulu.................250 Gambar Rehabilitasi Hutan dan Lahan Pertanian.................................251 Gambar Kawasan Hutan Lindung .........................................................251 Gambar Kawasan Suaka Alam............................................................252 Gambar Kawasan Pelestarian Alam....................................................252 Tabel Matriks Ketergantungan Ekonomi terhadap SDA dan Lingkungan Hidup dengan Tingkat Pendapatan...............................................62 Tabel Pengelolaan Sumber Daya Alam.................................................217 Tabel Pengaruh Perubahan Discount Rate Terhadap Ekstraksi Optimal229 Peranan Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi Dalam sejarah peradaban, sumber daya alam telah memberikan peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Sejak jaman prasejarah, leluhur kita yang dikenal dengan komunitas masyarakat berburu yang mengandalkan sumber makanan dari alam untuk hidup mereka. Sumber-sumber pangan misalnya, diperoleh langsung dari sistem alam dengan cara berburu, dan mengumpulkan tanaman liar. Lompatan besar pertama terkait dengan peran modal alam adalah pada masa revolusi industri yang dimulai di Inggris pada tahun 1700an. Era tersebut sumber daya alam seperti batu bara, minyak, kayu hutan, besi dan ikan merupakan mesin pertumbuhan revolusi industri yang menandai awal mekanisasi dan percepatan pertumbuhan ekonomi secara global. Batu bara digunakan sebagai bahan bakar mesin uap untuk transportasi, sementara minyak yang umumnya berasal dari ikan paus diperlukan untuk pemanas ruangan dan penerangan. Kayu hasil hutan banyak dimanfaatkan untuk pembuatan bangunan perumahan dan pabrik serta sebagian menjadi bahan bakar rumah tangga. Sementara besi banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan membuat peralatan, membangun jembatan dan kapal-kapal laut. Pemanfaatan yang massif atas sumber daya alam pada era ini pun diduga telah menyebabkan pengurasan terhadap sumber daya alam dan terjadinya deforestasi di belahan Eropa Barat. Selain itu, manusia dalam memuaskan kebutuhannya, baik secara personal maupun sebagai masyarakat selalu membutuhkan komoditas. Salah satu alat pemuas kebutuhan ini disebut sebagai sumber daya yang dapat berupa barang konsumsi maupun barang produksi. Sumber daya yang digunakan dalam proses produksi tidak hanya meliputi tanah, mineral dan bahan bakar, tetapi juga tenaga kerja, kapital maupun valuta asing. Untuk memilih sumber daya yang memenuhi kebutuhan itu selalu dipertimbangkan adanya pemuasan kebutuhan dengan tujuan untuk memaksimalkan kepuasan atau untuk memaksimalkan produksi, baik untuk personal maupun dalam tingkat masyarakat. Oleh sebab itu, adanya sumber daya alam yang terbatas, dan kebutuhan manusia yang tidak ada batasnya, maka manusia secara sendiri atau masyarakat secara bersama-sama harus berusaha mencapai kepuasan pribadi atau manfaat sosial yang optimal. Fungsi sumber daya alam dalam sistem ekonomi tidak diragukan lagi. Walaupun begitu, peranan sumber daya alam dilihat dari sudut pandang ilmu ekonomi telah mengalami perubahan sesuai dengan jamannya. Ekonomi klasik yang hidup pada abad kesembilan belas, seperti Malthus dan Ricardo, memandang kekayaan sumber daya lahan yang dimiliki suatu negara merupakan kunci kemakmuran negara yang bersangkutan. Pada jaman itu pemilikan dan produktivitas lahan sangat menentukan produktivitas nasional. Peranan sumber daya alam terhadap ekonomi tidak pernah luput dari diskusi kebijaksanaan dan teori ekonomi Pakpahan, 1989. Akan tetapi bagi para ekonom yang hidup kemudian, sumber daya alam tidak lagi dipandang sebagai hal yang sangat penting. Ekonom ternama seperti Hicks hanya sedikit sekali membahas atau memasukkan sumber daya dalam bukunya Value and Capital. Demikian juga halnya kita tidak menjumpai diskusi yang eksplisit mengenai sumber daya alam dalam buku Foundation of Economic Analysis yang ditulis Samuelson Pakpahan, 1989. Perbedaan pandangan ini mungkin disebabkan oleh situasi jaman yang berbeda. Pada bagian permulaan dan pertengahan abad kedua puluh sumber daya alam tidak merupakan faktor pembatas penting bagi sebagian besar negara industri saat itu. Sumber daya alam secara tidak terbatas dapat didatangkan dari Asia, Afrika, atau Amerika Latin yang sebagian besar merupakan negara jajahan Bab 1 Peranan Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi negara-negara industri saat itu. Akan tetapi, setelah perang dunia kedua, yang ditandai oleh kemerdekaan sebagian besar negara pemasok sumber daya alam, sumber daya alam kembali dipandang penting baik dalam teori maupun kebijaksanaan ekonomi karena sumber daya alam menjadi barang langka dan harus dibeli. Gambar Peranan Sumber Daya Air dalam Kehidupan Banten, 2021. Pada fase perkembangan ekonomi selanjutnya sumber daya alam dan lingkungan beralih fungsinya dari fungsi penyediaan bahan baku industri ke fungsi jasa lainnya seperti rekreasi atau asimilasi sampah dan bahan beracun yang dibuang ke alam bebas. Sistem ekonomi tidak dapat dipisahkan dari sumber daya alam dan lingkungan Perrings, 1989. Pertumbuhan ekonomi yang pesat tanpa memperhatikan daya asimilasi lingkungan terhadap sampah dan polutan akan berbahaya. Kerusakan lingkungan di masa datang bukan banyak akan mengurangi kapasitas produksi, juga langsung memberikan dampak negatif terhadap kesejahteraan manusia melalui penurunan mutu lingkungan hidup. Sebagai contoh, peningkatan produksi pertanian tanpa mempertimbangkan kelestarian sumber daya alam seperti i penggunaan pupuk kimia yang berlebihan akan mencemari sistem tata air, ii pestisida akan mencemari rantai sistem pangan, dan iii erosi tanah akan menurunkan kapasitas produksi dan masalah lingkungan lainnya. Oleh karena itu, pembangunan pertanian yang ditujukan untuk mencapai kecukupan dan keamanan pangan perlu didasarkan pada pembangunan pertanian yang berwawasan lingkungan. Untuk memahami peranan dari sumber daya alam perlu dilakukan penilaian terhadap semua manfaat yang dihasilkan. Penilaian sendiri merupakan upaya untuk menentukan nilai atau manfaat dari suatu barang atau jasa untuk kepentingan manusia. Diketahuinya peranan dari sumber daya alam, maka dapat dijadikan sebagai rekomendasi bagi para pengambil kebijakan untuk mengalokasikan sumber daya alam yang semakin langka dan melakukan distribusi manfaat sumber daya alam yang adil. Terlebih dengan meningkatnya pertambahan penduduk saat ini yang menyebabkan timbulnya tekanan yang serius terhadap sumber daya alam, menyebabkan perlunya penyempurnaan pengelolaan sumber daya alam melalui penilaian akurat terhadap nilai ekonomi sumber daya alam yang sesungguhnya Simarmata dan Astuti, 2020 Banyak manfaat sumber daya alam tidak memiliki harga pasar, untuk itu perlu digunakan pendekatan-pendekatan untuk mengkuantifikasi nilai ekonomi sumber daya tersebut dalam satuan moneter. Manfaat hutan dalam penjerapan karbon, manfaat ekologis serta lingkungan lainnya merupakan contohnya. Karena sifatnya yang non market, menyebabkan banyak manfaat sumber daya hutan belum dinilai secara memuaskan dalam perhitungan ekonomi. Tetapi saat ini, kepedulian akan pentingnya manfaat lingkungan semakin meningkat dengan melihat kondisi sumber daya alam yang semakin terdegradasi. Untuk itu perlu dikembangkan berbagai metode dan teknik penilaian peranan, baik untuk peranan yang sudah memiliki harga pasar ataupun tidak, dalam satuan moneter pada pembangunan ekonomi. Dalam Bab ini akan dijelaskan peranan sumber daya alam dalam pembangunan ekonomi yang digunakan untuk menilai peranan sumber daya alam, sekaligus tinjauan serta kontribusinya terhadap pembangunan nasional. Sumber daya alam merupakan suatu yang ada di alam yang berguna dan mengandung nilai dalam kondisi di mana kita menemukannya. Tidak dapat dikatakan sebagai sumber daya alam, apabila sesuatu yang ditemukan tidak diketahui kegunaannya sehingga tidak mempunyai nilai, atau sesuatu yang berguna tetapi tidak tersedia dalam jumlah besar dibanding permintaannya, sehingga dapat dianggap tidak bernilai. Secara ringkas, sesuatu dikatakan sebagai sumber daya alam apabila memenuhi tiga syarat i sesuatu itu ada; ii dapat diambil; dan iii bermanfaat. Dengan demikian, pengertian sumber Bab 1 Peranan Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi daya alam mempunyai sifat dinamis, dalam arti peluang sesuatu benda menjadi sumber daya selalu terbuka. Pemahaman mengenai sumber daya alam akan semakin jelas jika dilihat menurut jenisnya. Berdasarkan wujud fisiknya, dapat dibedakan menjadi empat klasifikasi yaitu i sumber daya lahan; ii sumber daya hutan; iii sumber daya air; dan iv sumber daya mineral. Sedangkan berdasarkan proses pemulihannya, sumber daya alam dapat dibedakan menjadi tiga klasifikasi Alen, 1959, yaitu i sumber daya alam yang tidak dapat habis inexhaustible natural resources, di antaranya udara, energi matahari, dan air hujan; ii sumber daya alam yang dapat diganti atau diperbaharui dan dipelihara renewable resources, contohnya air di danau/ sungai, kualitas tanah, hutan, dan margasatwa ; iii sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui non-renewable resources/ irreplaceable atau stock natural resources, contohnya batu bara, minyak bumi, dan logam. Dalam penggunaannya, sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui dapat saling melengkapi komplementer, saling menggantikan substitusi atau dapat bersifat netral. Kajian tentang hubungan di antara berbagai penggunaan sumber daya alam ini akan sangat bermanfaat pada saat membahas masalah kebijaksanaan dalam pengelolaan sumber daya alam tersebut. Ruang lingkup sumber daya alam mencakup semua pemberian alam di bawah atau di atas bumi baik yang hidup maupun yang tidak hidup. Pengertian sumber daya alam meliputi semua sumber daya dan sistem yang bermanfaat bagi manusia dalam hubungannya dengan teknologi, ekonomi, dan keadaan sosial tertentu. Definisi ini berkembang dan sekarang mencakup sistem ekologi dan lingkungan. Setelah lepas dari alam dan dikuasai oleh manusia, maka sumber daya tersebut disebut barang-barang sumber daya resource commodity. Dari definisi tersebut menjadi jelas bahwa yang kita ketahui mengenai sumber daya alam tergantung pada keadaan yang kita warisi, tingkat teknologi saat ini maupun yang akan datang serta kondisi ekonomi maupun preferensi pasar Howe, 1979. Untuk mengetahui bagaimana peranan sumber daya alam dalam pembangunan, akan diuraikan sebagai berikut Gambar Potensi Batu Bara Modal Indonesia untuk Menjadi Negara Maju Sumber Daya Alam sebagai Modal Alam Peran dan kontribusi sumber daya alam dalam perekonomian dan kehidupan manusia merupakan konsep dasar sumber daya alam sebagai modal alam natural capital. Konsep modal alam ini dalam tatanan teori ekonomi telah pula menjadi tema sentral sejak era ekonomi klasik dan neo klasik di abad 18 dan 19. Pada era tersebut ekonom mengidentifikasi faktor produksi, yakni sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai kapital, tenaga kerja, dan lahan. Kapital diartikan sebagai input yang tidak dikonsumsi untuk menghasilkan suatu produk atau sesuatu yang dibuat manusia yang memberikan kontribusi pada produksi barang dan jasa. Konsep kapital ini ditemukan dalam konsep Adam Smith dan juga mazhab ekonomi Austria yang dipelopori oleh Bohm Bawreck Farley, 2012. Belakangan konsep kapital ini mengalami perubahan yang disebabkan oleh perbedaan fundamental antara satu jenis kapital dengan lainnya. Dalam konsep neo- klasikal, konsep lahan sebagai kapital contohnya sudah termasuk di dalamnya seluruh sumber daya baik yang pulih maupun yang tidak pulih. Pada abad ke-20 ekonom Irving Fisher kemudian me-redefinisi kembali konsep kapital ini. Fisher mendefinisikan kapital sebagai aset yang menghasilkan arus pendapatan sepanjang waktu. Dengan definisi ini lahan yang semula menjadi komponen kapital yang terpisah kemudian disatukan menjadi dua yakni kapital dan tenaga kerja saja Fauzi, 2004. Dalam kurun waktu lebih dari tujuh puluh tahun konsep kapital ini menjadi acuan dalam teori ekonomi, yang telah menyadarkan para ekonom bahwa Bab 1 Peranan Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi percepatan pertumbuhan ekonomi terkendala oleh keterbatasan sumber daya alam dan timbulnya masalah-masalah lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan ekonomi itu sendiri. Kondisi ini kemudian membangkitkan kesadaran pentingnya pemahaman khusus mengenai sumber daya alam sebagai modal alam yang diartikan sebagai stok yang menghasilkan aliran layanan dari alam baik berupa barang maupun jasa Farley, 2012. Dengan konsep ini sumber daya alam diperlakukan sebagai faktor produksi yang khas dan esensial. Fauzi 2004, menyebutkan bahwa pada tahun 1973, Joseph Schumacher mengenalkan secara eksplisit konsep natural capital dalam bukunya yang menyatakan bahwa sumber daya alam merupakan bagian terbesar dari seluruh kapital. Schumacher juga menyatakan adanya pemahaman yang keliru dalam teori ekonomi modern di mana deplesi dari sumber daya alam diperlakukan sebagai pendapatan. Konsep sumber daya alam sebagai modal alam secara terus menerus mengalami perkembangan pemahaman yang lebih kuat, khususnya dalam aspek keberlanjutan seperti yang dikemukakan oleh Pearce 1988 dan Daly 1973, di mana pembangunan berkelanjutan memerlukan ketersediaan modal alam yang terus menerus. Hal senada diungkapkan oleh Demikian pula halnya dengan Jansson 1994 yang lebih memfokuskan lagi pada pentingnya nilai ekonomi modal alam dan juga investasi yang diperlukan untuk menjaga keberlanjutan pembangunan ekonomi. Telah dikemukakan sebelumnya, bahwa modal alam secara umum diartikan sebagai stok alam yang menghasilkan barang dan jasa, namun pengertian modal alam pada hakekatnya tidak terbatas pada stok semata, namun juga menyangkut konsep aliran flow. Constanza. R. 1997, misalnya mengartikan modal alam sebagai ekosistem alam yang menghasilkan aliran flow barang dan jasa yang “bernilai”. Konsep modal alam yang mengedepankan nilai ekonomi ini penting untuk dipahami karena nilai ekonomi inilah yang sering menjadi pisau bermata dua dalam pengelolaan sumber daya alam sebagai modal alam. Di satu sisi, nilai sumber daya alam yang tinggi mengakibatkan terjadinya ekstraksi yang berlebihan, sementara disisi lain nilai ekonomi non-ekstraktif sumber daya alam yang bersifat intangible tidak nampak menyebabkan terjadinya under valuation penilaian yang rendah terhadap modal alam tersebut. Dalam konteks inilah Costanza et al. 2014, mencoba menghitung nilai ekonomi yang dihasilkan dari modal alam secara global yang bernilai sekitar US $ triliun. Nilai ini setara dengan 1,8 kali lipat Produk Domestik Bruto dunia yang berkisar US $ triliun. Penyampaian harga atau nilai pasar price tag dari modal alam ini dimaksudkan untuk meyakinkan publik bahwa modal alam merupakan komponen yang substansial dalam pembangunan dan bernilai tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia secara lebih berkelanjutan. Modal Alam dalam Sistem Ekonomi Seperti diuraikan di atas, sumber daya alam menjadi bagian yang sangat penting sebagai modal alam dalam pembangunan. Dalam laporan yang dirilis oleh Bank Dunia pada tahun 2006 dengan judul; Where is the Wealth of Nations? bahkan disebutkan bahwa modal alam ini bagi negara berkembang merupakan lebih dari seperempat 26% dari total kemakmuran. Di Indonesia sendiri, modal alam ini merupakan 25% terhadap total wealth Indonesia, sementara modal buatan hanya sebesar 17% dari total aset Indonesia yang sekitar US $ per kapita. Selebihnya merupakan intangible capital yang terdiri dari sumber daya manusia, modal sosial dan kualitas kelembagaan Fauzi dan Oxtavianus, 2014. Lalu bagaimana peran modal alam ini dalam memfasilitasi barang dan jasa yang dihasilkan pada sistem ekonomi? Gambar berikut ini yang bersumber dari Barbier 2007, dapat membantu menjelaskan hal di atas. Gambar Modal Alam, Buatan, dan Sumber Daya Manusia dalam Sistem Pada Gambar Kp, Kn, dan Kh masing-masing menggambarkan modal buatan physical capital, modal alam natural capital, dan sumber daya manusia human capital. Kp dapat berupa mesin, peralatan, bangunan dan lain Bab 1 Peranan Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi sebagainya, Kn dapat berupa air, bahan tambang, minyak yang digunakan dalam bentuk bahan baku dan energi. Selain itu ketiga komponen modal di atas masing-masing memberikan kontribusi pada aspek lain secara tidak langsung yang memengaruhi kesejahteraan manusia. Modal alam Kn misalnya, selain dapat digunakan sebagai bahan baku dan energi, juga memberikan layanan dalam bentuk penunjang kehidupan seperti udara yang bersih, sumber air bagi kehidupan, maupun pemandangan alam yang indah. Hal ini berperan penting dalam kehidupan dan kesejahteraan manusia. Demikian pula halnya dengan sumber daya manusia Kh, selain sebagai tenaga kerja dalam proses produksi, juga dapat menjadi sumber pengetahuan human knowledge yang juga berperan penting dalam menunjang kesejahteraan. Peran modal alam dapat juga dicermati dari sisi lain seperti kerugian ekonomi yang mungkin diderita akibat hilangnya modal alam tersebut. Dari studi Brown et al. 2016, misalnya, ditemukan bahwa kehilangan keanekaragaman hayati seluas 7,5 juta hektar pada pola pembangunan business as usual saat ini akan berimplikasi pada kerugian sekitar 7% PDB global pada tahun 2050. Hal ini setara dengan kehilangan modal alam antara US$ 2 triliun sampai US$ 4 triliun per tahun. Berkurangnya modal alam dalam pembangunan juga berimplikasi pada kemiskinan dan keberlanjutan usaha. UNEP 2011, memperkirakan bahwa 40%-80% pendapatan rumah tangga miskin di Brazil, India, dan Indonesia berasal dari modal alam. Mereka memanfaatkan modal alam untuk bahan baku, sumber energi kayu bakar, sumber makanan, dan berbagai kebutuhan lainnya, baik untuk dikonsumsi langsung maupun untuk sumber pendapatan rumah tangga. Dengan demikian kehilangan modal alam ini berimplikasi sangat berat untuk penduduk miskin. Di sektor usaha bisnis, hasil studi dari Trucost 2013, menunjukkan bahwa perusahaan di berbagai belahan dunia telah menimbulkan eksternalitas atau dampak negatif pada modal alam yang setara dengan US $ triliun per tahun. Angka ini setara dengan sepertiga dari keuntungan mereka. Dengan kata lain keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan tersebut sepertiganya merupakan hutang terhadap modal alam yang harus dibayar untuk mempertahankan kelanjutan usaha mereka. Gambar Sumber Daya Alam Penting dalam Pertumbuhan Ekonomi Sumber Daya Alam dan Pembangunan Ekonomi Sumber daya alam yang dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidupnya. Sumber daya alam memiliki peran ganda, yakni sebagai modal pertumbuhan ekonomi resource based economy dan penopang sistem kehidupan life support system. Atas dasar fungsi ganda tersebut, sumber daya alam senantiasa harus dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan nasional. Berbagai permasalahan muncul dan memicu terjadinya kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup sehingga dikhawatirkan berdampak besar bagi kehidupan makhluk di bumi terutama manusia yang populasinya semakin besar. Prinsip umum dalam ilmu ekonomi adalah bagaimana memenuhi kebutuhan umat manusia yang cenderung tidak terbatas dengan ketersediaan sumber daya yang terbatas atau langka. Kelangkaan sumber daya alam ini merupakan salah satu faktor utama dalam kajian ekonomi yang berwawasan lingkungan dan karena faktor kelangkaan itu pula maka dibutuhkan pengelolaan sumber daya alam secara arif dan bijaksana. Tingkat ketersediaan dan kelangkaan sumber Bab 1 Peranan Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi daya memberikan indikasi tentang bagaimana seharusnya mengelola sumber daya yang langka dimaksud agar tidak mengancam kelestariannya dengan tanpa dan atau meminimalkan terjadinya degradasi lingkungan. Macam dan karakterisasi sumber daya tidak hanya menggambarkan bagaimana pentingnya sumber daya tersebut tetapi yang lebih penting adalah bagaimana sebaiknya sumber daya itu dikelola agar memenuhi kebutuhan umat manusia tidak hanya masa kini, tapi juga masa yang akan datang. Berikut akan diuraikan hubungan ilmu ekonomi dengan sumber daya alam, penggunaannya, barang sumber daya, pertumbuhan ekonomi dan fungsi produksi dari sumber daya alam dimaksud. Ilmu Ekonomi dan Sumber Daya Alam Kaitan sumber daya alam dengan peranan ilmu ekonomi tidak banyak berbeda, karena tersedianya sumber daya alam itu juga relatif terbatas dibanding dengan kebutuhan akan sumber daya alam itu. Dalam bidang ilmu ekonomi merupakan ilmu tentang proses bagaimana seseorang atau masyarakat mengambil keputusan tentang bagaimana menggunakan sumber daya yang langka itu. Namun yang lebih menantang ialah ilmu ekonomi diartikan sebagai ilmu yang mampu memberikan informasi yang baik dan berguna dalam pengambilan keputusan, baik untuk pribadi, lebih-lebih untuk pemerintah, maupun untuk legislatif Suparmoko, 2002. Setiap aspek yang dibicarakan oleh subdisiplin ilmu ekonomi tentu menyangkut penggunaan sumber daya alam. Kebijakan ekonomi makro sering kali menyangkut masalah permintaan terhadap barang-barang sumber daya alam baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Sebaliknya tersedianya serta biaya pengambilan barang sumber daya alam ini memengaruhi tingkat kegiatan ekonomi makro. Secara umum setiap keputusan pemerintah selalu memiliki sasaran ganda multi objectives dalam penggunaan sumber daya alam seperti untuk pertumbuhan ekonomi, mempertahankan keindahan lingkungan, pemerataan distribusi pendapatan, kekayaan, maupun kekuasaan; serta keinginan untuk membebaskan diri terhadap ketergantungan pada kekuatan asing. Lebih-lebih dalam masyarakat yang menganut sistem demokrasi, maka segala sesuatu yang berkaitan dengan alternatif pengambilan keputusan dan implikasinya harus dapat diinformasikan kepada masyarakat secara gamblang. Jadi jelasnya ilmu ekonomi sumber daya alam dapat diartikan sebagai ilmu yang memperhatikan baik rencana maupun penilaian terhadap alternatif kebijaksanaan sumber daya alam Suparmoko, 1997. Penggunaan Sumber Daya Alam Semua orang mengetahui bahwa manusia yang hidup di planet bumi yang tetap ukurannya, dengan tingkat penggunaan sumber daya alam yang relatif meningkat dan tingkat penyerapan limbah yang relatif tetap. Apabila manusia memulai proses teknologi, dan kota-kota, industri serta pertanian mulai membuang limbah sebagai produk sampingan proses kehidupan dan produksi, maka akan ada tekanan terhadap kemampuan membersihkan secara otomatis yang dimiliki lingkungan alamiah, dan keseimbangan ekologi akan lenyap. Pada umumnya beban biaya yang timbul karena limbah tadi diletakkan di pundak masyarakat umum, dan bukan si pencipta limbah itu sendiri. Oleh karena itu, pemerintah berusaha agar terdapat suatu keadilan, para produsen dan siapa saja yang menghasilkan limbah hendaknya mempertimbangkan perlunya kualitas kehidupan dan mengenali biaya yang diperlukan untuk memelihara atau memperbaiki kualitas lingkungan hidup. Pemanfaatan sumber daya alam di masa mendatang secara langsung dapat dihubungkan dengan keseimbangan antara penduduk dan sumber daya alam. Apabila penduduk membutuhkan terlalu banyak sumber daya alam, maka muncullah kebutuhan untuk meningkatkan penggalian sumber daya alam ekstraktif dan meningkatkan permintaan akan sumber daya alam seperti lapangan terbuka, tempat rekreasi, dan udara yang bersih. Namun dampaknya adalah memburuknya kondisi fisik dan dunia ini, dan sayangnya masyarakat sangat lambat menemukan pemecahan masalah yang timbul itu. Beberapa hal yang menjadi alasan dari lambannya penyesuaian itu ialah bahwa Suparmoko, 2002 1. Masyarakat lebih mengenal adanya kepemilikan pribadi private dan mekanisme pasar, sehingga pengertian bahwa lingkungan sebagai barang milik bersama dan dipelihara bersama masih sulit dimengerti. 