BEKASI Warga Desa Karangmukti, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi dikagetkan dengan penemuan koin yang ditaksir koin dari era kolonial Belanda, Jumat (6/12/2019) lalu. Camat Karangbahagia, Karnadi mengungkapkan, koin tersebut berwarna cokelat kemerahan.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dijual koin dari zaman Belanda, harga permintaan 4 juta, boleh nego. Demikian salah satu postingan di Grup Jual Beli Uang Kuno. Rupanya dia mengambil contoh postingan sejenis di toko online. Lakukah barang tersebut? Tentu saja tidak karena harga tersebut tidak wajar. Dalam kondisi kotor barang tersebut paling dihargai Rp 750 sekeping. Bahkan ada yang dijual secara kiloan atau borongan karena jumlah peredarannya di Nusantara pada masa lalu sangat ketidaktahuan masyarakat awam akan koin 1 Cent yang dikenal sebagai sen bolong. Di kalangan pedagang dan numismatis, koin ini dijual cukup murah, hanya beberapa ribu rupiah. Kecuali yang kondisi mulus, bisa mahal. Apalagi sudah disertifikasi atau di-grading karena biaya grading cukup mahal. Koin sen bolong dalam beberapa variasi tahun Dokpri Tembaga Pemerintahan Hindia-Belanda di Nusantara pernah mengeluarkan beberapa jenis uang. Ada uang kertas, ada juga uang logam koin. Bahan koin berupa perak dan tembaga. Koin sen bolong yang berbahan tembaga dikeluarkan pada 1936 sampai 1945. Ketika itu Ratu Wilhelmina berkuasa di Belanda. Ukuran koin berat 4,0 gram, diameter 23,5 milimeter, dan tebal 1,25 bagian Obverse depan terdapat gambar padi, tulisan Nederlandsch-Indie di atas, dan nominal 1 Cent di bagian Reverse belakang terdapat aksara Jawa dan Arab, yang berarti seperseratus rupiah. Nah, ini menariknya koin sen bolong memiliki tiga bahasa. Tanda P, S, dan D pada koin 1942 dan 1945 Dokpri Jumlah cetakanSetiap tahun jumlah cetakan koin 1 Cent tidak selalu sama. Mungkin disesuaikan dengan kebutuhan. Menurut buku Speciale Catalogus van de Nederlandse Munten van 106 tot heden 1992 tulisan Johan Mevius, diketahui sebagai berikut Tahun pencetakan koin 1 Cent Dokpri Nah, kalau kita perhatikan dengan seksama di belakang angka 1942 dan 1945 ada aksara D, P, dan S. Apakah artinya? 1 2 Lihat Hobby Selengkapnya
Masakolonialisme juga meninggalkan sejumlah mata uang kuno. Ada Real dari Spanyol, uang perak Rijksdaalder dari Belanda, koin Ropij pada masa penjajahan Inggris. Terakhir, terdapat pula uang kertas Gulden pada masa penjajahan Belanda serta uang pemerintah Dai Nippon Jepang. TTS - Teka - Teki Santuy Ep 88 Naskah dan Kode Paling Misterius di
KITLV; Wikimedia Commons Berikut ini penjelasan lengkap tentang perkembangan trem pada masa pemerintah Belanda hingga masa sekarang! - Trem mulai beroperasi pada masa pemerintahan kolonial Belanda, sekitar akhir abad ke-19. Namun, trem juga menghadapi berbagai tantangan dan akhirnya dihapuskan pada pertengahan abad ke-20. Berikut adalah penjelasan perkembangan trem pada masa pemerintah Belanda hingga masa sekarang. Trem Tenaga Kuda Trem tenaga kuda adalah trem pertama yang ada di Indonesia. Trem ini mulai beroperasi pada tahun 1869 di Jakarta yang saat itu bernama Batavia dan pada tahun 1889 di Surabaya. Trem ini menggunakan empat ekor kuda untuk menarik gerbong yang bisa mengangkut sekitar 40 penumpang. Ada dua rute yang dilewati trem ini di Jakarta, yaitu dari Tanah Abang sampai ke Jatinegara. Trem tenaga kuda tidak berlangsung lama, karena memiliki beberapa kelemahan. Pertama, rute panjang yang harus ditempuh membuat banyak kuda penarik trem ini kelelahan dan sakit. Kedua, kuda-kuda tersebut juga sering buang air besar dan kecil sembarangan sehingga menimbulkan bau yang tidak enak dan mengotori jalanan. Ketiga, harga pakan kuda juga cukup mahal dan sulit didapatkan. Oleh karena itu, trem tenaga kuda digantikan oleh trem generasi kedua, yaitu trem uap. Trem Uap Trem uap adalah trem yang menggunakan mesin uap sebagai penggeraknya. Trem ini mulai muncul di Jakarta pada tahun 1881. Trem ini memiliki kecepatan yang lebih tinggi dan kapasitas yang lebih besar daripada trem tenaga kuda. Baca Juga Perkembangan Trem pada Masa Pemerintah Belanda hingga Masa Sekarang PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Bacajuga: Citayam, Desa di Kabupaten Bogor yang Tersohor sejak Zaman Kolonial Belanda KOMPAS.COM/NUGRAHA PERDANA Salah satu pemuda memeragakan pakaiannya di depan salah satu diler di kawasan Kayutangan Heritage, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (22/7/2022) malam.