2. Kita tidak mengetahui secara pasti apa yang sesungguhnya diinginkan oleh masyarakat itu, demikian pula tentang teknologi untuk menghasilkan apa yang diinginkan tersebut tidak banyak kita ketahui. 3. Karena adanya eksternalitas, maka biaya produksi barang dan jasa sering menjadi tidak jelas, di samping adanya kelambanan dalam mobilitas manusia. Bab 1 Peranan Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi Sumber Daya Alam dan Barang Sumber Daya Untuk memahami sumber daya alam dan barang sumber daya, kita harus mengetahui perbedaan pengertian antara sumber daya alam natural resources dan barang sumber daya resource commodity. Kedua istilah tersebut dapat membuat analisis kita menjadi kacau dan membingungkan. Yang dimaksud dengan sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berada di bawah maupun di atas bumi termasuk tanah itu sendiri, yang berarti sesuatu yang masih terdapat di dalam maupun di luar bumi dan sifatnya masih potensial dan belum dilibatkan dalam proses produksi untuk meningkatkan tersedianya barang dan jasa dalam perekonomian. Sementara, barang sumber daya merupakan sumber daya alam yang sudah diambil dari dalam atau di atas bumi dan siap digunakan serta dikombinasikan dengan faktor-faktor produksi lain sehingga dapat dihasilkan luaran baru baik berupa barang dan jasa bagi konsumen maupun produsen. Oleh karena itu, bila kita membicarakan mengenai fungsi produksi, yang kita maksud dengan sumber daya alam adalah barang sumber daya itu. Jumlah dan kualitas barang sumber daya yang dipakai dalam proses produksi dapat meningkatkan produksi barang dan jasa bila dikombinasikan dengan faktor produksi lain. Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi Hubungan pertumbuhan ekonomi dengan tersedianya sumber daya alam tidak sama dengan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya barang sumber daya yang dipakai dalam proses produksi. Semakin cepat pertumbuhan ekonomi maka semakin banyak barang sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi yang gilirannya mengurangi ketersediaan sumber daya alam yang ada di dalam bumi, karena barang sumber daya itu harus diambil dan tempat persediaan stock sumber daya alam Suparmoko, 1997. Jadi dengan semakin menggebunya pembangunan ekonomi di negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia karena merasa tertinggal dari negara lain dan ingin menghilangkan adanya kemiskinan di negara tersebut, maka akan berarti semakin banyak barang sumber daya yang diambil dari dalam bumi dan semakin sedikitlah jumlah persediaan sumber daya alam tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sebaliknya ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan sumber daya alam yang ada di dalam bumi. Di samping itu dengan pembangunan ekonomi yang cepat yang dibarengi dengan pembangunan pabrik, akan tercipta pula pencemaran lingkungan yang semakin membahayakan kehidupan manusia. Berbicara pertumbuhan ekonomi, maka kita akan terlibat dengan masalah peningkatan luaran output yang terus menerus dalam jangka panjang. Peningkatan luaran ini tergantung pada macam dan jumlah masukan input atau faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Hubungan antara luaran dan masukan inilah yang disebut fungsi produksi. Secara garis besar faktor produksi atau masukan yang dipakai untuk meningkatkan luaran yang berupa produksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian yang dapat dikelompokkan menjadi tenaga kerja, modal atau kapital, tanah dan sumber daya alam lainnya, teknologi dan faktor sosial seperti sistem pemerintahan, adat istiadat, agama dan lain sebagainya. Secara matematis dapat kita tuliskan Suparmoko, 1997 Y = f L, K, R, T, S Y = jumlah produksi nasional L = jumlah tenaga kerja K = kapital R = jumlah sumber daya alam T = teknologi Masing-masing masukan mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat produksi nasional, artinya semakin banyak jumlah faktor produksi atau masukan itu digunakan akan semakin tinggi tingkat produksi. Anggapan yang dipakai di sini adalah bahwa masing-masing faktor produksi itu bersifat homogen. Sering kali dalam salah satu fungsi produksi hanya dituliskan bahwa produk nasional bruto merupakan fungsi dari kapital dan tenaga kerja. Namun yang dimaksud dengan kapital di sini sudah mencakup sumber daya tanah dan sumber daya alam Thirlwall, 1995. Hal ini dapat kita mengerti karena pada Bab 1 Peranan Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi umumnya tanah atau sumber daya alam tanpa aplikasi kapital tidak banyak berarti bagi peningkatan produksi barang atau jasa. Di samping itu tanah dan sumber daya alam tersebut relatif konstan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, layaklah bila tanah dianggap sebagai bagian dan kapital. Tetapi bila kita teliti secara mendalam, tanah dan sumber daya alam merupakan faktor yang sangat menentukan bagi proses pembangunan ekonomi suatu negara. Negara yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki tanah yang subur sangatlah mungkin memiliki tingkat produktivitas pertanian yang tinggi pada tahap awal dan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan produktivitas pertanian akan sangat memengaruhi perkembangan sektor-sektor lain seperti sektor industri dan jasa pada tahap perkembangan ekonomi lebih lanjut. Pada umumnya orang menerangkan bahwa kemunduran suatu perekonomian maupun adanya kesempatan untuk berkembang bagi suatu masyarakat dapat dilihat dari tersedianya sumber daya alam yang ada di daerah tersebut. Bahkan sampai sekarang masih ada orang yang mengatakan bahwa suatu negara mengalami kemiskinan karena tidak cukupnya sumber daya alam yang dimilikinya. Memang benar terbatasnya tingkat output di negara yang pendapatannya rendah antara lain disebabkan oleh terbatasnya sumber daya alam yang tersedia, baik dalam arti kuantitas maupun jenisnya. Gambar Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dan Barang Sumber Tanpa adanya sumber alam yang minimum di negara itu, maka akan tidak banyak harapan untuk adanya perkembangan ekonomi. Alam sekiranya membatasi kemungkinan usaha manusia untuk hidup dan mencapai sesuatu. Tetapi jumlah dan kualitas sumber daya alam riil yang dipunyai oleh suatu negara atau suatu daerah itu lebih merupakan hasil daripada sebab perkembangan ekonomi. Dengan kata lain justru dengan berhasilnya pembangunan ekonomi akan semakin banyak sumber daya alam yang dapat digali dan selanjutnya akan mendorong pembangunan lebih lanjut. Dari ilustrasi Gambar menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang digambarkan pada sumbu vertikal merupakan fungsi dari tersedianya barang sumber daya yang digambarkan pada sumbu horizontal. Kurva Y = fR menunjukkan adanya hubungan positif yang artinya bila jumlah barang sumber daya yang dipakai dalam proses produksi bertambah maka perekonomian juga berkembang lebih maju. Contoh dalam Gambar dapat dilihat bahwa bila jumlah barang sumber daya yang dipakai dalam perekonomian setinggi R0, maka tingkat pertumbuhan ekonomi akan setinggi Y0; dan bila jumlah barang sumber daya alam yang dipakai bertambah R1, maka tingkat pertumbuhan ekonomi juga menjadi lebih tinggi Y1. Gambar Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dan Persediaan Sumber Daya Suparmoko, 2002. Ilustrasi yang pada Gambar menunjukkan bahwa jumlah persediaan sumber daya alam N merupakan fungsi dari pertumbuhan ekonomi Y, dan terlihat ada hubungan yang negatif artinya semakin cepat pertumbuhan ekonomi suatu perekonomian akan semakin menipis tersedianya sumber daya alam di negara yang bersangkutan. Pada Gambar menunjukkan bahwa Bab 1 Peranan Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi pada saat pertumbuhan ekonomi setinggi Y0 %, maka jumlah persediaan sumber daya alam adalah N0 dan bila laju pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi Y1 %, maka jumlah persediaan sumber daya alam menurun menjadi N1. Sumber daya alam sebagai suatu persediaan stock ada pada setiap saat dan persediaan ini meningkat dengan adanya penemuan baru, serta berkurang dengan adanya penggunaan atau pengambilan sumber daya alam itu. Disamping itu sumber daya alam juga akan berkurang apabila terjadi kerusakan alamiah, seperti usang ataupun kehancuran lainnya. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa barang sumber daya alam yang dikombinasikan dengan faktor produksi lain seperti kapital, tenaga kerja, dan teknologi untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan manusia. Pertumbuhan ekonomi sangat penting dalam arti peningkatan jumlah barang dan jasa yang dapat dihasilkan dalam suatu negara guna memenuhi kebutuhan penduduk yang selalu meningkat jumlahnya. Jangan sampai laju tambahan jumlah penduduk lebih tinggi daripada laju pertumbuhan produksi barang dan jasa. Apabila laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi daripada laju pertumbuhan barang dan jasa, maka tingkat kesejahteraan atau tingkat hidup dapat dikatakan menurun, dan hal ini tidak dikehendaki oleh kita semua, khususnya untuk negara-negara yang sedang berkembang. Karena sumber daya alam diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di bumi maupun di atas bumi yang dihasilkan oleh alam dan bukan oleh manusia, maka produksi barang dan jasa itu tidak mungkin terjadi tanpa melibatkan sumber daya alam di dalam proses produksi mereka. Suparmoko 1997, juga menyebutkan bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk berarti semakin banyak diperlukan terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan penduduk tersebut. Peningkatan jumlah barang dan jasa secara otomatis memerlukan lebih banyak barang sumber daya sebagai salah satu faktor produksi yang akan diolah bersama faktor-faktor produksi lain baik dalam industri pengolahan industri pertanian maupun industri jasa, yang sebagai produk sampingannya adalah pencemaran lingkungan. Gambar Hubungan antara Tingkat Pertumbuhan dan Pencemaran Hubungan positif antara pembangunan ekonomi dengan pencemaran lingkungan contohnya akan terjadi. Semakin giat pembangunan ekonomi maka semakin tinggi pula derajat pencemaran lingkungan, salah satunya. Gambar menggambarkan bagaimana hubungan dimaksud, yaitu pada sumbu horizontal digambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi dan pada sumbu vertikal digambarkan tingkat pencemaran. Bila laju pertumbuhan ekonomi digambarkan setinggi Y0%, maka tingkat pencemaran lingkungan setinggi P0 dan bila tingkat pertumbuhan ekonomi setinggi Y maka tingkat pencemaran lingkungan setinggi P1. Jadi di satu pihak kegiatan produksi barang dan jasa menghasilkan sesuatu yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan hidup penduduk, tetapi di lain pihak karena adanya pencemaran lingkungan akan merupakan faktor yang menekan kesejahteraan hidup pendudukSuparmoko, 1997. Marulam MT Simarmata lahir di Pematangsiantar pada 04 Desember 1971, menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Program Studi Kehutanan Universitas Simalungun tahun 1997 dan selanjutnya mengabdi sebagai dosen Kehutanan di Fakultas Pertanian USI sampai dengan sekarang. Suami dari Roma Pardosi ini, menyelesaikan pendidikan Strata Dua Perencanaan Wilayah tahun 2011. Sejak Tahun 2019 diberikan kepercayaan sebagai Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Simalungun LPM-USI. Sejak Tahun 1990 terdaftar sebagai Relawan dan Pengurus PMI Kota Pematangsiantar sampai dengan sekarang. Eko Sudarmanto. Lahir di Boyolali, 12 Maret 1970, anak kedua dari pasangan Dulkarim alm. dan Sunarti. Saat ini penulis sedang menyelesaikan pendidikan program doktoral di Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran PTIQ Jakarta, Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir. Pendidikan sebelumnya lulus Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang UMT Program Studi Magister Manajemen 2012, Sarjana Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STIE Muhammadiyah Jakarta 2000, Akademi Akuntansi Muhammadiyah AAM Jakarta 1996, SMA Negeri Simo Boyolali 1988, SMP Muhammadiyah VI Klego Boyolali 1985, dan Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah MII Jaten Klego Boyolali 1982. Pelatihan dan ujian sertifikasi profesi yang pernah diikuti, yaitu Certified Risk Associate CRA, Certified Risk Professional CRP dan Certified of Sharia Fintech CSF masing-masing di tahun 2020. Aktivitas penulis saat ini adalah Dosen tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Tangerang [UMT] Indonesia. Sebelum aktif sebagai akademisi th. 2015, penulis cukup lama sebagai praktisi di dunia perbankan sejak 1991, dan dua tahun sebelumnya bekerja di PT JIPRI Rattan Industry – Tangerang. Penulis dapat dihubungi melalui email . Iskandar Kato, lahir di Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Beliau menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Teknologi Pertanian bidang Mekanisasi Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar. Pernah bekerja pada Yayasan Taufik Makassar 1994-1996, pernah bekerja di Cordova Computer 1996-1997, pernah bekerja di Yayasan Amal Sholeh Jakarta 1999-2000, pernah mengajar di SMPIT Wahdah 2004-2007, pernah bekerja pada Penerbit GenMirqat khusus buku remaja 2007-2009. Beliau menyelesaikan program Magister bidang Manajemen Perencanaan Universitas Hasanuddin 2009-2011. Sekarang sementara pada tahap penyelesaian program Doktoral pada bidang Manajemen Pendidikan Islam Universitas Muslim Indonesia 2008-2021. Ketua Pengawas pada Yayasan Pendidikan Al-Bashirah Makassar dan Yayasan Pendidikan Al-Liwa Gowa. Sebagai dosen tamu pengampu mata kuliah Konservasi Lahan dan mata kuliah Klimatologi pada jurusan Tehnik Lingkungan STITEK Nusindo. Saat ini beliau bekerja sebagai peneliti dan dosen di STIBA Makassar. Lora Ekana Nainggolan, lahir di Pematangsiantar pada tanggal 05 Juni 1988. saya menyelesaikan Sarjana Ekonomi pada 3 Juni 2010. Saya merupakan alumni dari Program Studi Ekonomi Pembangunan di Universitas Bengkulu. Pada Bulan April 2013 saya mendaftar menjadi mahasiswa pascasarjana, dan Tanggal 27 Agustus 2015, saya lulus dari Program Pascasarjana PPs Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Medan. Saat ini saya beraktivitas sebagai Dosen Tetap di STIE Sultan Agung. Elvitrianim Purba, Tempat tanggal lahir, Sidikalang 11 September 1975, setelah lulus Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Sidikalang 1994, lulus pendidikan S1 di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2000, dan Pascasarjana di Universitas Islam Sumatera Utara 2014, berprofesi sebagai dosen di salah satu Perguruan Tinggi swasta Amik stiekom Sumatera Utara, buku perdana Pemasaran Internasional diterbitkan oleh kita menulis Cetakan 1, Desember 2020, Pengantar Ilmu Ekonomi, penulis juga aktif dalam menulis antologi diberbagai forum penulis baik nasional maupun lokal, pernah menang dalam kompetisi menulis cerpen se Indonesia oleh penerbit Kinomedia, penulis juga aktif di komunitas sosial yang ada di Labuhanbatu salah satunya adalah sebagai Kepala Sekolah di Akademi Berbagi Akber Labuhanbatu sampai sekarang, selain itu juga aktif dalam organisasi persyarikatan Muhammadiyah kaum Ibu yaitu Aisyiyah sebagai Pimpinan Harian Eko Sutrisno, saat ini tinggal di Lamongan Jawa Timur, belajar ilmu alam di prodi Biologi Universitas Islam Malang dan ilmu lingkungan di Universitas Riau. Mengabdikan diri di prodi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Islam Majapahit. Selain mengajar, penulis aktif di komunitas yang melakukan pendampingan masyarakat di wilayah lereng Pegunungan Anjasmoro Mojokerto Jawa Timur “Sahabat Anjasmoro“, dan sejak tahun 2018 aktif di kegiatan Pendamping Desa, Program Inovasi Desa dan Penanggulangan Stunting di Kecamatan Glagah Lamongan Jawa Timur Dr. Ir. Muhammad Chaerul, ST, M. Sc adalah putra kelahiran Wawondula, dari pasangan Mustaring Beddu dan Hj. Herniati Tagily. Sarjana Teknik Geologi diperoleh dari Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin tahun 2007. Sarjana Kesehatan Masyarakat Prodi Kesehatan Lingkungan di dapatkan pada tahun 2014. Master of Science diperoleh dari Program studi Magister Pengelolaan Lingkungan, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Gadjah Mada tahun 2011. Program Doktor diperoleh dari Program Studi Ilmu Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin tahun 2016. Sedangkan Profesi Insinyur diperoleh dari Program Profesi Insinyur, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 2020 dengan Insinyur Profesional Madya di Bidang Teknik Lingkungan. Sekarang penulis menjadi salah satu dosen tetap di Prodi Magister Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan Universitas Fajar Makassar. Buku ini adalah hasil kumpulan ide dan karya tulisan terbaik dari teman-teman yang giat menulis dan tema dari buku ini sangat sesuai dengan ilmu yang penulis tekuni selama ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada tim yang sudah memberikan kesempatan untuk bergabung di dalam penulisan buku ini. Annisa Ilmi Faried. Menamatkan S2 ke Megister Studi Pembangunan Universitas Sumatera Utara, sedang mengikuti studi lanjutan S3 pada Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Sedang proses pembuatan disertasi. Bekerja menjadi staf pengajar pada Fakultas Sosial Sains Program Studi Ekonomi Pembangunan di Universitas Pembangunan Panca Budi UNPAB Medan dari tahun 2012 sampai sekarang. Menjadi staf ahli bidang kependudukan dan kebudayaan di Lembaga penelitian dan pengembangan Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara dengan mengikuti beberapa judul penelitian. Aktif memasukkan jurnal nasional maupun internasional. Sudah mengeluarkan berbagai buku dengan judul Inovasi Trend Kekinian Industri Halal Fashion Semakin Menjamur Di Indonesia, Perekonomian Indonesia Antara Konsep dan Realita Keberlanjutan Pembangunan, Ekonomi Pembangunan Teori-Teori Dasar Ekonomi. Saya juga menulis beberapa buku kolaborasi dengan beberapa dosen di berbagai universitas yaitu Kewirausahaan UMKM, Teaching From Home Dari Belajar Merdeka Menuju Merdeka Belajar, Pandemik cofid 19 Persoalan dan Refleksi di Indonesia, Belajar Dari Covid-19 Perspektif Ekonomi & Kesehatan, Kita Menulis Merdeka Menulis, Konsep Dasar Pengabdian Kepada Masyarakat Pembangunan dan Pemberdayaan. Semua buku sudah memiliki ISBN, E-ISBN dan HKI. Semoga para pembaca bisa menambah khazanah dari buku ini. Dr. Ismail Marzuki, lahir di Kabere, 03 Juli 1973. Pendidikan formal yang telah diikuti SD Negeri 19 Kabere Tahun 1980-1986, SMP Negeri Kabere Tahun 1986-1989, dan SMA Negeri 1 Enrekang 1989-1992. Gelar sarjana Sains kimia disandang tahun 1999, di Jurusan Kimia FMIPA UNHAS, dan gelar Magister Sains Tahun 2003. Menyelesaikan program Doktor Pada Bulan Januari tahun 2016, Program Pascasarjana UNHAS. Karir sebagai akademisi dimulai tahun 2000 hingga sekarang. Status PNS Dosen diperoleh pada Tahun 2005, pada unit kerja Kopertis L2dikti Wil. IX Sulawesi. Jabatan struktural yang pernah disandang, yakni Direktur Akademi Analis Kimia Yapika Makassar, Tahun 2002-2008, Ketua I Bidang Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan STIKES Yapika Makassar Tahun 2008-2012. Ketua Stikes Bina Mandiri Gorontalo Tahun 2014-2015, Di mutasi ke Universitas Fajar UNIFA Tahun 2015, Prodi home base Teknik Kimia. Tugas tambahan yang diamanatkan oleh UNIFA adalah Pemred Jurnal Techno Entrepreneur Acta 2016-sekarang, Ketua Unit Pusat Karir UNIFA Tahun 2016-2018 dan Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Internal UNIFA, 2019-2020, serta Dekan Fak. Pascasarjana Univ. Fajar, 2020-sekarang. Sejak pandemik Covid-19 dan masa pemulihan dengan kebiasaan hidup baru bergabung dalam komunitas Yayasan Kita Menulis, yang hingga saat ini telah menulis 22 chapter pada 22 judul buku yang berbeda. Prof. Dr. TIURLINA SIREGAR, lahir di Pematang Siantar, 08 Agustus 1966. Menyelesaikan pendidikan Doktor S3 Universitas Padjadjaran UNPAD Bandung bidang Kimia Analitik pada tahun 2007. Pada tahun 2001 menyelesaikan pendidikan Magister S2 Kimia Analitik pada Universitas Padjadjaran UNPAD Bandung, dan menempuh pendidikan Sarjana S1 bidang Pendidikan Kimia pada tahun 1990 dari Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FPMIPA IKIP Medan. Menjadi dosen tetap program studi Pendidikan Kimia FKIP UNCEN Sejak 1 Maret 1991, dan sejak tahun 2016 menjadi Guru Besar Ilmu Kimia FKIP UNCEN. Penulis menulis artikel pada jurnal nasional dan internasional dalam bidang Ita Aristia Sa’ida, Lahir di Desa Talun Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro pada 08 maret 1991 merupakan seorang Dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro program studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi. Ia merupakan seorang dosen social dan budaya dasar, P. kewarganegaraan dan juga system informasi Geografi. Anak Pertama dari 3 Bersaudara tersebut lulusan dari MtsAI Attanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro dan Melanjutkan Pendidikan tingkat S-1 dan S-2 di Universitas Negeri Surabaya, Surabaya Jawa Timur selesai pada tahun 2014. Berdasarkan keilmuan dan homebase nya yang berada di Program studi Teknik Informatika, ia banyak melakukan penelitian dibidang terkait yaitu dibidang Pemetaan dan teknologi yang berkaitan dengan ilmu social budaya dasar. Adapun penelitian yang telah dilakukan antara lain Pemetaan Karakteristik ekonomi dan social tenaga kerja wanita sebagai pengasak padi musiman di Kabupaten bojonegoro 2012, Analisis Sosial Masyarakat Samin di Bojonegoro 2014, Pemetaan Tingkat Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap Bencana Banjir sebagai Peningkatan Mitigasi Bencana di Kabupaten Bojonegoro 2019. Selain dunia akademisi ia juga merupakan seorang yang aktif pada lembaga non akademis yaitu baik pada Organisasi Masyarakat maupun Lembaga pemerintahan. Organisasi masyarakat yang sekarang ia geluti yakni Fatayat NU, dan juga aktif pada Anggota Dewan TIK kabupaten Bojonegoro periode 2019-2020 dan 2020-sekarang. Tioner Purba, Lahir pada tanggal 12 Mei 1973 di Persatuan Baru Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun Sumatera Utara, merupakan Putri Keempat dari pasangan Bapak Jaralim Purba dan Ibu Raulina Sinaga serta istri dari Manondang Situmorang. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Kehutanan di Jurusan Manajemen hutan Fakultas Pertanian Universitas Palangkaraya tahun 1997. Gelar Magister Pertanian diperoleh pada tahun 2005 di Fakultas Pertanian Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, menyelesaikan program doktor di Program Studi Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan lulus tahun 2017. Sejak tahun 2004 sampai sekarang mengabdi sebagai dosen di Fakultas Pertanian Universitas Simalungun Pematangsiantar. Humairo Saidah Lahir pada tanggal 9 Juni 1972 di Bojonegoro, salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang berbatasan dengan wilayah Jawa Tengah. Menyelesaikan pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah kemudian melanjutkan ke SMP dan SMA di Bojonegoro. Tahun 1996 Penulis menyelesaikan pendidikan tinggi di jurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang. Penulis memulai karier di dunia kerja setelah lulus S1 dengan menjadi site engineer di salah satu BUMN Indra Karya dalam Proyek WOC Water Allocation Centre di Lombok. Pada tahun 1997 Penulis pindah kerja menjadi tenaga dosen di Universitas Mataram pada jurusan Teknik Sipil. Lalu tahun 1999 Penulis kembali ke almamater untuk mengambil program Magister bidang Teknik Sipil sub bidang minat Teknik Sumber Daya Air dan lulus pada tahun 2002. Penulis memiliki ketertarikan pada materi Ekonomi Teknik sejak kuliah di Jurusan Pengairan dimana Penulis mendapatkan materi Manajemen Air dan Pengelolaan Sumber Daya Air. Sejak menjalani profesi sebagai dosen di jurusan Teknik Sipil, selain mengajarkan Mata Kuliah keteknikan, Penulis juga mengajarkan mata kuliah Ekonomi Teknik sebagai mata kuliah pilihan di Jurusan teknik Sipil Universitas Mataram. Dr. Ir. Erniati Bachtiar, ST., MT. adalah anak ke dua dari pasangan Alm. Drs. H. Bachtiar Rasyid dan Hj. Hatijah Nur. Penulis lahir di Watampone, 06 Oktober 1977. Penulis menikah dengan Nur Zaman, SP., tahun 2006 dan Penulis telah memiliki 1 putra 2 putri yaitu Fitrah Alif Firmasnyah, Fadhilah Dwi Fatimah dan Faiqah Fauziah. Penulis menyelesaikan studinya S1–Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia UMI tahun 2000, S2 – Magister Teknik Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Univeristas Gadjah Mada UGM tahun 2003, S3–Program Doktor Dr Program studi ilmu Teknik sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin UNHAS tahun 2015. Mengikuti Program Profesi Insinyut PPI di UNHAS tahun 2019 dan telah peroleh gelar Insinyur Ir Tahun 2020. Bergabung jadi Dosen Tetap Universitas Fajar sejak tahun 2008 - sekarang. Penulis mengampuh mata kuliah Teknologi Bahan, Statika, Topik Khusus Struktur, Teknologi Bahan lanjut. Penulis sangat tertarik tentang penelitian tentang Self Compacting Concrete SCC, Beton Geopolimer dengan Bahan Dasar Limbah Fly Ash, Beton Ringan dengan Agregat Buatan dari Limbah Plastik. Penulis telah menulis beberapa jurnal nasional dan internasional dan buku. Penulis sebagai Dekan FT 2019-sekarang, asesor BKD dan Verifikator Sinta serta Ketua Tim PAK pada Universitas Fajar. SINTA ID 5975589; Scopus ID 56568222900, email erni 081354937610. Dr. Drs. Bonaraja Purba, Lulus Sarjana Pendidikan dan Akta IV dari Universitas Negeri Medan UNIMED, Magister Sains dalam Ilmu Ekonomi dari Universitas Syiah Kuala USK dan Doktor Ilmu Ekonomi Bidang Konsentrasi Ilmu Ekonomi Perencanaan dan Regional juga dari Universitas Syiah Kuala USK Banda Aceh. Sejak tahun 1987 hingga saat ini berkarir sebagai Dosen Tetap di Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Author dari 60 Buku ISBN Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Kependidikan. Email bonarajapurba dan bonarajapurba Meylida Nurrachmania lahir di Medan pada 10 Mei 1988, menyelesaikan pendidikan Sarjana Kehutanan di Program Studi Teknologi Hasil Hutan Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara tahun 2009, dilanjutkan dengan menyelesaikan pendidikan Magister di Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor tahun 2012 melalui program beasiswa Double Degree Indonesia-Prancis DDIP. Mengabdi sebagai dosen Kehutanan di Fakultas Pertanian Universitas Simalungun pada tahun 2015 sampai dengan sekarang. Faizah Mastutie ; Lahir di Makassar 24 Agustus 1970, dari pasangan Hamzie Malawat dan Masmirah Machien. Menempuh pendidikan strata satu S1 Teknik Arsitektur di Universitas Hasanuddin Makassar 1997 dan strata dua S2 Teknik Arsitektur di Universitas Gadjah Mada 2001. Saat ini penulis berprofesi sebagai staf pengajar di Universitas Fajar Makassar. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan fokus pada kajian Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku, di antaranya ; Penataan Ruang Publik di Permukiman Padat Kota dengan Pendekatan Participatory Design, Model Penataan Jalan pada Lahan Berkontur di Perumahan Subsidi dengan metode Behavior Mapping, Konsep Penataan Pedestrian di Kawasan antara Permikiman dan Perdagangan di Kota Manado melalui pendekatan arsitektur, lingkungan dan perilaku. ... Penduduk hukum adat mengenai tanah yang dimiliki tidak hanya merupakan objek yang memiliki nilai ekonomi sehingga hal yang bisa di perjual belikan seperti pada penduduk modern, namun tanah pada alam berfikir penduduk adat dapat juga berupa objek yang mempunyai unsur magis religio magis M. M. T. Simarmata et al., 2021. ...Melfijanti MelfiMohammad Ryan BakryFrengki HardianThe position of indigenous peoples is basically recognized by the Indonesian nation with diversity in Indonesia which is a reflection of Bhinneka Tunggal Ika and also this recognition is contained in the amendment to the basic law "1945 article 18B paragraph 2 and article 28I paragraph 3". Indigenous peoples are marginalized due to their lives that still adhere to the prevailing customs and customary law system. So that with the marginal position of indigenous peoples, they feel unprotected by the state even though there is regulatory recognition of them. This recognition is not limited to the community alone, but also overall recognition for their sustainability, especially in efforts to recognize customary land. Customary land is land that is jointly owned by the indigenous community. Disputes about customary land still occur due to intervention from the government and entrepreneurs to be able to make customary land as state land. Based on the description above, the formulation of this problem aims to determine the role of related agencies on land assisted by "Notaries and Land Deed Officials PPAT" regarding the "transfer of rights" of customary land, as well as legal benefits that can be felt by indigenous peoples of the Pora region of East Nusa Tenggara with the existence of Land Office agencies, Notaries and Land Deed Officials PPAT. The research method used is Normative empirical which is sourced from laws and regulations and approaches to the case, namely indigenous peoples in the Pora area. Research area Pora East Nusa Tenggara. That there is no regulation made by the government to protect indigenous peoples and their customary rights, namely customary land. So it is hoped that the existence of government regulations on the Pora area will be able to provide recognition for indigenous peoples in the form of recognition and customary rights, customary land in the Pora area of East Nusa Tenggara.... Ikan yang dibudidayakan oleh warga Desa Wangen di tambak tidak hanya ikan bandeng saja, tetapi juga udang vannamei, ikan mujair, ikan sombro dan ikan gurami. Melimpahnya sumberdaya alam di wilayah desa, belum bisa dimaksimalkan dengan baik, karena budidaya ikan di Desa Wangen masih dilakukan secara tradisional Simarmata, 2021. Kemampuan secara individu petambak sangat dominan, karena belum adanya pedoman baku tatacara budidaya ikan di tambak yang bisa dijadikan acuan oleh warga desa sekaligus sebagai acuan pelaksanaan. ...Purpose The majority of Wangen Village residents make a living as pond farmers. Cultivation carried out are vannamei shrimp, milkfish, sombro, carp and mujair. The obstacle faced by the residents of Wangen Village is the high price of fish seeds and feed, thereby reducing profits and even many who experience losses due to changes in weather or bacterial attacks in ponds. In order to reduce dependence on fish feed from manufacturers, training activities for making fish feed are needed so as to reduce production costs Methodology The community dedication was carried out in Wangen Village, Glagah Lamongan District with 28 participants on Saturday 18 June 2022. The implementation of community service was carried out in three stages, namely planning, implementation and evaluation. The planning stage includes coordination between the team and the village as well as the provision of materials and the readiness of fish feed processing practices. Implementation includes the provision of material, discussion and practice of the process of making fish feed. The evaluation stage includes reviewing the activities of the fish feed manufacturing process, providing input and directing activities that can be carried out further in order to increase production. Results Service activities start from the preparation of activities to the implementation of activities. In the preparation of the activity, the team ensured that there were practical materials for making fish feed imported from Malang. Before practicing, the team first explained the importance of fish farming in ponds. To obtain the desired results of fish cultivation, the team also provides knowledge about making fish feed to the participants of service activities. In the discussion of making fish feed, the servant conveyed about the stages in the process of making fish feed such as the flouring process, weighing ingredients, mixing, molding and drying pellets. Farmers in Wangen Village tend to like the use of floating fish feed because the fish will be visible when taking the distributed feed. Conclusion Service activities have a positive impact on training participants. Participants know that good fish feed is not because it is expensive, but because of the content and nutritional needs needed by fish for the growth process. The process of feeding in ponds is not arbitrary, but one must know about the age of the fish, the state of the water and the environment of the pond, not from giving too much food and the fish mill grow bigger faster With the cooperation between farmer groups and BUMDES in the production and sales process, training on packaging manufacture, permit management and sales and administration systems. Suggestion. Further service activities that can be done are devotion about bookkeeping and fish feed marketing science Keywords 1. Fish feed 2. Farmer Group 3. Pond Farmers... Istilah "pembangunan yang berwawasan lingkungan" mengacu pada pembangunan berkelanjutan yang memaksimalkan manfaat yang dapat diperoleh dari sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Sumber daya alam saat ini tidak terbatas; beberapa hampir hilang, sementara yang lain dapat terus dipegang sehingga SDA tetap ada Simarmata, et al., 2021. Sebagai teknik untuk pengambilan keputusan yang lebih baik, pembangunan berkelanjutan dipandang sebagai cara untuk mengatasi berbagai aspek masalah masyarakat dengan perspektif yang lebih luas Kurniullah, et al., 2021. ...Alam dan kehidupan merupakan lingkungan hidup manusia dalam sistem alam semesta. Dengan sistem nilai dan norma tertentu, manusia dapat merubah alam menjadi suatu sumber kehidupan yang positif manfaat maupun negatif mudarat, yang lalu memiliki dampak pada nature. Dampak manfaat akan membawa manusia pada kebahagiaan, kesejahteraan atau kemuliaan. Sedang dampak mudarat bisa menyebabkan kehancuran kehidupan manusia sendiri. Lingkungan hidup merupakan dukungan terhadap kehidupan dan kesejahteraan, bukan saja terhadap manusia, tetapi juga makhluk hidup lain, seperti hewan dan tumbuhan. Oleh karena seluruh isi alam diperuntukkan bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia maka tumbuhan dan hewan yang dapat mendukung kedua hal tersebut harus tetap terjaga ke dalam fungsinya sebagai pendukung kehidupan. Karena lingkungan mempunyai hubungan yang sangat banyak dengan penghuni, banyak interaksi dan korelasinya... Perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi, pangsa PDRB sektor pertanian di negaranegara maju telah menurun sementara pangsa sektor industri telah tumbuh Nainggolan, et al., 2019. Modal alam mengacu pada nilai sumber daya alam bagi masyarakat dan ekonomi Simarmata, et al., 2021. Arus modernitas dalam pembangunan sangat signifikan, tetapi kebutuhan globalisasi dan regionalisasi sangat penting Kurniullah, et al., 2021 ...Penting untuk memahami pembangunan ekonomi berbasis pertanian sebagai menjembatani kesenjangan antara pembangunan berorientasi pasar dan berbagai isu dan tujuan kebijakan pembangunan. Ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada, pengurangan kemiskinan dan keadilan gender, adaptasi terhadap perubahan iklim dan transformasi ekologi ekonomi, dan pembentukan struktur untuk aksi publik. Pembangunan ekonomi berbasis pertanian dapat mengambil berbagai bentuk, dari promosi menyeluruh sub-sektor ekonomi pertanian tertentu hingga langkah-langkah di bidang-bidang tertentu, seperti peningkatan kolaborasi di antara petani, pertanian kontrak, pembiayaan pertanian, atau undang-undang dan standar.... Secara universal, dapat dikatakan bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi Purba, 2013;Sherly et al., 2020;Ashoer et al., 2021;Damanik et al., 2021;Munthe et al., 2021;Simarmata et al., 2021. ...... Di sisi lain ketersediaan sumber daya alam dapat menjadi pendorong peningkatan produktivitas dengan optimal. Namun pengelolaannya memiliki beberapa aspek tantangan antara lain ketersediaan yang cukup, kualitas dan tingkat jangkauan Simarmata et al., 2021. Keseluruhan bagian tersebut menjadi pertimbangan penting bagi manajemen karena terkait dengan biaya produksi yang akan dikeluarkan. ...Ni Luh Putu Anom PancawatiI Nyoman Jajus ArtanaI Nengah Dede JuliarseKadek Ratna DewiThis community service aims to empower the community in the economic field by developing ideas, innovation and business creativity as well as forming collective business groups to optimize the business carried out and improve the economic welfare of the community. This service method uses lectures and education related to entrepreneurship and accounting as well as socializing the formation of business groups with the community using activity instruments in the form of focus group discussions with qualitative descriptive data analysis. This service involves community members who are of productive age and teenagers who are active in youth organizations in the local environment. The conclusion of this service is that the Keraning community of Ubung Village together agreed to form a joint business group under the name Jemet Mekarya for the benefit of all residents engaged in the milling business. Through the joint business group, it is hoped that the creativity of the community's business will be stimulated and the economic welfare of the community will increase.... Secara universal, dapat dikatakan bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi Purba, 2013;Sherly et al., 2020;Ashoer et al., 2021;Munthe et al., 2021;Purba, Albra, et al., 2021;Simarmata et al., 2021;Suleman et al., 2021. ...Menanggapi berbagai masalah sosial ekonomi, sosiologi ekonomi telah berkembang secara eksplosif di negara-negara maju dan berkembang, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat mereka melalui berbagai kebijakan pembangunan. Aktivitas ekonomi hanya satu komponen atau subsistem kehidupan masyarakat sebagai sistem. Oleh karena itu, penting untuk mengaitkan faktor ekonomi dengan aspek kehidupan masyarakat lainnya dalam rangka memahami berbagai aspek kehidupan ekonomi. Nilai-nilai agama dan tradisional, ikatan kekeluargaan, asal etnis, dan stratifikasi sosial adalah semua contoh dari ini. Semua variabel ini berpengaruh pada pembangunan ekonomi. Sementara nilai-nilai agama dan tradisional diperlukan untuk pembangunan ekonomi, mereka juga berkontribusi pada stagnasi ekonomi. B Erika RevidaSukarman PurbaIqbal FazaYani HendrayaniBUMDes is a village economic and social institution. As a village economic institution, BUMDes can increase the village's original income, and village community income, while BUMDes as a village social institution can provide and improve services and services needed by village communities, including clean water and other services needed by village communities. Therefore BUMDes must be managed professionally and independently, transparently, honestly and ini menarik karena ekonomi merupakan topik yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Ekonomi berlaku pada semua individu, baik pada orang perorang atau pada perusahaan dan pemerintah. Ekonomi juga mengalami perubahan karena di pengaruhi oleh faktor budaya, hukum, sejarah, geografi, dan faktor-faktor lainnya dapat memberi dampak pada kondisi ekonomi pada suatu wilayah atau negara, maka tidak ada perekonomian yang sama di suatu negara dengan negara lainnya. Secara lengkap buku ini membahas Bab 1 Pengertian dan Fungsi Ekonomi Bab 2 Peran Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi Bab 3 Konsep Permintaan dan Penawaran Bab 4 Konsep Elastisitas Bab 5 Perilaku Konsumen, Produsen, Dan Efisiensi Pasar Bab 6 Keseimbangan Perusahaan Bab 7 Konsep Biaya Produksi Bab 8 Struktur Pasar Bab 9 Pendapatan Nasional Bab 10 Ekonomi Pembangunan Bab 11 Uang dan Lembaga Keuangan Bab 12 Bank Sentral, Kebijakan Moneter, dan Kebijakan Fiskal Bab 13 Nilai Tukar Bab 14 Pengangguran dan Inflasi Bab 15 Pertumbuhan Ekonomi dan Konsep Ekonomi Digital Dhian Adhetiya SafitraAsep SuheriInsentif pajak properti atas bangunan hijau merupakan salah satu cara untuk mempromosikan pertumbuhan bangunan hijau. Pemberian insentif pajak ini telah dilakukan di beberapa negara dengan berbagai bentuk. Insentif atas bangunan hijau sendiri tidak hanya berupa insentif pajak properti. Penelitian ini menganalisis literatur yang ada untuk melihat perbandingan implementasi di beberapa negara, mengidentifikasi insentif yang ada, mengidentifikasi kritik atas implementasi pemberian insentif serta mencari rekomendasi para akademisi terhadap pemberian insentif. Dari hasil kajian literatur, terdapat beberapa temuan yang dapat menjadi masukan bagi pengambil kebijakan yang dapat diterapkan di Indonesia. Kolaborasi antara sektor publik dan privat menjadi poin yang sering disinggung literatur, di mana pemerintah tidak bisa sendiri dalam upaya mempromosikan dan mendorong pendirian bangunan berkonsep Pengawas pada Yayasan Pendidikan Al-Bashirah Makassar dan Yayasan Pendidikan Al-Liwa Gowa. Sebagai dosen tamu pengampu mata kuliah Konservasi Lahan dan mata kuliah Klimatologi pada jurusan Tehnik Lingkungan STITEK NusindoS T P Iskandar KatoM SiSulawesi Di Sidenreng RappangSelatanIskandar Kato, lahir di Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Beliau menyelesaikan pendidikan sarjana pada jurusan Teknologi Pertanian bidang Mekanisasi Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar. Pernah bekerja pada Yayasan Taufik Makassar 1994-1996, pernah bekerja di Cordova Computer 1996-1997, pernah bekerja di Yayasan Amal Sholeh Jakarta 1999-2000, pernah mengajar di SMPIT Wahdah 2004-2007, pernah bekerja pada Penerbit GenMirqat khusus buku remaja 2007-2009. Beliau menyelesaikan program Magister bidang Manajemen Perencanaan Universitas Hasanuddin 2009-2011. Sekarang sementara pada tahap penyelesaian program Doktoral pada bidang Manajemen Pendidikan Islam Universitas Muslim Indonesia 2008-2021. Ketua Pengawas pada Yayasan Pendidikan Al-Bashirah Makassar dan Yayasan Pendidikan Al-Liwa Gowa. Sebagai dosen tamu pengampu mata kuliah Konservasi Lahan dan mata kuliah Klimatologi pada jurusan Tehnik Lingkungan STITEK Nusindo. Saat ini beliau bekerja sebagai peneliti dan dosen di STIBA mendaftar menjadi mahasiswa pascasarjana, dan Tanggal 27 AgustusLora Ekana NainggolanM SiLora Ekana Nainggolan, lahir di Pematangsiantar pada tanggal 05 Juni 1988. saya menyelesaikan Sarjana Ekonomi pada 3 Juni 2010. Saya merupakan alumni dari Program Studi Ekonomi Pembangunan di Universitas Bengkulu. Pada Bulan April 2013 saya mendaftar menjadi mahasiswa pascasarjana, dan Tanggal 27 Agustus 2015, saya lulus dari Program Pascasarjana PPsPendidikan formal yang telah diikuti SD Negeri 19 Kabere Tahun 1980-1986, SMP Negeri Kabere Tahun 1986-1989, dan SMA Negeri 1 Enrekang 1989-1992DrM MarzukiSiDi KabereDr. Ismail Marzuki, lahir di Kabere, 03 Juli 1973. Pendidikan formal yang telah diikuti SD Negeri 19 Kabere Tahun 1980-1986, SMP Negeri Kabere Tahun 1986-1989, dan SMA Negeri 1 Enrekang 1989-1992. Gelar sarjana Sains kimia disandang tahun 1999, di Jurusan Kimia FMIPA UNHAS, dan gelar Magister Sains Tahun 2003. Menyelesaikan program Doktor Pada Bulan Januari tahun 2016, Program Pascasarjana tahun 2006 dan Penulis telah memiliki 1 putra 2 putri yaitu Fitrah Alif Firmasnyah, Fadhilah Dwi Fatimah dan Faiqah Fauziah. Penulis menyelesaikan studinya S1-Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia UMI tahunS P ZamanDr. Ir. Erniati Bachtiar, ST., MT. adalah anak ke dua dari pasangan Alm. Drs. H. Bachtiar Rasyid dan Hj. Hatijah Nur. Penulis lahir di Watampone, 06 Oktober 1977. Penulis menikah dengan Nur Zaman, SP., tahun 2006 dan Penulis telah memiliki 1 putra 2 putri yaitu Fitrah Alif Firmasnyah, Fadhilah Dwi Fatimah dan Faiqah Fauziah. Penulis menyelesaikan studinya S1-Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia UMI tahun 2000, S2 -Magister Teknik Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Univeristas Gadjah Mada UGM tahun 2003, S3-Program Doktor Dr Program studi ilmu Teknik sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin UNHAS tahun 2015. Mengikuti Program Profesi Insinyut PPI di UNHAS tahun 2019 dan telah peroleh gelar Insinyur Ir Tahun 2020. Bergabung jadi Dosen Tetap Universitas Fajar sejak tahun 2008 -sekarang. Penulis mengampuh mata kuliah Teknologi Bahan, Statika, Topik Khusus Struktur, Teknologi Bahan lanjut. Penulis sangat tertarik tentang penelitian tentang Self Compacting Concrete SCC, Beton Geopolimer dengan Bahan Dasar Limbah Fly Ash, Beton Ringan dengan Agregat Buatan dari Limbah Plastik. Penulis telah menulis beberapa jurnal nasional dan internasional dan buku. Penulis sebagai Dekan FT 2019-sekarang, asesor BKD dan Verifikator Sinta serta Ketua Tim PAK pada Universitas Fajar. SINTA ID 5975589;Lulus Sarjana Pendidikan dan Akta IV dari Universitas Negeri Medan UNIMED, Magister Sains dalam Ilmu Ekonomi dariDrDrsM Bonaraja PurbaSiDr. Drs. Bonaraja Purba, Lulus Sarjana Pendidikan dan Akta IV dari Universitas Negeri Medan UNIMED, Magister Sains dalam Ilmu Ekonomi dari Universitas Syiah Kuala USK dan

Itulahyang dapat kami bagikan terkait download buku ekonomi kelas x kurikulum 2013 alam s. Admin blog Berbagai Buku 01 February 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait download buku ekonomi kelas x kurikulum 2013 alam s dibawah ini. Buku Guru Ekonomi Sma Ma Kelas Xii Peminatan K 2013 Revisi Gambar Dari : yrama-widya.co.id Download Buku Ekonomi untuk SMA Kelas 11. Buku sekolah digital kelas 11 Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Dilindungi Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun 2017. Buku ini digunakan secara terbatas pada Sekolah Penggerak. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel buku diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kompleks Kemendikbud, Jalan RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta SelatanCetakan pertama, 2022 ISBN 978-602-244-851-8 Jilid Lengkap ISBN 978-602-244-852-5 Jilid 1 Isi buku ini menggunakan huruf Linux Libertine 11/24 pt, xiv, 210 hlm. 17,6 x 25 cm.