Jawaban ✅ untuk KOIN MASA KOLONIAL BELANDA dalam Teka-Teki Silang. Temukan jawaban ⭐ terbaik untuk menyelesaikan segala jenis permainan puzzle Di antara jawaban yang akan Anda temukan di sini yang terbaik adalah Duit dengan 4 huruf, dengan mengkliknya Anda dapat menemukan sinonim yang dapat membantu Anda menyelesaikan teka-teki silang Anda.
Across flower in indonesia is bunga yarrow. flowers in indonesia is bunga aster. in indonesia is bunga teratai. flower in indonesia is bunga tulip. in indonesia is bunga melati. flowers in indonesia is bunga putri malu. in indonesia is bunga gladiol. rose in indonesia is bunga mawar putih.
Por favor, tente outra busca Câmbio Pares por Moeda Moedas Cotações ao Vivo Tabela de Cotações Índice Dólar Futuros Câmbio Futuro Dólar Hoje Últimas Notícias Tesla eleva preço de mais um modelo de veículo, depois de série de cortes neste ano Fechamento Anterior 859,28 Compra/Venda 867,18 / 867,91 Var. Diária 867,41 - 867,61 Tipo Moeda Grupo Cruzamento-Exótico Prévio Real Brasileiro Cotada Peso Colombiano BRL/COP 867,54 +8,27 +0,96% Geral Gráfico Gráficos Gráfico Interativo Notícias e Análises Notícias Análises Técnica Análise Técnica Padrão de Candlestick Fórum Discussões Opiniões Recentes Ranking de Usuários Informação Dados Históricos Conversor de Moedas BRL/COP Conversor de Moedas Opiniões Qual sua opinião sobre BRL/COP? Vote e veja os resultados de nossa comunidade! A sua permissão para inserir comentários está atualmente suspensa devido a denúncias feitas por usuários. O seu status será analisado por nossos moderadores. Aguarde um minuto antes de tentar comentar novamente. Explorador de MoedasPrincipaisÁsia e OceaniaAméricasÁfricaOriente MédioEuropa
StasiunRangkasbitung dan Museum Multatuli. Stasiun yang berada di Provinsi Banten ini terbilang jauh dari Jakarta. Dari Stasiun Tanah Abang, Stasiun Rangkasbitung dapat dicapai usai 1 jam lebih perjalanan. Dari stasiun ini, kamu cukup berjalan kaki selama 10-15 menit guna bertandang ke Museum Multatuli.
PANGKALPINANG, - Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung kini memiliki ikon baru yakni tugu koin Gongsi. Tugu mata uang yang digunakan pada abad ke-19 Masehi itu sekaligus sebagai penanda titik nol kilometer Pulau Bangka. Tugu koin Gongsi terbuat dari lempengan logam dengan ukuran sekitar dua plakat yang terpasang di depan tugu disebutkan, replika Pitis Pangkalpinang tersebut merujuk pada tahun 1217 Hijriah atau 1802 Masehi. Baca juga Jembatan Kerabut Pangkalpinang Kini Bisa Digunakan Tulisan arab melayu pada sisi muka, Haza Fulus Pangkalpinang yang berarti uang Pangkalpinang. Sementara pada bagian belakang berupa tulisan Hakka, Bing Lang atau Ping Lang yang berarti pohon pinang atau nama spesifik dari Kota Pangkalpinang. Mata uang tersebut merefleksikan juga transaksi ekonomi dan kebudayaan Asia di Pulau Bangka sebelum kemerdekaan. Terakhir jadi mata uang pembayaran pada 1854 Masehi Mata uang ini dulunya terbuat dari timah dan digunakan sebagai alat pembayaran di Kepulauan Bangka Belitung dan Montrado, dengan berat asli 6 gram itu diperkenalkan Federasi Heshun Gongsi hingga berakhir pada Juli 1854 Masehi. Baca juga Hari Kopi Nasional, Sejarah Kawa Seduhan Daun Kopi di Sumbar, Ada sejak Penjajahan Belanda Kemudian Belanda menarik semua mata uang itu dan meleburnya. Sebagai gantinya, mata uang Gulden terus diperkenalkan sebagai alat pembayaran. Pasang surut hegemoni koin Gongsi tak bisa dilepaskan dari pengaruh dagang asia dan penetrasi ekonomi yang kemudian dilakukan Belanda di Tanah Air. Pada masa kontemporer ini, pengunjung bisa merasakan tingginya peradaban nenek moyang dengan mengunjungi tugu koin Gongsi. Sebagai miniatur sejarah, tugu didesain modern dengan lantai keramik dan lampu sorot yang menyala saat malam hari. Pada bagian sisi tugu terdapat pot bunga yang berjejer rapi.