Ekonomiuntuk SMAMA kelas XI Oleh. Saya telah membaca kelas ekonomi - 11 bab 12A dengan membuat kuis sifat dan ruang lingkup ekonomi. Sumber daya alam yang melimpah membuat banyak dari masyarakat yang memilih. Buku Pelajaran Ekonomi Sma Kelas 1 Alam S Buku Alat Tulis Pemanfaatan Sumber Daya Alam Dalam Kegiatan Ekonomi Pdf Download Online
Buku ini terdiri dari 12 dua belas bab 1 Ekonomi Sumberdaya Alam dalam konteks Pembangunan Berkelanjutan; 2 Ketersediaan dan Kelangkaan Sumberdaya Alam, 3 Aktivitas Ekonomi Manusia dan Degradasi Lingkungan. 4 Efisiensi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Analisis Lingkungan, 5 Formulasi dan Implementasi Kebijakan Lingkungan, 6 Ekonomi Sumberdaya dan Pengelolaan Pertanian Pangan Berkelanjutan, 7 Analisis Ekonomi dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berkelanjutan, 8 Analisis Ekonomi dan Pengelolaan Sumberdaya Kehutanan Berkelanjutan, 9 Analisis Ekonomi dan Pengelolaan Sumberdaya Pertambangan Berkelanjutan, 10 Ekonomi dan Kebijakan Pengendalian Polusi, 11 Valuasi Barang Lingkungan, 12 Desentralisasi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Tebal buku 1083 halaman. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Kutipan Pasal 72 Sanksi Pelanggaran Undang-Undang RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 1 Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 49 ayat 1 dan ayat 2 dipidana dengan pidana penjara paling sedikit 1 satu bulan dan/atau denda paling sedikit Rp satu juta rupiah, atau pidana penjara paling lama 7 tujuh tahun dan/ atau denda paling banyak lima miliar rupiah. 2 Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamer-kan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan/atau denda paling banyak Rp lima ratus juta rupiah. EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN Teori, Kebijakan, dan Aplikasi Bagi Pembangunan Berkelanjutan Oleh ADDINUL YAKIN Universitas Mataram Edisi Revisi Ekspansif Cetakan Pertama PENERBIT AKADEMIKA PRESSINDO JAKARTA, 2015 Edisi Pertama Cetakan pertama, Agustus 1997 Cetakan kedua, Juni 2004 Edisi Revisi Ekspansif Cetakan Pertama, Juni 2015 ISBN 978 - 602 – 8402 – 20 - 0 EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN Teori, Kebijakan, dan Aplikasi Bagi Pembangunan Berkelanjutan Oleh ADDINUL YAKIN Editor Drs. S. Amran Tasai. Universitas Mataram Hak cipta pada pengarang dilindungi Undang-undang Allrights reserved Hak penerbitan pada CV AKADEMIKA PRESSINDO, Jakarta Disain kulit Dilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya dalam bentuk atau cara apapun tanpa izin tertulis sebelumnya dari penulis dan penerbit CV AKADEMIKA PRESSINDO Anggota IKAPI Telepon 021 8201969 Fax 021 8201969 PERSEMBAHAN Buku ini dipersembahkan buat Aji Papa, Umi Tamu, Umi Tri, Ika, Riyan, Ilma, Riena Atas segala perhatian, dorongan, dan pengorbanannya MOTTO Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar QS 3041Dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdo’alah kepadanya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik QS 756 DAFTAR SINGKATAN AAAS American Association for the Advancement of Science AAC Annual Allowable Cut AEAM Adaptive Environmental Assessment dan Management AMDAL Analisis Dampak Lingkungan AMDALDU AMDAL terpadu AS Amerika Serikat AEAN Association of Southeast Asian Nations BAPPENAS Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BAPEDAL Badan Pengendalian Dampak Lingkungan BekM Biaya Ekstraksi Marjinal BEM Biaya Eksternal Marjinal BKM Biaya Kesempatan Marjinal BKrM Biaya Kerugian Marjinal BKPSL Badan Koordinasi Pusat Studi Lingkungan BPgM Biaya Penggunaan Marjinal BPnM Biaya Penanganan atau Pengendalian Marjinal BPM Biaya Produksi Marjinal BPN Biaya Penemuan Marjinal BPRM Biaya Produksi Marjinal tidak termasuk biaya sosial/lingkungan BSM Biaya Sosial Marjinal CAAA Clean Air Act Amandements CBFM Community-Based Forest Management CCRAF the Climate Change Risk Assessment Framework CDM Clean Development Mechanism CER Certified Emission Reduction CFCc Cloroflorocarbons CM Co Management CO2 Carbon Dioxide COP Conference on Parties CPS Common Property Systems CSD Commission on Sustainable Development DARLING Sadar Lingkungan DOE Department of Environment ECOSOC Economic dan Social Council EKC the Environmental Kuznets Curve EMS Environmental Management System EPA Environmental Protection Agency EQA Environmental Quality Act ERC Emission Reduction Credits ESDAL Ekonomi Sumber daya Alam dan Lingkungan ETS Emmission Trading System FAO Food dan Agriculture Organization FSC Forest Stewardship Council GBHN Garis-Garis Besar Haluan Negara GEF Global Environmental Facility GERHA N Gerakan Konservasi dan Rehabilitasi Lahan GIS Geographic Information System HP-3 Hak Pengusahaan Perairan Pesisir IAIA International Association for Impact Assessment ICES the International Council for the Exploration of the Sea ICMM the International Council on Metals dan Mining IFF Intergovernmental Forum on Forests IUFRO International Symposium Integrated Management of Neotropical Rain Forests IGCC Integrated Gasification Combined Cycle IGES the Institute for Global Environmental Strategies IPF the Intergovernmental Panel on Forests IRRI The International Rice Research Institute ITCQ Individual Transferable Catch Quota ITQ Individual Transferable Quota ITTA The International Tropical Trade Agreement IUCN The International Union for the Conservation of Nature KKH Kehilangan Keragaman Hayati KrSM Kerusakan Sosial Marjinal KSB Kenaikan Suhu Bumi KSM Keuntungan Sosial Marjinal KUMB Kehendak atau KeinginanuUntuk Membayar KUMN Kehendak atau Keinginan untuk Menerima LAK Logika Aksi Kolektif LAMDAL Laporan AMDAL LAP Limited Access Privileges LSM Lembaga Swadaya Masyarakat LULUCF Land-use, Land-use Change dan Forestry MBP Metode Biaya Perjalanan MDG the Millennium Development Goals MDR Metode Dosis Respon MFM Multiple-use Forest Management MHH Metode Harga Hedonik MKP Metode Kartu Pembayaran MOSTE Ministry of Science, Technology and the Environment Malaysia MPBR Metode Pembalakan Berdampak Rendah MPM Metode Prilaku Mencegah MPPD Metode Pertanyaan Pilihan Dikotomi MPT Metode Pertanyaan Terbuka MRC Metode Ranking Contingent MSY Maximum Sustainable Yield MTM Metode Tawar Menawar MVC Metode Valuasi Contingent NACEC North American Commission for Environmental Cooperation NEPA National Environmental Protection Act NEPI New Environmental Policy Instrument NIES National Institute for Environmental Studies NOx Nitrous Oxide NRA Natural Resource Accounting JEP Jevons Paradox OECD Organisation for Economic Co-operation dan Development OPEC Organisation of Petroleum Exporting Countries OPL Otoritas Penegakan Lingkungan PBB Perhimpunan Bangsa Bangsa PBL Pembangunan Berkelanjutan atau Pembangunan Berwawasan Lingkungan PDB Produk Domestik Bruto PDN Permainan Dilema Narapidana Prisoner dilemma game PHT Pengelolaan Hama Terpadu PJL Pembayaran Jasa Lingkungan PPP Polluter Pays Principle PPB Prinsip Pencemar Bayar PPBL Pembangunan Pertanian Berkelanjutan atau Pembangunan Pertanian Berwawasan Lingkungan PROKASIH Program Kali Bersih PFD Prinsip Fisik Dasar POP the Paperless Office Paradox PSL Pusat Studi Lingkungan REDD Reduced Emissions from Degradation and Deforestation RIL Reduced Impact Logging SAR Search and Rescue SDA Sumber Daya Alam SEA Strategic Environmental Assessment SFDP Social Forestry Development Project SFFFI State Fund for Forest Improvement SFM Sustainable Forest Management SIE Sistim Ijin Emisi SMP Sustainable mining practices SP Stock Pollutant TAA Tingkat Ambang Aksi TABBU Teori Utiliti Beratribut Banyak TAC Total Allowable Catch TAE Tingkat Ambang Ekonomi TEV Total Economic Value TKE Tingkat Kerugian Ekonomi TM Tragedi Massal TTPS Tradable Tagged Permit System TP Teknologi Penyokong UNEP United Nation Environmental Programme UNCED United Nations Conference on Enviornment and Development UNFCCC United Nations Framework Convention on Climate Change UNFF United Nation Forum on Forests VAT Value-Added Taxes WALHI Wahana Lingkungan Hidup Indonesia WHO World Health Organisation WCED the World Commision on Environment and Development WTO World Trade Organisation PENGANTAR EDISI PERTAMA Degradasi lingkungan hidup environmental degradation tengah menjadi isu global terutama dua dekade terakhir sehingga baik pemerintah maupun ma-syarakat di negara-negara maju dan sedang berkembang telah dan terus membe-rikan perhatian yang serius pada masalah tersebut. Dunia semakin menyadari bahwa eksploitasi sumber daya alam natural resources yang hanya berorientasi pada ekonomi tidak hanya membawa efek yang positif, tetapi juga menimbulkan efek yang negatif bagi umat manusia. Dengan demikian, strategi pembangunan ekonomi kini dan yang akan datang harus diarahkan pada pembangunan yang ber-kelanjutan atau pembangunan yang berwawasan lingkungan yaitu pembangunan yang tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan as-pek etika dan sosial yang berkaitan dengan kelestarian kemampuan daya dukung sumber daya alam lingkungan antarwaktu. Masalah lingkungan timbul karena adanya interaksi antara aktivitas eko-nomi dan eksistensi sumber daya alam SDA. Semakin besar jumlah dan intensi-tas eksploitasi SDA itu, dampaknya terhadap degradasi kualitas lingkungan environmental degradation juga semakin meningkat. Dampak atau efek samping side effects/externalities tersebut mencakup dimensi ruang dan waktu. Selain itu, dampak lingkungan itu tidak terjadi hanya pada lokal, regional, dan global, tetapi juga terjadi secara jangka pendek, menengah, dan jangka panjang terhadap ling-kungan. Disadari bahwa antara kepentingan pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan terdapat titik perhatian yang berbeda. Kebanyakan ahli ekonomi eco-nomists cenderung berpendapat bahwa efisiensi dan keuntungan maksimum adalah alternatif terbaik, sedangkan biaya sosial atau biaya lingkungan social/ environmental cost yang ditimbulkannya belum sepenuhnya diperhitungkan. Se-baliknya, pecinta lingkungan dan ahli lingkungan environmentalist-ecologist berpendapat bahwa faktor etika dan sosial mendapat perhatian yang utama. Oleh sebab itu, kegiatan produksi dan ekonomi harus mengacu kepada aspek peme-rataan dan distribusi yang adil dalam generasi tertentu serta antargenerasi. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya mengacu kepada aspek konservasi dan peles-tarian lingkungan. Jadi, pendekatan yang optimal untuk mempertemukan kedua kepentingan itu adalah pendekatan yang integratif dan terpadu an integrated approach sehingga kepentingan ekonomi dan pelestarian lingkungan bisa diper-hatikan secara simultan. Oleh sebab itu, harus ada kompromi trade-off antara dua kepentingan tersebut. Dari sinilah ide dasar tentang perlunya dikembangkan pembangunan berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan sustain-able development. Masalah lingkungan itu sendiri sangat kompleks dan multidimensional. Kajian lingkungan hampir menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan dari ki-mia, biologi, pertanian, ekonomi, hukum, kebijaksanaan publik, institusi, kelem-bagaan, sampai politik. Oleh karena itu, keberhasilan kebijaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan ini bergantung pada adanya interaksi yaitu intergasi antara disiplin terkait dan aplikasinya dalam pembangunan. Ekonomi sumber daya dan lingkungan merupakan kajian ilmu yang sangat luas, berkaitan dengan seluruh aktivitas ekonomi dengan seluruh ekses yang ditimbulkannya serta upaya-upaya konstruktif manusia untuk menangani ekses yang ditimbulkannya tersebut bagi kemaslahatan umat manusia. Aktivitas sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menonjol dan potensial bagi tim-bulnya masalah lingkungan. Aktivitas pertanian seperti perkembangan revolusi hijau green revolution yang merangsang penggunaan input kimiawi chemical inputs seperti pupuk dan pestisida, yang jika tidak dikelola dan diterapkan secara seksama dan bijaksana akan menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan. Per-ladangan liar dan berpindah, pengembalaan ternak secara serampangan, dan seba-gainya adalah potensial penyebab terjadinya masalah lingkungan. Selanjutnya, masalah-masalah seperti kenaikan suhu bumi atau pemanasan global global warming, salinisasi, erosi, serta pencemaran udara dan air water dan air pollution, merupakan contoh dari efek yang tidak menguntungkan dari aktivitas ekonomi di bidang pertanian tersebut. Masalah lingkungan yang terkait dengan sektor pertanian banyak dising-gung dalam buku ini. Namun, kerangka dasar tentang ekonomi sumber daya dan lingkungan serta kebijaksanaan pembangunan berkelanjutan diulas pula. Teori yang mendasari pembangunan ekonomi pertanian yang berwawasan lingkungan, alternatif strategi, dan intrumen-kebijaksanaan yang ditempuh serta penerapannya dibicarakan pula. Oleh karena itu, buku ini diberi judul Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan Teori, Kebijaksanaan, dan Aplikasi bagi Pembangunan Berke-lanjutan. Mengingat luasnya kajian ekonomi sumber daya dan lingkungan, masalah itu tidak bisa dikupas dalam satu buku. Oleh karena itu, buku ini ditulis sebagai buku pengantar untuk memahami keterkaitan antara ekonomi dan lingkungan dalam memandang persoalan lingkungan yang muncul di dunia. Buku ini juga bukanlah buku yang secara komprehensif mengkaji ekonomi sumber daya dan lingkungan seperti lazimnya literatur-literatur di bidang ini. Buku ini hanyalah sebagai pengantar. Penulis menganjurkan pembaca untuk merujuk kepada teks lain yang lebih komprehensif dan spesifik untuk topik-topik tertentu. Untuk mencakup kajian yang dimaksudkan di atas, buku ini disusun dalam dua belas bab. Bab pertama membicarakan tentang keterkaitan antara aktivitas ekonomi dan lingkungan serta implikasinya. Di samping itu, disampaikan pula perkembangan konsep dan pemikiran tentang keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan kualitas lingkungan yang akhirnya mengarah kepada pemikiran pembangunan berwawasan lingkungan sustainable development. Bagian ini juga mengetengahkan perkembangan perhatian dunia terhadap masalah lingkungan. Bab kedua mengetengahkan macam dan ketersediaan sumber daya. Hal ini perlu dilakukan karena aspek ketersediaan dan kelangkaan sumber daya resource scarcity merupakan dasar berpijak bagi analisis ekonomi lingkungan dalam kaitannya dengan unsur pengaturan, pengelolaannya, untuk kepentingan antar-generasi. Bagian ini juga akan mencoba menjelaskan bagaimana implikasi dari kelangkaan sumber daya dalam pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Di samping itu, dikemukakan pula beberapa alternatif yang bisa ditempuh untuk mengatasinya. Bab ketiga membahas eksternalitas dan problema lingkungan. Konsep eks-ternalitas serta faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya dibahas dengan lugas. Hak-hak pemilikan property rights juga dibahas dalam peranannya untuk me-nimbulkan eksternalitas dan ketidakefisiennya alokasi sumber daya dalam pem-bangunan ekonomi. Di samping itu, disinggung juga keterkaitan antara jumlah dan kualitas penduduk terhadap kualitas lingkungan. Tekanan penduduk yang besar menyebabkan eksploitasi sumber daya juga bisa menjadi besar. Bab keempat akan menfokuskan pembinaan pada pembangunan pertanian, perubahan teknologi, dan masalah lingkungan yang terjadi dan bagaimana konsep pengembangan pembangunan pertanian yang berwawasan lingkungan. Pada ba-gian ini dikemukakan perkembangan revolusi hijau bidang pertanian serta im-plikasinya terhadap aspek-aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sistem perta-nian alternatif juga didiskusikan agar hasil diskusi itu memberikan gambaran menyeluruh tentang upaya pengendalian masalah lingkungan di samping upaya hukum dan mekanisme pasar. Bab kelima membicarakan instrumen-instrumen kebijaksanaan yang bisa digunakan dalam mengatasi masalah lingkungan. Bagian ini akan mencoba men-jelaskan bagaimana efek ekonomi dari instrumen ekonomi dan regulasi/hukum dalam pengendalian masalah lingkungan serta masalah-masalah yang harus diper-hatikan dalam penerapannya. Bab keenam mengetengahkan secara khusus tentang Analisis mengenai Dampak Lingkungan sebagai salah satu konsep penting dalam pengendalian ma-salah lingkungan. Bagian ini akan menyampaikan mengenai konsep dan prosedur dalam AMDAL, serta masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Bab ketujuh mendiskusikan bagaimana analisis ekonomi dari suatu kebi-jakan perubahan kualitas lingkungan. Kerangka dasar dalam penilaian tentang perubahan kualitas lingkungan dibahas. Di samping itu, metode yang bisa digu- nakan untuk penilaian kebijakan lingkungan juga didiskusikan dengan mengete-ngahkan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bab kedelapan yang merupakan bab terakhir akan menyoroti secara khusus pembangunan berwawasan lingkungan di Indonesia. Bagian ini akan mengemuka-kan seberapa seriuskah masalah lingkungan ditangani di Indonesia, apakah lang-kah-langkah yang telah, tengah, dan akan dilakukan untuk pengendaliannya serta keberadaan institusi dan lembaga yang terlibat dalam penanganan masalah ling-kungan. Kemudian, dikemukakan pula beberapa alternatif yang harus diperhatikan agar mendorong konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan bisa dilaksa-nakan dan dikembangkan. Seiring dengan perkembangan perhatian pemerintah dan publik terhadap masalah lingkungan di Indonesia, kehadiran buku ini diharapkan akan menambah referensi di bidang ekonomi pertanian dan lingkungan. Dengan demikian, mudah-mudahan buku ini bisa menjadi literatur pelengkap untuk mata kuliah ekonomi pertanian, ekonomi sumber daya, agribisnis, ekonomi sumber daya dan lingkung-an dan mata kuliah yang terkait. Buku ini diharapkan bermanfaat pula bagi pemerhati dan peminat masalah lingkungan dan masyarakat baca pada umumnya. Tiada gading yang tak retak. Karena buku ini dipersiapkan di sela-sela kegiatan kami dalam menyelesaikan studi di La Trobe University, Melbourne, Australia, tentunya dengan kesibukan studi serta keterbatasan ilmu kami mem-berikan peluang terjadinya kekurangan dari tulisan ini. Namun, dengan persiapan lebih kurang tiga tahun ditambah dengan ketersedian literatur yang memadai serta pengalaman kami dalam menekuni Pascasarjana Diploma Spesialisasi di bidang pengelolaan sumber daya dan lingkungan di La Trobe University, serta pertemuan ilmiah lainnya, telah mendorong lahirnya inspirasi yaitu lahirnya buku ini. Lahirnya buku ini mempunyai nilai tersendiri dalam persiapannya. Sebagai buku pertama, tentunya kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan terbuka dan senang hati kami akan menampung semua kritik dan saran-saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan buku ini lebih lanjut. Akhirnya, terbitnya buku yang sederhana ini tidak terlepas dari bantuan baik moril maupun materil, langsung ataupun tidak langsung dari berbagai pihak. Pertama-tama ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak perpustakaan La Trobe University, Melbourne, Australia atas bantuannya baik secara langsung maupun secara tidak langsung ketika mengadakan riset dan kajian literatur. Ucapan terima kasih pula kami sampaikan kepada kolega kami, yaitu Ir. Suharto Tjitrohardjono; Ir. H. Muchtar Djobeng; Ir. Sudarmadji Rahardjo, MS; Ir. Idrus, Ir. Norberth Ama Ngongu; Ir. Arifuddin Sahidu, Dr. Ir. Rosiadi, Ir. Suhubdi Yasin, serta rekan-rekan dosen lainnya atas dorongan moril dan pergaulan yang kondusif bagi pengembangan akademik. Teristimewa, tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih dan peng-hargaan yang tulus kepada orang tua kami H. Adjrun Ahmad, serta Hj. Siti Fatimah atas segala usaha dan perjuangannya dalam mendidik dan membesarkan kami dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Terakhir sekali, kami sampaikan penghargaan yang tulus kepada istri kami tercinta, Tri Nuryanti serta anak-anak kami tersayang; Ika Nurfitria Tauhida, Adriyan Chairul Achda, serta Dian Ilma Amalia atas segala pengorbanan dan kesabarannya mendampingi kami dalam segala suka dan duka, yang karena kesibukan-kesibukan kami telah banyak me-nyita waktu dan perhatian kami terhadap mereka. Akhirnya, semoga karya kami yang sederhana ini bisa menjadi sumbangan yang bermanfaat bagi pengembangan khasanah ilmu pengetahuan, serta men-dorong lahirnya karya ilmiah yang lebih berbobot di kemudian hari bagi tanah air tercinta, Indonesia. Demikian juga penghargaan kepada penerbit AKADEMIKA PRESSINDO yang dengan senang hati menerbitkan buku ini. Kepada Allah SWT jualah kami bersyukur dan berserah diri. Mudahan-mudah apa yang kami lakukan ini mendapat ridho-Nya. Amin. Melbourne, Australia, 6 Januari 1997 Penulis, Addinul Yakin PENGANTAR EDISI REVISI Buku ini pada awalnya ditulis dan diterbitkan ketika saya masih mengikuti program pascasarjana di La Trobe University, Australia. Alhamdulillah buku yang sederhana ini mendapat sambutan yang memadai dari pembaca dan menjadi referensi di banyak perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia sehingga telah melalui dua kali cetak ulang. Namun, setelah saya menyimak kembali materi yang termuat di dalamnya, saya merasa perlu untuk menambahkan update beberapa materi penting yang belum banyak dibahas pada edisi pertama. Terlebih lagi adanya saran-saran konstruktif dari kolega-kolega pengguna buku ini sehingga menambah semangat kami untuk mengembangkan materi ini sampai memenuhi harapan pembaca. Keinginan mengembangkan materi ini semakin kuat setelah saya mem-peroleh kehormatan berpartisipasi pada Asian Public Intellectual API Fellowship Program yang didanai oleh The Nippon Foundation Jepang, yang diseleksi melalui LIPI dan panitia Internasional yang memungkinkan saya menjadi visiting reserach fellow untuk melakukan kajian tentang Kebijakan Lingkungan di dua Negara, yaitu Malaysia dan Jepang, di Institute for Environment dan Development LESTARI, Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi, Selangor Malaysia dari Juni November 2003, serta di Centre for South East Asian Studies CSEAS, Kyoto University, Jepang dari Januari sampai dengan Juni 2004. Ketika mengikuti Prog-ram saya berkesempatan melakukan survei literatur baru yang bisa memperkaya materi untuk buku edisi revisi ini, termasuk setelah kunjungan ke Filipina dan Queensland pada tahun 2007 yang lalu. Kami menyadari bahwa pada edisi terdahulu terdapat banyak kekurangan baik pada segi substansi maupun pada cakupan pembahasan sehingga saya me-mandang perlu untuk memperbaiki dan meningkatkan materi yang termuat dalam buku ini. Buku ini akhirnya bisa menjadi buku referensi bagi peminat masalah ekonomi sumber daya dan manajemen lingkungan di perguruan tinggi. Edisi Revisi ekspansif ini telah mengalami upgrade data dan informasi yang sangat signifikan. Secara keseluruhan, edisi ini telah berkembang jauh dari sisi materi dan cakupan pembahasan, yaitu dari hanya terdiri atas delapan bab dikembangkan menjadi duabelas bab. Beberapa perubahan yang dimaksud adalah sebagai berikut. 1 Dilakukan penambahan materi dan pemutakhiran data pada hampir semua bab, dan diberikan contoh dan kasus Indonesia; 2 Terdapat lima bab baru dalam edisi revisi dan upgrade ini, yaitu Ekonomi Sumber Daya Perikanan, Ekonomi Sumber Daya Kehutanan, Ekonomi Sumber Daya Pertambangan, Ekonomi Pengendalian Polusi, Desentralisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan sehingga kandungan buku menjadi lebih lengkap dan dapat memenuhi standar buku rujukan di bidang sumber daya dan lingkungan; 3 Ada dua bab yang masuk dalam edisi terdahulu, yaitu bab AMDAL dan evaluasi yang pada Edisi Revisi tidak disertakan lagi, yang selanjutnya akan diterbitkan dengan buku tersendiri; 4 Beberapa lampiran yang relevan juga disertakan dalam edisi revisi ini. Konteks pembahasan buku mencakup persoalan sumber daya alam dan lingkungan lokal, nasional Indonesia, regional, dan global. Dengan demikian, buku edisi revisi ini lebih bisa memberikan materi yang lebih memadai untuk kajian ekonomi sumber daya alam dan lingkungan. Secara keseluruhan, edisi revisi dan pemutakhiran data ini sudah digarap dalam lima tahun terakhir, dan dikerjakan lebih serius setelah cetakan kedua habis sejak tahun 2005, di tengah kesibukan-kesibukan lain baik sebagai dosen maupun peneliti, serta tugas tambahan dari institusi dalam rentang waktu yang bersamaan. Terima kasih kepada Saudara Sofjan Zainuddin dari penerbit Akademika Pressindo yang dengan dorongan dan kesabarannya menunggu sampai edisi revisi ini siap untuk diterbitkan. Demikian juga terima kasih kepada Saudara Drs. S. Amran Tasai, dari Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebuda-yaan Nasional yang telah menyunting buku ini. Harapan saya, kehadiran edisi revisi ini mudah-mudahan dapat meningkat-kan nilai manfaat buku ini bagi para pembaca. Meskipun telah terjadi banyak penambahan dan penyempurnaan di sana sini, sebagai manusia biasa saya yakin bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya senantiasa mengundang saran dan masukan yang membangun dari pembaca bagi penyem-purnaannya di masa mendatang. Mudah-mudahan karya ini mendapat ridho dari Allah SWT dan tercatat sebagai amalan yang baik. Mataram, 14 Pebruari 2012 Penulis xx DAFTAR ISI PENGANTAR EDISI PERTAMA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi PENGANTAR EDISI REVISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xvi DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xxvii DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xxi DAFTAR KOTAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xxxiv BAB I EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 Lingkungan Sebagai Aset Ekonomi dan Sosial. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 Perkembangan Perhatian Dunia Terhadap Masalah Lingkungan . . . . . 5 Fenomena Kurva Lingkungan Kuznets . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 Menuju Pembangunan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25 Paradigma Pengelolaan Lingkungan dalam Pembangunan. . . . . 25 Evolusi Pembangunan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28 Tatapamong Pemerintahan bagi Pembangunan Berkelanjutan . . 44 Kajian Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan . . . . . . . . . . . . 51 Struktur Buku Ini. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58 Komentar Akhir. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 61 BAB II KETERSEDIAAN DAN KELANGKAAN SUMBER DAYA ALAM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64 Pendahuluan Aspek Penting Sumber Daya Alam. . . . . . . . . . . . . . . . . 64 Keberadaan dan Fungsi Sumber Daya Alam. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65 Macam dan Ketersediaan Sumber Daya Alam. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 67 SDA yang Tidak Pernah Habis. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68 SDA Tidak Dapat Diperbaharui. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68 SDA yang Potensial Terbarukan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 69 Indikator Kelangkaan Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70 Indikator Fisik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 72 Harga Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 73 Nilai Kelangkaan Marjinal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 75 Biaya Penemuan Marjinal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 76 Biaya Eksternal Marjinal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 76 Fenomena Kelangkaan Sumber Daya Dunia dan Implikasinya . . . . . . 77 Alternatif Mengatasi Kelangkaan Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . . . . . 83 Eksplorasi dan Penemuan Sumber Daya Baru . . . . . . . . . . . . . . 84 Kemajuan Teknologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 84 Penggunaan Sumber Daya Substitusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 86 Pemanfaatan Kembali dan Daur Ulang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 88 Kelangkaan, Pilihan, dan Alokasi Sumber Daya. . . . . . . . . . . . . . . . . . 90 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 93 BAB III AKTIVITAS EKONOMI MANUSIA DAN DEGRADASI LINGKUNGAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 95 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 95 Kompleksitas Hubungan Manusia dan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . 96 Konsep Ekologi Manusia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 96 Model Hubungan Manusia dan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . 112 Sekilas tentang Konsep Kapasitas Daya Tampung . . . . . . . . . . . 121 Permintaan Vs Penawaran Lingkungan Masalah dan Resolusi . 126 Faktor-Faktor Penyebab Degradasi Lingkungan. . . . . . . . . . . . . . . . . . 133 Eksternalitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 133 Ketidakjelasan Hak-Hak Pemilikan Sumber Daya . . . . . . . . . . . 139 Keberadaan Barang Publik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 142 Keberadaan Sumber Daya Bersama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 143 Struktur Pasar yang Tidak Kompetitif. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 149 Kegagalan Kebijakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 151 Pilihan Kebijakan Mengatasi Eksternalitas. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 152 Efektivitas Peran Pemerintah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 152 Pengaturan Kelembagaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 152 Pengaturan Hak-Hak Pemilikan Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . . 153 Penerapan Instrumen Pasar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 155 Pendekatan Sosial dan Informasi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 157 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 158 xx BAB IV EFISIENSI ALOKASI SUMBER DAYA ALAM DAN ANALISIS LINGKUNGAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 160 Efisiensi Alokasi Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 161 Efisiensi Ekonomi Statis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 164 Efisiensi Dinamis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 168 Efisiensi Sosial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 171 Analisis Biaya dan Benefit Bagi Kebijakan Publik . . . . . . . . . . . . . . . 178 Konsep Perbaikan Pareto Potensial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 181 Penerapan CBA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 183 Beberapa Isu Penting dalam Penerapan CBA . . . . . . . . . . . . . . . 188 Komentar Akhir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 196 BAB V FORMULASI DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN LINGKUNGAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 197 Politik Ekonomi Versus Politik Ekologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 199 Desain dan Seleksi Kebijakan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 204 Model Keseimbangan Kebijakan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 215 Permintaan Instrumen Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 216 Penawaran Instrumen Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 218 Pembentukan Keseimbangan dan Hasil Legislasi . . . . . . . . . . . . 223 Taksonomi Kebijakan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 227 Resolusi Melalui Negosiasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 230 Pendekatan Hukum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 232 Pendekatan Ekonomi atau Mekanisme Pasar . . . . . . . . . . . . . . . 247 Instrumen Berbasis Hak-Hak Pemilikan dan Penciptaan Pasar . 253 Instrumen Sosial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 254 Evaluasi Kebijakan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 258 Efisiensi dan Efektivitas Biaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 258 Pemerataan fairness, equity . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 259 Keadilan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 260 Insentif Bagi Perbaikan Jangka Panjang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 260 Bisa Ditegakkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 261 Pertimbangan Moral . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 263 Kebijakan Lingkungan Global . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 263 Karakteristik Masalah Lingkungan Global . . . . . . . . . . . . . . . . . 263 Respon Kelembagaan dan Kebijakan Internasional . . . . . . . . . . 266 Pelaksanaan dan Penegakan Kebijakan Lingkungan. . . . . . . . . . . . . . . 273 Urgensi Penegakan Hukum dan Kebijakan Lingkungan. . . . . . . 274 Komponen-Komponen Penegakan Yang Efektif. . . . . . . . . . . . . 279 Menyoal Tentang Tingkat Kepatuhan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 303 Ekonomi Penegakan Hukum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 307 Prospek Penerapan Kombinasi Instrumen Kebijakan Lingkungan 308 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 311 BAB VI EKONOMI SUMBER DAYA DAN PENGELOLAAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 314 Revolusi Hijau Implikasi Ekonomi dan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . 316 Perkembangan Revolusi Hijau . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 316 Implikasi Ekonomi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 319 Implikasi Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 320 Krisis Ekologi Utama Di Bidang Pertanian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 327 Erosi Tanah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 327 Polusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 330 Kehilangan Keragaman Hayati . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 330 Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global . . . . . . . . . . . . . . . . . 333 Analisis Ekonomi Sumber Daya Pertanian Pangan . . . . . . . . . . . . . . . 336 Alokasi Sumber Daya Optimal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 336 Internalisasi Dampak Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 337 Kebijakan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . 341 Instrumen Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 345 Subsidi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 351 Kombinasi Pajak dan Subsidi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 353 Kuota Input . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 353 Kuota Output . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 354 Penerapan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan . . . . . . . . . . . . 355 Beberapa Metode Alternatif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 358 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 364 BAB VII ANALISIS EKONOMI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN BERKELANJUTAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 366 Peranan Perikanan dalam Perekonomian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 369 xx Sumber Daya Ikan Sebagai Barang Publik dan Implikasi Lingkungan 372 Analisis Ekonomi Sumber Daya Perikanan Laut . . . . . . . . . . . . . . . . . 379 Model Pertumbuhan Biomas Ikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 380 Efisiensi Penangkapan Ikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 382 Fungsi Produksi Perikanan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 383 Fungsi Usaha dan Hasil the Yield-Effort Function . . . . . . . . . 385 Model Statis untuk Akses Terbuka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 387 Model Dinamis Akses Terbuka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 388 Maksimisasi Profit Statis melalui Swastanisasi . . . . . . . . . . . . . 389 Maksimisasi Profit Dinamis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 390 Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . 394 Kebutuhan Pengelolaan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 395 Masalah–Masalah dalam Pengelolaan Sumber Daya Perikanan 399 Perspektif Pengelolaan Sumber Daya Perikanan ke Depan . . . . 405 Kebijakan Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . 407 Kontrol Langsung dari Pemerintah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 409 Kontrol Perikanan Melalui Mekanisme Pasar . . . . . . . . . . . . . . 422 Pendekatan Sosial Model Pengelolaan Bersama . . . . . . . . . . . . . . . . 439 Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Ikan dan Pesisir dalam Konteks Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 453 Konservasi Sumber Daya Ikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 457 Pemanfaatan Sumber Daya Ikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 458 Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil . . . . . 460 Pengendalian Masalah Lingkungan Perikanan, Pesisir, dan Kelautan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 463 Kebijakan Perikanan Antarnegara . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 465 Penutup. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 471 BAB VIII ANALISIS EKONOMI DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA KEHUTANAN BERKELANJUTAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 474 Sumber Daya Hutan Perspektif Ekonomi dan Lingkungan . . . . . . . . 476 Fungsi Strategis Sumber Daya Hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 476 Kehutanan dalam Perekonomian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 477 Deforestasi dan Degradasi Hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 481 Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Hutan Berkelanjutan . . . . . . . . 494 Hak Pemilikan dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan . . . . . . 496 Konsep Pengelolaan Hutan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . . 502 Instrumen Kebijakan Pengelolaan Kehutanan Berkelanjutan . . . . . . . 503 Regulasi Kehutanan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 505 Tingkat Tebangan yang Diizinkan per Tahun 512 Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 513 Subsidi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 518 Sistem Deposit - Refund . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 520 Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan HPH . . . . . . . . . . . . . . 520 Kebijakan Harga Sumber Daya Hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 528 Sertifikasi Hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 530 Sertifikasi Produk Hutan Non-Kayu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 537 AMDAL Kehutanan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 540 Metode Pembalakan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 540 Pengembangan Hutan Kemasyarakatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . 543 Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 547 Pengembangan Kawasan Konservasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 549 Instrumen Pembayaran Jasa Lingkungan PJL . . . . . . . . . . . . . 550 Kehutanan dalam konteks Mekanisme Pembangunan Bersih Clean Development Mechanism . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 556 Kontroversi Peran Global dalam Penanganan Deforestasi . . . . 557 Kehutanan dalam Konteks Perubahan Iklim . . . . . . . . . . . . . . . 563 Keberadaan Proyek-proyek A/R dalam Konteks CDM . . . . . . . 568 Potensi Benefit Proyek A/R CDM dan Prospeknya . . . . . . . . . . 582 Analisis Ekonomi Tingkat Penebangan Optimal . . . . . . . . . . . . . . . . . 589 Konsep Hasil Berkelanjutan Maksimum Biomas . . . . . . . . . . . . 589 Rotasi Memaksimumkan Volume Tebangan Tahunan Rata-Rata 590 Rotasi Tunggal Optimal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 592 Rotasi Optimal Faustmann . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 593 Tingkat Penebangan Optimal untuk Hutan Komersial . . . . . . . . 597 Tingkat Penebangan Optimal Secara Sosial . . . . . . . . . . . . . . . . 600 Paradigma Baru dalam Valuasi Sumber Daya Kehutanan . . . . . . . . . 601 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 605 BAB IX ANALISIS EKONOMI DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERTAMBANGAN BERKELANJUTAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 601 Pertambangan dalam Perspektif Ekonomi dan Lingkungan . . . . . . . . 604 xx Dimensi Ekonomi Aktivitas Pertambangan. . . . . . . . . . . . . . . . . 607 Dampak Lingkungan Pertambangan dan Implikasinya . . . . . . . 620 Analisis Ekonomi Pertambangan Optimal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 633 Model Sederhana . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 635 Hukum Hotelling . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 636 Ekstraksi Optimal Kasus Tambang Tunggal . . . . . . . . . . . . . . . 638 Perubahan Teknologi Ekstraksi/Produksi . . . . . . . . . . . . . . . . . . 644 Ekstraksi dengan Kualitas Tambang yang Bervariasi . . . . . . . . 646 Kasus Pertambangan Monopoli . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 647 Instrumen Kebijakan Pertambangan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . 649 Kebijakan Perizinan Usaha Pertambangan . . . . . . . . . . . . . . . . . 656 AMDAL Pertambangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 658 Pajak Tambang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 664 Reklamasi Pascatambang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 668 Pengelolaan Tailing Tailing Management . . . . . . . . . . . . . . . . 672 Pemberdayaan Masyarakat Lokal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 673 Pengawasan dan Penegakan Hukum Tambang . . . . . . . . . . . . . . 675 Penghargaan Kinerja Perusahaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 677 Pertambangan Tanpa Izin Peti Vs Kebijakan Pertambangan Rakyat 679 Fenomena PETI Penyebab dan Dampaknya . . . . . . . . . . . . . . . 679 Kebijakan Pertambangan Rakyat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 682 Prospek Pengembangan Sumbe Daya Energi yang Bisa Diperbaharui Renewable Energy . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 686 Perspektif Tata Pamong Lingkungan Sektor Pertambangan ke Depan 688 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 695 BAB X EKONOMI DAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN POLUSI Pendahuluan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 697 Tipe Polusi dan Implikasi Ekonomi dan Lingkungannya . . . . . . . . . 699 Polusi dan Degradasi Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 699 Tipe dan Karakteristik Polutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 702 Lebih Jauh dengan Stok Pulutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 706 Pengendalian SP yang Optimal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 710 Keragaan Polusi dan Limbah di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . 711 Instrumen Kebijakan Pengendalian Polusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 714 Pendekatan Hukum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 715 Pendekatan Insentif Ekonomi atau Berbasis Pasar . . . . . . . . 720 Pendekatan Sukarela . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 757 Implikasi Ekonomi Pengendalian Polusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 758 Kebijakan Pengendalian Polusi Internasional dan Global . . . . . . . . . 762 Polusi Internasional dan Teori Permainan . . . . . . . . . . . . . . . 768 Kebijakan Tarif Eksternalitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 771 Izin Emisi yang Diperdagangkan secara Internasional Inter-nationally Tradable Emission Permit . . . . . . . . . . . . . . . . . 772 Mekanisme Fleksibilitas Flexibility Mechanisms. . . . . . . . 777 Pasar Sertifikat Hijau Green Certificate Market . . . . . . . . 783 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 792 BAB XI VALUASI BARANG LINGKUNGAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 795 Estimasi dan Valuasi Barang Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 797 Kategori Perubahan Lingkungan yang Dinilai . . . . . . . . . . . 797 Konsep Valuasi Ekonomi Total Total Economic Valuation 798 Metode Valuasi Benefit Perbaikan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . 800 Metode Preferensi yang Dinyatakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 805 Metode Valuasi Kontinjen CVM. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 805 Analisis Konjoin Conjoint Analysis . . . . . . . . . . . . . . . . . . 816 Metode Ranking Kontingen Contingent Ranking Method- CRM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 817 Model Pilihan Choice Model . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 823 Metode Estimasi Nilai Lingkungan dengan Nilai yang Ditunjukkan Revealed Preference Method . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 830 Metode Dosis dan Respon the Dose-Response Method . . . 830 Metode Harga Hedonik Hedonic Price Method . . . . . . . . 832 Metode Biaya Perjalanan Travel Cost Method . . . . . . . . . 838 Metode Prilaku Mencegah the Averting Behaviour Method 842 Tranfer Benefit Lingkungan Environmental Benefits Transfer 842 Studi Komparatif Metode Estimasi Nilai Lingkungan . . . . . . . . . . . 844 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 845 BAB XII DESENTRALISASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 847 Teori Desentralisasi dan Kontrol Sumber Daya Alam . . . . . . . . . . . . 849 Urgensi Desentralisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 849 xx Teori Desentralisasi Potensial Benefit dari Alokasi Anggaran Bervariasi Antardaerah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 854 Model Desentralisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam . . . . . . . . . . 856 Struktur Legal Legal Structure . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 859 Pengambilan Keputusan Pemerintah Daerah . . . . . . . . . . . . 860 Faktor–Faktor Mediasi Mediating Factors . . . . . . . . . . . . 861 Pengaturan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . 862 Desentralisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan . . . 871 Desentralisasi Pengelolaan Hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 876 Desentralisasi Perikanan dan Kelautan . . . . . . . . . . . . . . . . 886 Desentralisasi Usaha Pertambangan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 889 Desentralisasi Pengelolaan Sumber Daya Pertanian . . . . . . . 893 Desentralisasi Tatapamong Sumber Daya Alam dan Lingkungan Sebuah Perspektif. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 893 Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 899 DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 901 LAMPIRAN Lampiran 1 The Rio Declaration on Environment and Development Deklarasi Rio tentang Lingkungan dan Pembangunan . . . 975 Lampiran 2 Johannesburg Declaration on Sustainable Development Deklarasi Johannesburg tentang Pembangunan Berkelanjutan 982 Lampiran 3 UNDANG-UNDANG RI NO. 32 TAHUN 2009 . . . . . . . . 990 DAFTAR GAMBAR Gambar Interaksi antara Sistem Ekonomi dan Sistem Lingkungan . 4 Gambar Kurva Lingkungan Kuznets. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 Gambar Evolusi Paradigma Lingkungandan Pembangunan. . . . . . . . 26 Gambar Interaksi antara Berbagai Pihak yang Terlibat dalam Pem-bangunan Berkelanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 49 Gambar Jenis-Jenis Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70 Gambar Teknologi Penyokong dan Sumber Daya Substitusi . . . . . . 88 Gambar Hubungan antara Habitat Ekologi dan Manusia . . . . . . . . . . 96 Gambar Model Ekologi Budaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 114 Gambar Model Ekologi Manusia Berbasis Ekosistem . . . . . . . . . . . . 116 Gambar Model Ekologi Manusia Berbasis Aktor . . . . . . . . . . . . . . . 117 Gambar Model Sistem Ekologi Manusia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 119 Gambar Hubungan Populasi dan Waktu dalam Kaitannya dengan Kapasitas Daya Tampung atau Daya Dukung . . . . . . . . . . . 122 Gambar Pertumbuhan Populasi Hewan dalam Setahun Dikaitkan dengan Daya Tampung atau Daya Dukung . . . . . . . . . . . . . 123 Gambar Variabel Utama dan Hubungan Sebab Akibat Homer-Dixon, 1993 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 128 Gambar Permintaan dan Penawaran Lingkungan dan Resolusi . . . . . 131 Gambar Eksternalitas dan Dampaknya terhadap Pasar . . . . . . . . . . . 139 Gambar Taksonomi Barang dan Jasa Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . 141 Gambar Sebuah Contoh Barang Konjensi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 142 Gambar Dampak Penggunaan Sumber daya Bersama . . . . . . . . . . . . 147 Gambar Dampak Monopoli terhadap Efisiensi Ekonomi . . . . . . . . . 150 Gambar Kurva Permintaan Individu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 165 Gambar Kurva Penawaran Pilihan Produsen . . . . . . . . . . . . . . . . . 165 Gambar Alokasi untuk Keuntungan Bersih Maksimum . . . . . . . . . . 166 xx Gambar Efisiensi Alokasi Sumber Daya Dinamis . . . . . . . . . . . . . 169 Gambar Konsep Biaya Marjinal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 172 Gambar Konsep Biaya Eksternal Marjinal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 173 Gambar Jumlah Output yang Diproduksi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 174 Gambar Konsep Benefit dan Keinginan Membayar Marjinal . . . . . . 175 Gambar Tingkat Output untuk Efisien Sosial . . . . . . . . . . . . . . . . . . 177 Gambar Fungsi Produksi Dukungan Politik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 220 Gambar Fungsi Biaya Dukungan Politik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 220 Gambar Biaya Kesempatan dan Penawaran Dukungan Politik oleh Seorang Individu Legislator . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 221 Gambar Penawaran Dukungan Politik oleh Individu-Individu Legislator . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 222 Gambar Pembentukan Suatu Keseimbangan Legislasi . . . . . . . . . . . 224 Gambar Taksonomi Instrumen Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pengendalian Lingkungan . . . . . . . . . . . . . 229 Gambar Polusi Suara dan Efisiensi Alokasi Sumber daya . . . . . . . . 230 Gambar Standar Emisi dan Hukuman Optimal . . . . . . . . . . . . . . . . . 234 Gambar Ekonomi Penegakan Hukum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 307 Gambar Hubungan antara Sumber Daya Pertanian, Teknologi, dan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 321 Gambar Kurva Biaya Marjinal dan Biaya Variable Rata-Rata . . . . . 337 Gambar Penerimaan dan Biaya Penggunaan N. . . . . . . . . . . . . . . . . . 340 Gambar Pajak dan Efisiensi Alokasi Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . 345 Gambar Subsidi dan Efisiensi Alokasi Sumber Daya . . . . . . . . . . . . 351 Gambar Siklus Masalah Degradasi Sumber Daya Perikanan dan Pesisir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 376 Gambar Hubungan antara Pertumbuhan dan Populasi Ikan . . . . . . . 381 Gambar Tangkapan Ikan yang Sustainabel dan Efisien . . . . . . . . . . . 382 Gambar Fungsi Pertumbuhan Bersih Serta Usaha dan Hasil . . . . . . . 386 Gambar Akses Terbuka dan Tingkat Usaha Penangkapan yang Me-maksimumkan Keuntungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 387 Gambar Dampak Pembatasan Alat Tangkap terhadap Biaya Pene-gakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 411 Gambar Dampak Kuota terhadap Keuntungan . . . . . . . . . . . . . . . . . 416 Gambar Dampak Kombinasi ITQ dan Pajak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 434 Gambar Dampak Sistem Manajemen Berbasis ITQ, Pajak, dan Premi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 437 Gambar Luas Kawasan Konservasi Daratan di Indonesia 2000-2006 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 550 Gambar Kurva Pertumbuhan Stok Biomass . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 583 Gambar Kurva Pertumbuhan dan MSY . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 583 Gambar Waktu Penebangan Optimal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 592 Gambar Tingkat Penebangan Hutan Optimal Secara Sosial . . . . . . . 594 Gambar Perkembangan Total Nilai Ekspor dan Nilai Ekspor untuk 5 Lima Besar Komoditas Tambang Nonmigas Indonesia 2003-2007 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 618 Gambar Ekstraksi Tambang pada Kasus Dua Periode dengan Harga Tetap . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 640 Gambar Rente per ton dalam Periode t adalah Jarak ab dan Rente per ton untuk Periode t+1 adalah Jarak de di mana ab 1+r = de . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 641 Gambar Harga Kurang Biaya c Meningkat antara Periode Sama dengan Tingkat Bunga r. Ini Menghasilkan Suatu Jalur Rente yang Meningkat Secara Eksponensial pada Tingkat Bunga r dalam Program Ekstraksi Optimal . . . . .. . . . . . . . . 643 Gambar Dampak Perubahan Teknologi terhadap Ekstraksi . . . . . . . . 645 Gambar Untuk Dua Periode Berturut-turut, Penerimaan Marjinal MR Pelaku Monopoli Meningkat Tingkat Bunga MRt1+r = MRt+1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 648 Gambar Faktor Penyebab, Implikasi, dan Resolusi Kebijakan bagi PETI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 681 Gambar Muatan Emisi dan Degradasi Lingkungan. . . . . . . . . . . . . . 699 Gambar Emisi, Kualitas Ambient-Lingkungan Sekitar, dan Kerusakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 700 Gambar Sumber Daya Lingkungan, yang Bisa Diperbaharui, dan yang Tidak Bisa Diperbaharui . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 707 Gambar Frontier Transformasi Komoditi-Residual. . . . . . . . . . . . . 708 Gambar Fungsi Bertingkat dan Kerusakan Lingkungan . . . . . . . . . 710 Gambar Tingakat Pengendalian Polusi Optimal Secara Sosial . . . 724 Gambar Tingkat-Tingkat Output yang Optimal Secara Privat dan Secara Sosial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . 730 Gambar Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang dari Suatu Subsidi Polusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 736 Gambar Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang dari Suatu Pajak Polusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 738 Gambar Sistim Izin Emisi dan Efisiensi Alokasi Sumber Daya . . 746 xx Gambar Hasil Kerjasama Penuh dan Nonkerjasama . . . . . . . . . . . 769 Gambar Tingkat Emisi Optimal bagi Dua Negara. . . . . . . . . . . . . . 773 Gambar Kategorisasi Nilai Ekonomi Sumber Daya dan Ling-kungan Terumbu Karang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 799 Gambar Klasifikasi Metode Valuasi Barang Lingkungan No-Market Goods . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 804 Gambar Harga Rumah dan Kualitas Udara . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 835 Gambar Harga Implisit Marjinal dan Kualitas Udara . . . . . . . . . . . 835 Gambar Benefit dari Perbaikan Kualitas Udara. . . . . . . . . . . . . . . . 836 Gambar Kehilangan Kesejahteraan Akibat Sentralisasi . . . . . . . . . 855 Gambar Model Bagi Desentralisasi Pengelolaan Kehutanan yang Berhasil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 858 Gambar Ragam Tingkat dan Komponen Institusi . . . . . . . . . . . . . . 863 DAFTAR TABEL Tabel Perbedaan Mendasar antara Kelima Paradigma Pengelolaan Lingkungan dalam Pembangunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30 Tabel Tingkat-Tingkat Sustainabilitas Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . 38 Tabel Sasaran Kebijakan bagi Perwujudan Pembangunan Berkelan-jutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48 Tabel Permintaan Individu dan Agregat untuk Pengurangan Tingkat Polusi untuk Suatu Bendungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 178 Tabel Perhitungan NPV dengan Menggunakan Excel . . . . . . . . . . . . . 186 Tabel Nilai NPV pada Berbagai Tingkat Bunga . . . . . . . . . . . . . . . . . 186 Tabel Ilustrasi Perhitungan Neraca Proyek project balances . . . . . . 187 Tabel Perbandingan Dua Proyek . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 187 Tabel Komparasi Tingkat Probabilitas dan Benefit Bersih Program X dan Y . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 194 Tabel Distribusi Benefit Bersih antar Kelompok Masyarakat/Daerah . 195 Tabel Tingkat Ketersediaan Data dan Informasi yang Sesuai untuk Pengambilan Keputusan di Malaysia dan Jepang . . . . . . . . . . . 214 Tabel Undang-Undang Mutakhir Terkait dengan Pengelolaan Sum-ber Daya dan Lingkungan di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 241 Tabel Kisaran Hukuman dan Denda pada Berbagai Tindak Kejahatan Lingkungan dalam UU RI No. 32/2009 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 243 Tabel Daftar Instrumen Kebijakan Lingkungan Berdasarkan Insentif Ekonomi Bagi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Perlin-dungan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 250 Tabel Ringkasan Tonggak-Tonggak Penting dalam Kebijakan Iklim Global . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 268 Tabel Pernyataan Bersama tentang Prinsip-Prinsip Panduan bagi Reformasi Otoritas Penegakan Lingkungan dalam Transisi Ekonomi di Eropa Timur, Kaukasus, dan Asia Tengah, yang Diputuskan pada 7 Oktober 2002 di Almaty, Kazakhstan . . . . . 301 xx Tabel Pendapat Petani tentang Kualitas Usahatani dan Kehidupan Mereka Sebagai Dampak dari Penerapan Intensifikasi Per-tanian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 335 Tabel PDRB Berdasarkan Harga Berlaku dari Sektor Perikanan ter-hadap Lapangan Usaha Pertanian Secara Umum 2002-2005 . . . 372 Tabel Kehilangan Ekonomi dari Penangkapan dengan Bahan Peledak dan Sedimentasi Selama 20 Tahun Juta US $ . . . . . . . . . . . . . 378 Tabel Dampak Beberapa Metode Pengendalian Sumber Daya Per-ikanan terhadap Pengelolaan Perikanan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 436 Tabel Beberapa Undang-Undang dan Peraturan Perikanan Penting di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 454 Tabel Beberapa Ketentuan Pidana bagi Mereka yang Merusak Sum-ber Daya Ikan dan Lingkungannya dalam No. 31 Tahun 2004 . . 465 Tabel Perkembangan Produksi Kayu Hutan menurut Jenisnya ribu m3 di Indonesia, tahun 1995/1996 – 2006 . . . . . . . . . . . . . . . . . 478 Tabel Jumlah Ekspor Hasil Industri Kayu Olahan ribu ton dan Nilai Ekspor Hasil Industri Kayu Olahan juta dolar AS 1994-2005 . 479 Tabel Sejumlah Hak yang Berhubungan dengan Posisi yang Berbeda dalam Sistem Pengelolaan Sumber Daya . . . . . . . . . . . . . . . . . . 497 Table Daftar Peraturan, Kebijakan, dan Program Penting bagi Penge-lolaan Sumber Daya Hutan dan Konservasi Lingkungan di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 507 Tabel Produk-Produk yang Disertifikasi sampai Oktober, 2002 Menggunakan Label FSC . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 539 Tabel Perkembangan Luas Reboisasi, Rehabilitasi Lahan, dan Reha-bilitasi Hutan Bakau di Indonesia ha Tahun 2002-2006 . . . . . 548 Tabel Potensi Benefit dan Output Kawasan Hutan dan Alternatif Metode Pengukuran atau Estimasinya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 597 Tabel Produksi Tahunan Tahun Kalender Menurut Jenis Bahan Tambang di Indonesia Tahun 2003-2007 . . . . . . . . . . . . . . . . . . 610 Tabel Pengadaan dan Penggunaan Menurut Jenis Tambang non-Migas di Indonesia 2003-2007 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 611 Tabel Perkembangan Neraca Energi Seluruhnya di Indonesia Terajoule Periode 2001-2005 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 615 Tabel Nilai Output Berbagai Jenis Bahan Tambang Non-Migas di Indonesia tahun 2003-2007 jutaan rupiah . . . . . . . . . . . . . . . . 616 Tabel Nilai Output, Biaya Antara dan Nilai Tambah Perusahaan Pertambangan Migas dan Non-Migas di Indonesia 2003-2007. . 617 Tabel Besar dan persentase total biaya pemulihan/tata lingkungan serta total iuran pertambangan terhadap total nilai output pertambangan Non Migas 2003-2007 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 619 Tabel Potensi Dampak Lingkungan dari Aktivitas Pertambangan . . . 623 Tabel Potensi Dampak Lingkungan pada Berbagai Tahap Pelaksana-an Usaha Pertambangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 624 Tabel Ragam Masalah Lingkungan dan Masalah Sosial dalam Berbagai Jenis dan Tipe Tambang di Indonesia . . . . . . . . . . . . 627 Tabel Estimasi Biaya dan Benefit Tahunan Kegiatan Pertambangan di Indonesia jutaan US$ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 630 Tabel Undang-Undang dan Regulasi terkait Bidang Pertambangan di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 653 Tabel Isu-Isu Lingkungan Pertambangan serta Rekomendasi Kebi-jakan Penanganan Jangka Pendek dan Jangka Panjang . . . . . . . 655 Tabel Pembayaran Pajak dan Royalti PT NNT 2006-2007 . . . . . . . . . 667 Tabel Predikat PROPER bagi Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 678 Tabel Kategorisasi Instrumen Kebijakan Bagi Pengembangan Energi yang Bisa Diperbaharui . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 688 Tabel Proporsi Beban Emisi dari Kendaraan Bermotor per Kapita kg/kapita/tahun dan per PDB 2000-2007 . . . . . . . . . . . . . . . . . 712 Tabel Perkembangan Standar Emisi atau Polusi di Malaysia . . . . . . . 715 Tabel Undang-Undang, Peraturan, dan Keputusan Pemerintah dalam Pengendalian Berbagai Tipe Polusi di Indonesia . . . . . . . . . . . . 718 Tabel Beberapa Pro dan Kontra tentang Izin yang Diperdagangkan Vs Pajak Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 752 Tabel Nilai dari Bukan Pengguna Langsung dari beberapa Kategori Benefit Kebijakan Lingkungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 803 Tabel Kelebihan dan Kelemahan Kelima Metode Penentuan Nilai WTP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 811 Tabel Pendekatan-Pendekatan dalam SPEM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 825 Tabel Perbandingan Isi dan Struktur informasi dalam CVM dan SCM 826 Tabel Perbandingan antar Metode Valuasi Ekonomi Barang Ling-kungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 844 Tabel Isu-Isu Lingkungan dan Organisasi Pemerintah . . . . . . . . . . . . . 864 Tabel Beberapa Poin Penting dalam UU Pemerintah Daerah No. 32 Tahun 2004 mengenai Pengaturan Kewenangan Pusat dan Daerah Khususnya dalam mASALAH Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 870 xx Tabel Beberapa Poin Penting dalam UU RI No. 33 Tahun 2004 ten-tang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerin-tah Daerah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 874 Tabel Komposisi Pembagian Penerimaan Negara dari Sumber Daya hutan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Pro-pinsi/Kabupaten/Kota . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 881 Tabel Sumber Penerimaan Pemerintah dari Pertambangan serta Per-imbangan Bagi Hasil antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Menurut UU 33/2004 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 891 DAFTAR KOTAK Kotak Beberapa Prinsip Deklarasi Rio 1992 yang berkaitan dengan kewajiban negara untuk mewujudkan pembangunan berke-lanjutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 46 Kotak Tragedi Sumber daya Bersama Kasus Ancaman Kepu-nahan Rusa di Kawasan Pegunungan Tambora, Pulau Sumbawa, NTB, Indonesia . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . 145 Kotak Poin-poin Penting yang Terkait dengan Sanksi Adminis-tratif Bagi Pelanggaran Terhadap Izin Lingkungan . . . . . . 245 Kotak Poin-Poin Penting tentang Instrumen Ekonomi Ling-kungan Hidup Yang termaktub dalam UU No. 32/2009 Paragraf 8 Pasal 42 dan 43 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 252 Kotak Peran Masyarakat dalam Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam UU 32/2009 yang tertuang pada Bab XI, Pasal 70.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 255 Kotak Tiga Mekanisme Fleksibel dalam Protokol Kyoto . . . . . . . 269 Kotak Sejarah Singkat Intensifikasi Pertanian Pangan di Indonesia 318 Kotak Problema Nitrat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 331 Kotak Ketentuan Wajib Usaha dan/atau Kegiatan Pengelolaan Perikanan Terkait dengan Kebijakan Kontrol Langsung Pemerintah dalam UU No. 31/2004 Tentang Perikanan . . . 410 Kotak Butir-Butir Penting dalam Kebijakan Konservasi Sumber Daya Ikan di Indonesia PP 60/2007 . . . . . . . . . . . . . . . . . . 459 Kotak Ragam Fungsi Sumber Daya Hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . 476 Kotak Kasus Degradasi Sumber Daya Hutan pada Kawasan Gunung Rinjani, Lombok . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 483 Kotak Lima Tahap Proses Sertifikasi Hutan Indonesia oleh LEI . . 533 Kotak Perkembangan Status Aktivitas Proyek CDM . . . . . . . . . . . 580 xx Kotak Beberapa Kewajiban Pemegang IUP dan IUPK menurut UU 04/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara . 657 Kotak Potensi Pendapatan Negara dan Daerah dari Pertambangan Mineral dan Batubara sesuai dengan UU No. 4/2009 . . . . . 666 Kotak Penutupan Tambang dan Reklamasi pada Pertambangan Emas Kelian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 670 Kotak Sanksi Administratif Hukuman Pidana Pelanggaran Keten-tuan dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 . . . . . . . . . . 676 Kotak Poin-Poin Penting Tentang Kebijakan Pertambangan Rak-yat Dalam Uu 4/2009 Pasal 66-73 . . . . . . . . . . . . . . . . . . 685 ... The Contingent Valuation Method CVM analysis is used to determine the willingness to pay WTP from the community [11]. This analysis is an approach based on a survey by knowing the willingness to pay directly from respondents. ...Watersheds has essential functions in human life and other living things that include hydrological and ecological functions. However, the number of critical watershed conditions are increasing and resulting in the degradation of the watershed function. The number of critical watersheds according to the 2009 forestry ministerial decree is 108 watersheds including Garang watershed. The landscape degradation of the upper areas will significantly affect hydrological conditions in downstream areas. Payment for environmental services PES is one of the alternatives of watershed management that combines interests in the upstream - downstream watersheds, especially in the form of water distribution. This study aims to identify important factors or criteria needed, especially related to the water environment services as a part of the integrated watershed management. The qualitative and quantitative method was used in this study with descriptive and CVM analysis used through the review literature, interview and survey. The analysis identifies important factors for PES in a sustainable watershed management which include its context, actors, financing systems, operations, and monitoring evaluation. The study also shows that some factors need improvement such as context local regulation, actors public understanding of the PES mechanism, operation planning design, and low willingness to pay for PES implementation in Garang watershed. By properly defining the criteria of PES, watershed management can be managed in a way that the upper and downstream areas can be linked in an integrated way.... Method of travel expenses Travel Cost Method was performed using the information about the amount of money or costs incurred and time spent to reach a place of recreation for estimating the value of the benefits of the change effort the environmental quality of recreational areas visited Yakin, 1997. In addition to the costs incurred by tourists there are also factors that can affect the number of tourists to pay a visit to an attraction that is the length of time it takes to travel from their homes to the attraction. ... Endah SaptutyningsihRini SelvianaEcotourism, as an alternative tourism, involves visiting natural areas in order to learn, to study or to carry out activities environmentally friendly, that is a tourism based on the nature experience which enables the economic and social development of local communities. Ecotourism encourages rural economics and provides benefits to income and employment generation. It is considered as an alternative for enhancing rural lifestyle and for leading positive changes in the distribution of income. One of the area which has ecotourism site in Indonesia is Karangkamulyan site, Ciamis District of West Java. There is a tourist attraction that not only offers natural beauty, history and cool atmosphere, it also serves as a place of education and research on the history in the field of archeology. This attraction should receive special attention from the local government so that the tourists and local people also get the benefits. Ecotourism can be classified as possessing public goods-type characteristics, and as such, welfare benefit estimates must utilize non-market valuation techniques. This study employs the travel cost method and contingent valuation method. Travel cost and contingent valuation methods are applied to the problem of estimating the potential consumer surplus available to tourists from ecotourism in Ciamis. The results are compared with contingent valuation analysis of willingness-to-pay of tourists in their current trip to ecotourism sites of Ciamis. The result of travel cost method indicates that tourists' average travel cost is estimated at no more than one hundred thousand rupiahs. The contingent valuation method concludes that the tourists' average willingness to pay in their trip to ecotourism sites of Ciamis is are about IDR 6,800 in average.... Natural resources for energy supply such as oil, natural gas, uranium and coal can be classified as non renewable resources due to their natural production process is slower that their total utilization rate [14]. The coal resource in East Kalimantan exists in the surface of the soil so that mining technology used is open pit mining [15]. ...Lutfhan Hadi Priambodo Mukhamad Najibp>Perkembangan era modern dan peningkatan Produk Domestik Bruto PDB per kapita mengubah perilaku konsumsi masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia menyadari pentingnya hidup sehat dengan mengkonsumsi sayuran organik. Kenaikan biaya produksi sebagai akibat dari peningkatan kualitas produk menyebabkan harga jual sayuran organik di pasaran meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen yang melakukan pembelian sayuran organik dengan menggunakan analisis deskriptif, menghitung nilai kesediaan membayar WTP konsumen dengan menggunakan metode Contingent Valuation Method CVM, dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar menggunakan Structural Equation Modelling SEM dengan LISREL. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai rata-rata WTP untuk kol sebesar Rp 18 738, selada sebesar Rp brokoli sebesar Rp 40 250, pakchoy sebesar Rp 24 368 dan wortel sebesar Rp 19 820. Sikap dan hambatan berpengaruh signifikan pada WTP sedangkan Socio Economic Status SES tidak memiliki pengaruh signifikan. Kata kunci CVM, sayuran organik, SEM, WTP Addinul YakinABSTRAK Hutan di kawasan ASEAN mempunyai peranan vital bagi pembanguan sosial, ekonomi dan ekologis kawasan dan global. Namun demikian, kawasan ini menghadapi tekanan yang besar akibat deforestasi dan degradasin hutan yang masih mengkhawatirkan. Upaya-upaya kolektif secara internasional dan regional telah berkembang dengan lahirnya Protokol Kyoto dengan Mekanisme Pembangunan Bersih CDM pada 1997 di bawah UNFCCC. Proyek-proyek aforestasi dan reforestasi A/R CDM dan REDD+ dapat menyediakan ragam benefit bagi negara-negara ASEAN kalau berpartisipasi baik dalam pasar timber maupun pasar karbon. Secara kolektif, negara-negara ASEAN telah mengembangkan serangkain kebijakan baik penguatan kelembagaan internal ASEAN antara lain ASEAN Multi-Sectoral Framework on Climate Change Agriculture and Forestry Towards Food Security AFCC, the Forest Monitoring for Action-FORMA dibawah the Center for Global Development CGD, serta memperkuat inteaksi yang positif dengan the United Nation Forum on Forests UNFF ASEAN antara lain dengan terbentuknya Caucus on Forestry di bawah the UNFF, serta mengoptimalkan pemanfaatan mekanisme multilateral dan bilateral yang tersedia dalam menyiapkan, melaksanakan, serta perwujudan pembayaran karbon dalam konteks REDD+. Dengan skenario menghindari deforestasi sebesar 50 % dengan harga US$ 5 per ton CO 2 , kawasan ASEAN akan memperoleh sebesar US$ juta 96% dari 10 negara dengan potensi REDD+ tertinggi. Estimasi pembiayaan dari alokasi global tahun 2010-2012, negara-negara ASEAN akan memperoleh pembiayaan sebesar US$ 701,70 juta, di mana US$527,88 juta 75,23 % dialokasikan untuk Indonesia berasal dari mekanisme multilateral dan bilateral. Hasil kajian yang ada tentang potensial benefit ekonomi dan lingkungan dari kebijakan dan program terkait REDD, termasuk potensi penerapan instrumen karbon cukup prospektif, tetapi masih harus terus dikaji terutama terkait dengan kelayakan implementasinya. Selain itu, ragam tantangan baik tataran internasional, regional, dan tingkat pelaksana, misalnya kontroversi internasional tentang faktor penyebab pemanasan global, kelayakan program A/R CDM, kompleksitas data dan informasi terkait, keberadaan CER, serta hak pemilik lahan kecil dalam menikmati benefit karbon, harus terus diupayakan jalan keluarnya bagi pencapaian tujuan pengelolaan hutan berkelanjutan. Kata Kunci deforestasi, perubahan iklim, pemanasan global, aforestasi, reforestasi, mekanisme pembangunan bersih CDM, pasar karbon, protokol AsnilKooswardhono MudikdjoSoedodo HardjoamidjojoAhyar IsmailThis study aims to formulate policies to preserve environment resources functions related to the use of lake. Descriptive method with survey techniques through observation is used to achieve those objectives, in-depth interviews with those who under­stand the problem. Analysis of the data is done through three lines of activity simultaneously, which are data reduction, data presentation, and Development Mechanism................................ Kehutanan Dalam Konteks Mekanisme Pembangunan BersihKehutanan dalam konteks Mekanisme Pembangunan Bersih Clean Development Mechanism.................................. 556Green Certificate Market. Pasar Sertifikat HijauPasar Sertifikat Hijau Green Certificate Market........ 783Contingent Ranking MethodCRM........................................ Metode Ranking KontingenMetode Ranking Kontingen Contingent Ranking MethodCRM.......................................... 817Revealed Preference MethodMetode Estimasi Nilai Lingkungan Dengan Nilai Yang DitunjukkanMetode Estimasi Nilai Lingkungan dengan Nilai yang Ditunjukkan Revealed Preference Method............................. 830Metode . Harga HedonikMetode Harga Hedonik Hedonic Price Method........ 832UNDANG-UNDANG RI NO. 32 TAHUNLampiran 3 UNDANG-UNDANG RI NO. 32 TAHUN 2009........ 990Gambar Pertumbuhan Populasi Hewan dalam Setahun Dikaitkan dengan Daya Tampung........... Atau Daya DukungGambar Pertumbuhan Populasi Hewan dalam Setahun Dikaitkan dengan Daya Tampung atau Daya Dukung............. 123Tabel Perbedaan Mendasar antara Kelima Paradigma Pengelolaan Lingkungan dalam PembangunanDaftar Tabel..................... Xxxiiixxxiii DAFTAR TABEL Tabel Perbedaan Mendasar antara Kelima Paradigma Pengelolaan Lingkungan dalam Pembangunan....................... 30Beberapa Poin Penting dalam UU Pemerintah Daerah No. 32 Tahun 2004 mengenai Pengaturan Kewenangan Pusat dan Daerah Khususnya dalam mASALAH Pengelolaan Sumber Daya Alam.......................... Dan LingkunganTabel Beberapa Poin Penting dalam UU Pemerintah Daerah No. 32 Tahun 2004 mengenai Pengaturan Kewenangan Pusat dan Daerah Khususnya dalam mASALAH Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan............................ 870 DAFTAR KOTAK Kotak Masyarakat dalam Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam UU 32Xi Yang Tertuang Pada BabPeran Masyarakat dalam Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam UU 32/2009 yang tertuang pada Bab XI, Pasal 70................................... 255 DownloadBuku Ekonomi Alam S Pdf Guru Galeri . SOAL UKK EKONOMI KELAS 11pdf - Google Drive. File ekonomi kelas 11.pdf. Unduh Rpp 1 Lembar Ekonomi Kelas 11 PDF secara gratis di SamPDF. Untuk mengunduh file gunakan tombol download yang tersedia kemudian buka link download yang muncul. A short summary of this paper. Buku Ekonomi untuk SMA dan MA ini mengajak siswa untuk belajar menerapkan teori-teori Ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Konsep yang tersaji dalam buku ini sudah terintegrasi dengan pembangunan karakter siswa dan memenuhi standar kurikulum 2013 yang disempurnakan revisi 2016. Kelebihan dan kekhasan buku ini adalah sebagai berikut. Uji Penguasaan Materi berisi pertanyaan singkat untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Aktivitas berisi berbagai kegiatan dan tugas untuk penilaian nontes. Kolom Ekonomi berisi berbagai informasi untuk pengayaan materi. Tokoh Ekonomi berisi biografi singkat dari tokoh-tokoh di bidang Ekonomi. Analitika berisi potongan berita dari surat kabar atau internet sebagai bahan telaah. Evaluasi berisi soal-soal yang menarik dan bervariasi untuk menguji pemahaman dan kompetensi siswa. Biasakanlah berisi berbagai latihan untuk melatih pembentukan nilai dan kareakter bangsa. Spesifikasi Produk SKU PEM-165 ISBN 9786022541158 Berat 656 Gram Dimensi P/L/T 20 Cm / 26 Cm/ 0 Cm Halaman 352 Jenis Cover Soft Cover Downloadbuku ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s. 1 ekonomi untuk sma/ma kelas x oleh: Buku merupakan sumber belajar yang. Buku ekonomi sma kelas x 10 1 esis alam s. Your buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf images are ready. Download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 alam rudianto.

20 Feb, 2021 Posting komentar untuk buku paket ekonomi kelas 12 kurikulum 2013 pdf untuk mengunduh file gunakan tombol download yang tersedia kemudian buka link download yang muncul jawaban seni budaya kelas 7 halaman 120. Buku ekonomi kelas 12 kurikulum 2013 revisi alam s pdf buku paket ekonomi kelas 12 guru ilmu sosial. Pin Di Indonesia Buku guru ekonomi sma ma kelas x peminatan k 2013 ekonomi kelas 12 kurikulum 2013 alam s pdf. Download buku ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf. Download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf edisi revisi buku eksplorasi nalar siswa ekonomi untuk sma kelas xii ekosistem perbukuan sekolah. Buku pegangan guru dan siswa kurikulum 2013 edisi revisi 2018. Jual baru buku paket ekonomi sma kls 2 kurikulum 2013 revisi. Buku ekonomi kelas 12 kurikulum 2013 revisi alam s pdf. Download buku ekonomi kelas 12 pdf. Admin dari blog info berbagi buku 2020 juga mengumpulkan gambar gambar lainnya terkait download buku ekonomi alam s pdf dibawah ini. Tentu kita ketahui bersama bahwa pada tahun 2016 lalu buku k13 mengalami beberapa revisi namun revisi yang dilakukan tidak menyeluruh hanya sebagian saja. Berikut ini adalah download gratis buku pegangan guru dan siswa kelas x xi revisi 2014 tingkat sma yang merupakan kumpulan file dari berbagi sumber administrasi aplikasi pendidikan dan guru rpp kurtilas tentang buku ekonomi sma alam s kurikulum 2013. Buku paket ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s guru ilmu download buku ekonomi kelas xi kurikulum 2013 alam s. Berikut informasi sepenuhnya tentang download buku ekonomi alam s pdf. Softgaleri adalah blog yang berbagi informasi download gratis buku pegangan guru dan siswa kelas x xi revisi 2014 tingkat sma administrasiaplikasipendidikan dan gururpp kurtilas aplikasi dan administrasi guru yang mana file berikut ini adalah kumpulan dari berbagi sumber tentang buku ekonomi kelas x kurikulum 2013 alam s. Buku ekonomi kelas 12 kurikulum 2013 revisi alam s pdf buku ekonomi kelas 10 esis pdf guru ilmu sosial jual produk kelas xi 2 alam s murah dan terlengkap juli 2020. Pada kesempatan kali ini kami ingin membagikan informasi mengenai buku guru dan buku siswa sma kelas x xi dan xii kurikulum 2013 edisi revisi 2016 2017. Download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf edisi revisi. Buku ekonomi kelas 12 kurikulum 2013 revisi alam s pdf buku siswa ekonomi kelas 10 sma ma shopee indonesia kumpulan buku paket ekonomi sma lengkap perangkat pembelajaran ekonomi xii k13 yandriana inspiring teacher. Buku ekonomi kelas x kurikulum 2013 alam s pdf.

pdfbuku ekonomi kelas 10 alam s merupakan desain gambar wallpaper HD gratis yang diunggah oleh seorang fotografer dan ahli desain grafis terbaik di indonesia. Pada halaman ini kami juga memiliki berbagai gambar menarik dengan format PNG, JPEG, JPG, BMP, GIF, WebP, TIFF, PSD, EPS, PCX, CDR, AI, logo, icon, vector, hitam dan putih, transparan, dll. Untuk menggunakan layanan RBV secara fulltext, Anda gunakan login yang teraktivasi pada UT-Online dan terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Terbuka ESPA4317 – Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Edisi 2 Akhmad Fauzi Edisi 2 / 3 SKS / Modul 1-9 203 halaman ilustrasi; 21 cm ISBN 9786023921676 / e-ISBN 978-602-392-168-3 Tangerang Selatan Universitas Terbuka, 2018 DDC 23 Buku Materi Pokok BMP ESPA4317 Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan ini akan membahas tentang peran sumber daya a lam dalam kehidupan man usia dan pembangunan ekonomi. Untuk menganalisis peran tersebut maka materi yang harus dipelajari meliputi konsep dasar sumber daya a lam, pengukuran dan pengelompokan sumber daya a lam, kerangka berpikir ekonomi sumber daya alam, konsep permintaan dan willingness to pay serta discounting, eksternalitas barang publik dan hak kepemilikan, peran dan alokasi sumber daya tak terbarukan, serta peran dan alokasi sumber daya terbarukan seperti perikanan dan air. Setelah mempelajari modul-modul ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisis peran sumber daya a lam untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian suatu negara Daftar Isi Tinjauan Mata Kuliah Modul 1 Katalog Dalam Terbitan Berandabuku download kurikulum 2013 pdf sma. Buku siswa sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi tahun 2016 2017. Buku Ekonomi Untuk Siswa Sma Ma Kelas X Peminatan Kurikulum 2013 Revisi pdf buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 merupakan desain gambar wallpaper HD gratis yang diunggah oleh seorang fotografer dan ahli desain grafis terbaik di indonesia. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X Oleh Alam S. 2 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 10 Ba b Koperasi Bab 10 Koperasi EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 3 Bab 10 Koperasi Tujuan Pembelajaran Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu ● menjelaskan pengertian landasan, asas, tujuan, nilai, dan prinsip koperasi, ● menjelaskan jenis dan peran koperasi, ● menjelaskan organisasi dan pengelolaan koperasi, ● menjelaskan prosedur pendirian dan usaha pengembangan koperasi, ● menjelaskan koperasi sekolah, dan ● menghitung pembagian Surplus Hasil Usaha. Nilai dan Karakter Bangsa Nilai-nilai yang dapat dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah jujur, toleransi, demokratis, bersahabat, komunikatif, cinta damai, dan gemar membaca. • Koperasi • Anggaran rumah Kata tangga Kunc • Selisih hasil usaha i • Anggaran dasar • Rapat anggota • Koperasi sekolah • Pengurus koperasi sekolah • Pengawas koperasi sekolah 4 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi A. Pengertian, Landasan, Asas, Tujuan, Nilai, dan Prinsip Koperasi 1. Pengertian Koperasi Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi. 5 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Landasan Pancasila dan UUD 1945 Prinsip a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. b. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis. c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi. d. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen. e. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas, pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri kegiatan, dan kemanfaatan koperasi. f. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan koperasi dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional. g. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati Bab 10 Koperasi Tujuan Asas Kekeluargaan KOPERA SI Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan Nilai berkeadilan. • Nilai yang mendasari kegiatan koperasi, yaitu kekeluargaan, menolong diri sendiri, bertanggung jawab, demokrasi, persamaan, berkeadilan, dan kemandirian. • Nilai yang diyakini anggota koperasi, yaitu kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap orang lain. 6 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 B. Jenis dan Peran Koperasi 1. Jenis Koperasi  Koperasi Konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan.  Koperasi Produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan Bab 10 Koperasi 7 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi  Koperasi Jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa nonsimpan pinjam  Koperasi Simpan Pinjam Menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha yang melayani anggota. Cipaganti adalah salah satu contoh koperasi yang bergerak di bidang pelayanan jasa 8 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi 2. Peran Koperasi Berperan nyata dalam menyusun perekonomian yang berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat bukan kemakmuran orang-seorang. 9 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi C. Organisasi dan Pengelolaan Koperasi 1. Organisasi Koperasi  Struktur Internal Rapat Anggota Pengurus Pengelola Garis pertanggungjawaban Garis perintah Pengawas 10 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1  Struktur Esternal Bab 10 Koperasi Koperasi Induk Koperasi Induk Koperasi Induk Koperasi Induk Koperasi Induk Koperasi Induk Koperasi Induk Koper asi Primer Koper asi Primer Koper asi Primer Koper asi Primer Anggota Koperasi Primer Koper asi Primer 11 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi  Modal Koperasi Modal koperasi terdiri dari setoran pokok dan sertifikat modal koperasi sebagai modal awal. Selain itu, modal koperasi juga berasal dari 1. Hibah 2. Modal penyertaan 3. Modal pinjaman dari anggota 4. Sumber lain yang sah 12 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi 2. Pengelolaan Koperasi  Rapat Anggota Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.  Pengurus Koperasi Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi pada saat rapat anggota.  Pengawas Koperasi Pengawas dipilih dari dan oleh anggota pada Rapat Anggota. Pengawas diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali. 13 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi D. Prosedur Pendirian dan Usaha Pengembangan Koperasi 1. Prosedur Pendirian Koperasi Rapat pembentukan koperasi Pendirian koperasi dilakukan dengan akta pendirian koperasi yang dibuat oleh notaris. Koperasi memperoleh pengesahan sebagai badan hukum setelah akta pendirian koperasi disahkan oleh menteri. 14 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi 2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kehidupan  KesadaranKoperasi berkoperasi  Pengetahuan dan keterampilan pengurus  Modal  Peran pemerintah 3. Usaha Pengembangan Koperasi  Memberikan penyuluhan tentang koperasi  Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus  Meningkatkan permodalan koperasi 15 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi E. Koperasi Sekolah Ciri-ciri koperasi  Koperasi sekolah diakui dan didirikan oleh sekolah pemerintah melalui surat keputusan dari beberapa menteri  Masa keanggotaan siswa akan berakhir jika siswa sudah lulus atau keluar dari sekolah  Penyelenggaraan koperasi sekolah disesuaikan dengan jam pelajaran  Sarana bagi siswa untuk mengembangkan diri sebagai makhluk intelektual dan sosial  Jika memungkinkan, anggota dan pengurus 16 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi F. Selisih Hasil Usaha dan Dana Cadangan 1. Pengertian SHU adalah surplus hasil usaha yang diperoleh dari hasil usaha atau pendapatan koperasi dalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan pengeluaran atas berbagai beban usaha. 17 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi SHU disisihkan terlebih dahulu untuk dana cadangan. Sisanya digunakan seluruhnya atau sebagian untuk  Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota.  Anggota sebanding dengan sertifikat modal koperasi yang dimiliki.  Pembayaran bonus kepada pengawas, pengurus, dan karyawan.  Pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan koperasi dan kewajiban lainnya; dan/atau penggunaan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. 18 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi  Jika hasil usaha defisit, koperasi dapat menggunakan dana cadangan berdasarkan Rapat Anggota.  Jika dana cadangan tidak cukup, defisit diakumulasikan dan dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja koperasi pada tahun berikutnya.  Jika defisit hasil usaha terjadi pada koperasi simpan pinjam, anggota wajib menyetor tambahan sertifikat modal koperasi.  Koperasi harus menyisihkan surplus hasil usaha untuk dana cadangan paling sedikit 20% dari nilai sertifikat modal koperasi. 19 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi SHU koperasi terdiri atas  Surplus Hasil Usaha atas jasa modalini mencerminkan anggota sebagai Pembagian pemilik sekaligus pengguna, karena jasa atas modal tetap diterima dari koperasi sepanjang koperasi menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.  Surplus Hasil Usaha atas jasa usahaini menegaskan bahwa anggota Pembagian koperasi adalah sebagai pemilik dan pengguna atau pelanggan koperasi. 20 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi Prinsip-Prinsip Pembagian SHU  SHU bersumber dari anggota.  Anggota sebanding dengan sertifikat modal koperasi yang dimiliki.  SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.  Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.  SHU anggota dibayar secara tunai. 21 EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1 Bab 10 Koperasi Good Job! Jawabansoal ekonomi kelas 10 bab 5 guru. Oikonomia mengandung arti aturan yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga. Kunci jawaban sejarah peminatan pr lks intan pariwara (3 mb) download. Admin dari blog info berbagi buku 2020 juga mengumpulkan gambar gambar lainnya terkait download buku ekonomi alam s pdf dibawah ini. 05 Nov, 2021 terjual 54 buku ekonomi untuk sma kelas x . Ekonomi untuk sma/ma kelas xii kurikulum 2013 jilid 3, oleh 1 ekonomi untuk sma/ma kelas x oleh Ilmu pengetahuan sosial untuk smk dan mak kelas xi, jilid 2. Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n Ekonomi Kelas Xi Kurikulum 2013 Pdf Nasi from terjual 54 buku ekonomi untuk sma kelas x . Buku paket ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf alam s contoh makalah. Download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 alam rudianto. Ekonomi untuk sma/ma kelas xii kurikulum 2013 jilid 3, oleh Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n Buku ekonomi sma kelas x 10 1 esis alam s. Buku merupakan sumber belajar yang. Ekonomi kelas xi oleh mimin nur aisyah dkk. Buku ekonomi sma kelas x 10 1 esis alam s. Buku ekonomi untuk sma ma kelas x peminatan kur 13 revisi. Buku ekonomi sma kelas x 10 1 esis alam s. Your buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf images are ready. Download buku ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s. Buku siswa ekonomi untuk sma/ma kelas xi kurikulum 2013 kelompok peminatan. Buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf are a topic that is being searched . Ilmu pengetahuan sosial untuk smk dan mak kelas xi, jilid 2. Alam 2 10 ba b3 3 tujuan pembelajaran dengan mempelajari bab ini, anda diharapk. 1 ekonomi untuk sma/ma kelas x oleh terjual 54 buku ekonomi untuk sma kelas x . Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n Ekonomi kelas xi oleh mimin nur aisyah dkk. Ekonomi untuk sma/ma kelas xii kurikulum 2013 jilid 3, oleh Download buku ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s. Ekonomi untuk sma/ma kelas xii kurikulum 2013 jilid 3, oleh Alam 2 10 ba b3 3 tujuan pembelajaran dengan mempelajari bab ini, anda diharapk. 1 ekonomi untuk sma/ma kelas x oleh Buku merupakan sumber belajar yang. Download Buku Ekonomi Kelas 10 Esis Penulis Alam S Info Terkait Buku from Buku ekonomi untuk sma ma kelas x peminatan kur 13 revisi. Buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf are a topic that is being searched . Buku paket ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf alam s contoh makalah. Ekonomi kelas xi oleh mimin nur aisyah dkk. Alam 2 10 ba b3 3 tujuan pembelajaran dengan mempelajari bab ini, anda diharapk. Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n Ilmu pengetahuan sosial untuk smk dan mak kelas xi, jilid 2. Buku merupakan sumber belajar yang. Ilmu pengetahuan sosial untuk smk dan mak kelas xi, jilid 2. 1 ekonomi untuk sma/ma kelas x oleh Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n Download buku ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s. Alam 2 10 ba b3 3 tujuan pembelajaran dengan mempelajari bab ini, anda diharapk. Buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf are a topic that is being searched . Your buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf images are ready. Ekonomi kelas xi oleh mimin nur aisyah dkk. Buku siswa ekonomi untuk sma/ma kelas xi kurikulum 2013 kelompok peminatan. Download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 alam rudianto. Buku paket ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf alam s contoh makalah. Ilmu pengetahuan sosial untuk smk dan mak kelas xi, jilid 2. Ekonomi untuk sma/ma kelas xii kurikulum 2013 jilid 3, oleh terjual 54 buku ekonomi untuk sma kelas x . Ekonomi kelas xi oleh mimin nur aisyah dkk. Alam 2 10 ba b3 3 tujuan pembelajaran dengan mempelajari bab ini, anda diharapk. Download buku ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s. Buku ekonomi untuk sma ma kelas x peminatan kur 13 revisi. Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n Download Buku Ekonomi Kurikulum 2013 Kelas 10 from Download buku ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s. 1 ekonomi untuk sma/ma kelas x oleh Buku merupakan sumber belajar yang. Buku ekonomi sma kelas x 10 1 esis alam s. Your buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf images are ready. Download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 alam rudianto. Buku siswa ekonomi untuk sma/ma kelas xi kurikulum 2013 kelompok peminatan. Buku paket ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf alam s contoh makalah. Buku merupakan sumber belajar yang. Ilmu pengetahuan sosial untuk smk dan mak kelas xi, jilid 2. Buku siswa ekonomi untuk sma/ma kelas xi kurikulum 2013 kelompok peminatan. terjual 54 buku ekonomi untuk sma kelas x . Buku ekonomi untuk sma ma kelas x peminatan kur 13 revisi. Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n Ekonomi untuk sma/ma kelas xii kurikulum 2013 jilid 3, oleh Buku ekonomi sma kelas x 10 1 esis alam s. Ekonomi kelas xi oleh mimin nur aisyah dkk. Buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf are a topic that is being searched . Download buku ekonomi kelas 11 kurikulum 2013 pdf alam s. Your buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf images are ready. Download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 alam rudianto. Alam 2 10 ba b3 3 tujuan pembelajaran dengan mempelajari bab ini, anda diharapk. Download Buku Ekonomi Kelas 10 Kurikulum 2013 Pdf Alam S - Buku Ekonomi Kelas 10 Kurikulum 2013 Pdf Alam S Contoh Makalah - Ekonomi kelas xi oleh mimin nur aisyah dkk.. Your buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 pdf images are ready. Download buku ekonomi kelas 10 kurikulum 2013 alam rudianto. terjual 54 buku ekonomi untuk sma kelas x . Buku ekonomi untuk sma ma kelas x peminatan kur 13 revisi. Ekonomi kelas 1 sma kelompok peminatan penulis alam s penerbit erlangga esis jual ekonomi peminatan 1 sma kelas x k13n 44 terjual 54 buku ekonomi untuk sma kelas x download buku ekonomi kelas 10 alam s pdf. Buku ekonomi sma kelas x 10 1 esis alam s. Bab10 Koperasi. EKONOM untuk SMA dan MA I Jilid 1. 3. Bab 10 Koperasi. Tujuan Pembelajaran Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: menjelaskan pengertian landasan, asas, tujuan, nilai, dan prinsip koperasi, menjelaskan jenis dan peran koperasi, menjelaskan organisasi dan pengelolaan koperasi, menjelaskan prosedur pendirian dan usaha
Figures - uploaded by Iskandar Kahar KatoAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Iskandar Kahar KatoContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A preview of the PDF is not available ... Jika sekarang ini persediaan diketahui 100 kali penggunaan saat ini pula, maka persediaan sumber daya yang ada akan habis dalam waktu 36 tahun. Meskipun ada penemuan hebat dan membuat persediaan 200 kali penggunaan sekarang, persediaan itu akan habis dalam waktu 48 tahun Suparmoko, 1997. ...Pemanfatatan sumber daya udang jerbung Penaeus merguiensis di perairan Kepulauan Aru dan sekitarnya sudah berlangsung cukup lama dan dilakukan sangat intensif. Untuk menjaga keberlanjutannya, dibutuhkan opsi pengelolaan agar sumber daya ini dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji status stok dan kemungkinan pengelolaan udang jerbung di perairan Kepulauan Aru dan sekitarnya. Penelitian dilakukan pada periode survei 2013-2017 dengan metode survei dan diperkaya dengan sintesis hasil-hasil penelitian di perairan Kepulauan Aru, Laut Arafura. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur ukuran udang jerbung berkisar antara 16-54 mm dengan perbadingan kelamin didominasi udang betina, sementara pola pertumbuhannya bersifat allometrik negatif. Ukuran udang jerbung yang tertangkap pada umumnya belum memijah. Laju pertumbuhan K udang jerbung sebagai 1,3/tahun dengan panjang karapas maksimum Loo 60,0 mm. Laju kematian total Z dan laju kematian alamiah M masing-masing 3,79/tahun dan 1,57/tahun. Laju kematian karena penangkapan F sebagai 2,22/tahun dan laju pengusahaan E sekitar 0,59/tahun, sementara spawning potential ratio SPR adalah 3 %. Dengan demikian status stok udang jerbung sudah berada pada penangkapan berlebih overfishing. Untuk menjamin keberlanjutannya, maka perlu disusun opsi-opsi pengelolaan meliputi penutupan daerah/musim penangkapan pada bulan Maret, melakukan pengurangan upaya penangkapan sekitar 18 % dari kondisi saat ini dan penetapan ukuran udang jerbung terkecil yang boleh ditangkap yaitu pada ukuran panjang karapas 38,8 mm. The exploitation level of banana prawn Penaeus merguiensis resources in Aru Island and surrounding waters has been done very intensive for a long time and until now. To preserve the banana prawn resources, it needs management options to sustain the use of these resources. The aim of this study was to identify the stock status and management of banana prawn in Aru Island and surrounding waters. The research was conducted during 2013 to 2017 using survey methods and supplemented by the synthesis of investigation results from Aru Island waters. Results show that the banana prawn’s size structure ranged between 16-54 mm, the sex ratio was dominated by female and the growth pattern was negative allometric. Most of the banana prawn were caught in immature condition. The growth rate K was with maximum carapace length L∞ of mm. Total mortality Z and natural mortality M was and respectively. The fishing mortality F was at and exploitation level E was around while the spawning potential ratio SPR was 3 %. Hence the banana prawn stock in Aru Island and surrounding waters is in overfishing condition. Management options are proposed in order to keep the sustainability of the resources, such as closed area/season in April, reducing effort to 18% from current condition, and legal-size catch limitation at 38,8 mm.... Secara universal, dapat dikatakan bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi Ashoer et al., 2021;Munthe et al., 2021;Simarmata et al., 2021. ...... PDRB pada dasarnya merupakan nilai tambah value added yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku ADHB menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedang PDRB Atas Dasar Harga Konstan ADHK menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan harga yang berlaku pada satu waktu tertentu sebagai tahun dasar Adisasmita, 2013;Damanik et al., 2021;Nainggolan et al., 2021;Rahmadana et al., 2021;R. T. Siregar et al., 2021. ...... Population growth is a process of changing the number of population and its composition which is influenced by three elements of demographic components, namely fertility, mortality, and migration Mulyadi, 2003. The formula for calculating population growth from year to year is as follows ...Putu KrisnaForestry issue has ever been discussed in conference of United Nation Framework Convention on Climate Change about deforestation that happens because industrialization that oriented toward economical growth and ignores environment aspect that can cause global warming. In Bali, sustainability has been a pplied since long time ago. It can be proved by the existence of tumpek wariga that makes an appreciation respect directly to the plants is an embodiment of environmental sustainability as a manifestation of local wisdom. This is insufficient remember the fact that the condition of Bali's forests has been distorted. This analysis aims to know the simultaneous and partial influences and the most dominant determinants affecting forest sustainability. Within the lifetime data and analysis of adaptive partial adjustment model double log, this analysis found the fact that simultanousely and partially Domestic Product Regional Bruto, the amount of citizen, regional autonomy policy and forest sustainability condition on previous year has significant influence toward forest sustainability during the period of this analysis. The amount of citizen variable is the most dominant variable toward forest sustainability because it obtains the highest standardized of coefficient data of 0,292. Based on the analysis, result and discussion, forest have to be well maintained, conserved and utilized in balance for all the people prosperity in current generation and for the sake of next generation. Correct management needed for development sustainability especially in long-term capacity through internalization and negative externalization which caused by economical development Eko SudarmantoNenny Ika Putri SimarmataLuthfi ParinduriDina ChamidaBuku ini terdiri dari beberapa bahasan, mulai dari bahasan tentang pengembangan sumber daya manusia, karakter manusia, pendidikan dan pelatihan SDM, komunikasi persuasif, kekuatan media, hingga perencanaan pengembangan SDM dan Pengawasan, pengendalian, riset SDM. Dengan bahasan yang cukup lengkap tersebut, kehadiran buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi semua pihak yang study aims to determine the value of the economic benefits of sugar palm plants utilized by the community. The research was conducted for 2 months, starting from September to October 2018. The preparatory phase was to determine the location of the study, namely in the Village of Ko'mara, Polongbangkeng District, North Takalar District. With the consideration that in the village there are many sugar palm plants. The next step is identification to see how many people manage palm sugar plants to produce processed palm products. Based on the results of identification obtained 12 respondents. Calculation of the economic value of sugar palm plants is done by calculating income based on market prices. The results showed that sugar palm plants had been processed into Brown Sugar, Kolang Kaling and Ijuk. The value of the economic benefits of the production of Red Sugar is Rp. 99,575,000 / year with a percentage of the production of Kolang-Kaling is Rp. 26,188,000 / year with a percentage of and the production of Ijuk is Rp. 17,700,000 / year with a percentage of The total value of the economic benefits of sugar palm plants is Rp. 143,463,000 / KrisnaForestry issue has ever been discussed in conference of United Nation Framework Convention on Climate Change about deforestation that happens because industrialization that oriented toward economical growth and ignores environment aspect that can cause global warming. In Bali, sustainability has been a pplied since long time ago. It can be proved by the existence of tumpek wariga that makes an appreciation respect directly to the plants is an embodiment of environmental sustainability as a manifestation of local wisdom. This is insufficient remember the fact that the condition of Bali's forests has been distorted. This analysis aims to know the simultaneous and partial influences and the most dominant determinants affecting forest sustainability. Within the lifetime data and analysis of adaptive partial adjustment model double log, this analysis found the fact that simultanousely and partially Domestic Product Regional Bruto, the amount of citizen, regional autonomy policy and forest sustainability condition on previous year has significant influence toward forest sustainability during the period of this analysis. The amount of citizen variable is the most dominant variable toward forest sustainability because it obtains the highest standardized of coefficient data of 0,292. Based on the analysis, result and discussion, forest have to be well maintained, conserved and utilized in balance for all the people prosperity in current generation and for the sake of next generation. Correct management needed for development sustainability especially in long-term capacity through internalization and negative externalization which caused by economical development. Keywords Domestic Product Regional Bruto; The Amount of Citizen; Regional Autonomy; Local Wisdom; Partial Adjustment MustafiyantiMustafiyanti, This type of research is descriptive qualitative, with the methodology of problem in the field in the analysis inductively deductively. Meanwhile, the relevance of Islamic education is closely related to social, economic, cultural and science and technology developments. With the development and progress of the times that are increasingly rapid, especially the technological era Islamic education technology and information must produce pious and faithful graduates according to the needs of students in the sense that the Islamic education process can have an impac on fulfilling the needs of students. Both the need for work, life in the community, and continuing to a higher level. Islamic education is expected to fill all the factors of production, hence the relevansi of higher education. The relevance of Islamic education can be seen by following the input-process-output flow. Input in a certain composition which is processed by a certain method will produce two kinds of reults, namely long-term results outputs and short-term results outcomes. Kata kunci Islamic education, social development, social development, economy, culture, science and technology, pro and cons of educational efficiency Putu Krisna Adwitya SanjayaI. P. NuratamaG. DiputraForestry issue has ever been discussed in conference of United Nation Framework Convention on Climate Change about deforestation that happens because industrialization that oriented toward economical growth and ignores environment aspect that can cause global warming. In Bali, sustainability has been a pplied since long time ago. It can be proved by the existence of tumpek wariga that makes an appreciation respect directly to the plants is an embodiment of environmental sustainability as a manifestation of local wisdom. This is insufficient remember the fact that the condition of Bali's forests has been distorted. This analysis aims to know the simultaneous and partial influences and the most dominant determinants affecting forest sustainability. Within the lifetime data and analysis of adaptive partial adjustment model double log, this analysis found the fact that simultanousely and partially Domestic Product Regional Bruto, the amount of citizen, regional autonomy policy and forest sustainability condition on previous year has significant influence toward forest sustainability during the period of this analysis. The amount of citizen variable is the most dominant variable toward forest sustainability because it obtains the highest standardized of coefficient data of 0,292. Based on the analysis, result and discussion, forest have to be well maintained, conserved and utilized in balance for all the people prosperity in current generation and for the sake of next generation. Correct management needed for development sustainability especially in long-term capacity through internalization and negative externalization which caused by economical developmentIndonesia is a country rich in medicinal plant biodiversity. The conservation and sustainable use of such species in Indonesia are critical because of incipient population growth, changing land usage, forest clearance, and climate change in a country where the majority of the population depend on traditional medicines for their health care and wellbeing. Identifying the conservation gap is a crucial part of the genetic conservation planning of medicinal plants of Indonesia. Ecogeographic data were collated from GBIF and herbarium specimens and then subjected to in situ and ex situ gap analysis. The results indicate that priority's distribution pattern in Indonesia as recommendation basis for in situ active conservation reserve. Medicinal plants with no occurrence points or less than 5 seed samples are needed to be surveyed further. Other recommendations for active in situ and ex situ conservation are provided in this has been carried out using a sponge Niphates sp. as biodegradation agent of the aliphatic hydrocarbon component of crude oil sludge. The experiment was carried out by colonizing and making suspension of Bacillus pumilus strains GLB197 and Bacillus cohnii strains of DSM 6307, isolated from sponge Niphates sp. Both types of micro symbiont suspension were mixed with sludge waste for 30 days. There are five biodegradation parameters observed, carried out every five days of incubation. Parameters that observed during incubation were pH, gas bubbles and fermentation odor. Meanwhile, the optical density of the media was measured using spectrometer-D20+, Aliphatic components degradation was measured using GC-MS. Observation of biodegradation parameters showed there was a change in pH from 7 to 6, formed gas bubbles, resulting in fermentation odors and showed an increased optical density by an average of 35%. These four parameters occur during the interaction of 10-20 days of interaction in the media. There were 20 types of aliphatic components identified in the crude oil sludge waste. Analysis of four aliphatic components, namely Tridecane, Octadecane, Tricosane, and Nonacosane showed a decrease in the average concentration of %.The marine environment is very vulnerable to being polluted by various types of heavy metals due to human activities. The purpose this research is to detoxify the toxicity of Lead, Mercury and Arsenic metals in bioremediation methods using sea sponge microsymbiont. The method of bioremediation of heavy metal toxicity begins isolation, culture of Hyrtios erectus sponge isolates, suspension preparations, 24-hour incubation. Heavy metal solution Pb, Hg, As concentrations of 100 ppm were interacted with sponge microsymbiont suspension with a volume ratio of 1 1, within 1 to 15 days. The results of interaction are extracted, concentrated, acidified, concentration analysis using AAS. Measured absorption is extrapolated graph form of the regression equation. Maximum bioremediation results of heavy metals by PS symbionate isolate PS1 strain SLG510A3-8 of Pb = Hg = and As = while PS2 strain RCH2 isolate for Pb = Hg = As = It was concluded that PS2 strain RCH2 isolates tended to be stronger in bioremediating Pb, Hg and As heavy metals than PS1 strain SLG510A3-8 play a key role for the functioning of terrestrial ecosystems. Thus, soils are essential for human society not only because they form the basis for the production of food. This has long been recognized, and during the last three decades the need to establish methods to evaluate the ability of soils to provide soil functions has moved toward the top of the agenda in soil science. Quantitative evaluation schemes are indispensable to adequately include soils into strategies to reach sustainable development targets. In this paper we build upon existing approaches and propose a concept to evaluate individual soil functions with respect to the soil's intrinsic potential in contrast to its actual state. This leads to a separation of indicator variables and allows for conclusions on the structure of appropriate models that are required to predict the dynamics of soil functions in response to external perturbation. This concept is demonstrated for the production function, carbon storage and water storage which are evaluated exemplarily for different plots of a long-term field experiment. It is discussed for nutrient cycling and habitat function, where evaluation schemes are still less Aulin Nuha Ari Sita NastitiThis study analyzed the impact of renewable energy in financial statement of energy companies listed on Indonesian Stock Exchange. This study used 3 energy companies during the 2018 period as samples. This study is written using a qualitative descriptive approach by analyzing the financial statements and annual reports of sample companies. Based on the data analysis, the results show that that the use of renewable energy had no particular impact on the financial statements of the energy sector companies. Information related to accounting treatment of renewable energy assets is still very minimal reported by the company. Especially for the companies that are still new to implementing and developing renewable energy, there is not much information related to renewable energy assets. This is indicated by the absence of accounting rules governing for the use of renewable energy, so that renewable energy assets are treated as the same as other fixed assets. Keywords Accounting, Annual Report, Financial Statement, Fixed Asset, Renewable EnergyMuslimah muslimah MuslimahTanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian. Beberapa langkah penanganan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah yaitu Remediasi, Bioremediasi dan Fitoremediasi. Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena lindi air sampah, bau dan estetika. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan adalah limbah padat hasil buangan industri. Adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu menyebabkan penimbunan limbah padat ini busuk selain itu pencemaran tanah juga menyebabkan timbulnya bau di sekitarnya. Karena tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama menyebabkan permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi bakteri tertentu dan berakibat turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau oleh karena telah terjadinya pencemaran tanah. Timbunan yang mengering akan dapat mengundang bahaya kebakaran. Sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga, timbal, perak,khrom, arsen dan boron adalah limbah cair yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Peresapannya ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah dan dalam hal ini pun menyebabkan pencemaran tanah. Pupuk yang digunakan secara terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dalam kondisi ini tanpa disadari justru pupuk juga mengakibatkan pencemaran tanah. Pestisida yang digunakan bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain pencemaran tanah penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut. Selain itu pada berbagai bidang dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya adalah Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Paparan kronis terus-menerus terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri air raksa dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian. Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut. Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama. James Thomas ErbaughThe current expansion of social forestry in Indonesia represents an unprecedented transfer of forest management responsibilities to user-groups across the archipelago. The Indonesian state aims to formalize co-management across Mha of forest area to enhance community well-being and environmental as well as economic outcomes for the Indonesian public. Contemporary social forestry in Indonesia thus represents a form of natural resource responsibilization. Analyzing Indonesian social forestry as a process of responsibilization provides insight into how social forestry is performed, whether the alignment between community well-being and societal benefits is valid, and existing tensions that occur through the responsibilization of communities for forest management. Using responsibilization theory to examine social forestry policy, this research first identifies the activities that create social forestry in Indonesia and responsibilize new actors for forest management. The transfer of specific control rights to user-groups occurs through a constellation of administrative actors, bureaucratic activities, and virtual platforms. These activities reify user-groups and seek to unite community wellbeing objectives with environmental and economic benefits to the larger Indonesian public. However, the responsibilization of user-groups for forest management results in three important tensions. First, well-being and well-doing objectives are not always aligned and result in important trade-offs concerning community empowerment. Second, social forestry initiatives are seemingly optional, but they lack free-entry and formal channels for challenging state decisions. Third, at present there is an asymmetry between resources dedicated to approving social forestry permits versus capacity building, monitoring, and evaluating management outcomes. These three tensions provide insights for social forestry in one of the world's most significant tropical forest countries, and they point to promising future work in advancing scholarship on natural resource management and responsibilization.
.
  • ovw6fk0sze.pages.dev/691
  • ovw6fk0sze.pages.dev/920
  • ovw6fk0sze.pages.dev/249
  • ovw6fk0sze.pages.dev/302
  • ovw6fk0sze.pages.dev/833
  • ovw6fk0sze.pages.dev/269
  • ovw6fk0sze.pages.dev/947
  • ovw6fk0sze.pages.dev/823
  • ovw6fk0sze.pages.dev/597
  • ovw6fk0sze.pages.dev/400
  • ovw6fk0sze.pages.dev/508
  • ovw6fk0sze.pages.dev/18
  • ovw6fk0sze.pages.dev/131
  • ovw6fk0sze.pages.dev/46
  • ovw6fk0sze.pages.dev/97
  • download buku ekonomi alam s pdf