WASPADAHarian Umum Nasional Terbit Sejak 11 Januari 1947. Pendiri: H. Mohd. Said (1905 - 1995), Hj. Ani Idrus (1918 - 1999) ISSN: 0215-3017. MINGGU, Wage, 14 Januari 2018/26 Rabiul Akhir 1439 H
Ilustrasi TTS. Sumber Anda sedang memainkan permainan yang satu ini dan kebingungan dalam menjawab pertanyaannya, mencari kunci jawaban TTS Pintar merupakan hal yang bisa Anda itu permainan TTS Praktis?TTS Praktis merupakan sebuah aplikasi permainan menjawab sebuah teka-teki silang dengan memanfaatkan gawai. Sistemnya juga mudah, pemain hanya dituntut untuk menjawab seluruh pertanyaan yang diminta. Kesulitan memainkan permainan ini ada pada jawabannya, apalagi semakin tinggi level permaianan ini, semakin sulit juga Jawabab TTS PraktisSebagai permaian klasik, TTS sudah berkembang sejak lama. Dahulu untuk mendapatkan permainan yang satu ini haruslah melaui surat kabar. Namun sekarang, hanya bermodalkan gawai saja sudah bisa bermain kapan saja dan di mana saja. Walaupun sistemnya sederhana, tapi permainan ini sangatlah membuthkan pengetahuan dalam Anda yang sedang bingung menjawab permainan ini, berikut kunci jawaban TTS Praktis untuk Level air yang dikelilingi daratan DANAUPunya tiga sisi SEGITIGAAlat musik tabuh GENDANGPencipta lagu “Bagimu Negeri” KUSBINILokasi, tempat tinggal ALAMATBenda angkasa yang berkelap-kelip BINTANGReptil raksasa legendaris NAGATaman laut di Sulawesi BUNAKENAir yang berwujud gas UAPAIRPerkataan bohong yang merugikan orang lain FITNAHTidak memiliki orang tua YATIMPIATUBawaan sejak lahir BAKATUang yang disediakan untuk keperluan tertentu DANAPatung raksasa di Amerika Serikat LIBERTYMata uang Amerika Serikat DOLARHuruf ke-4 abjad Yunani DELTABangunan tempat berjualan TOKOAlat penjepit, pencabut paku TANGGemetaran, kedinginan MENGGIGILBernyanyi mengiringi musik rekaman KARAOKEPerpindahan penduduk MIGRASIContohnya Bekasi, Palembang KOTAAlat pembuat jus BLENDERIlustrasi wanita memainkan TTS Pintar. Sumber yang bergerak ANGINAlat makan mi pangsit SUMPITPengobatan tusuk jarum AKUPUNKTUROrang yang berdagang PEDAGANGKoin masa kolonial Belanda DUITPanggilan supaya datang UNDANGANPenjualan kurang dari modal RUGIHasil yang dicapai PRESTASIPemikiran yang masuk akal LOGIKALapisan gas yang menyelimuti Bumi ATMOSFEROrgan di dalam tengkorak OTAKTempat menanam padi SAWAHNegara beribukota Kuala Lumpur MALAYSIAPakaian siswi sekolah ROKBerkembang, bertambah besar TUMBUHMahir dalam suatu ilmu AHLIIbukota provinsi Jawa Tengah SEMARANGSampul untuk menyimpan lembar-lembar kertas MAPTidak seperti biasa, ganjil ANEHDigunakan untuk terbang SAYAPHewan langka di Sulawesi ANOARambut panjang laki-laki GONDRONGDisembunyikan supaya tidak diketahui orang lain RAHASIAMakanan khas Palembang PEMPEKGurun terbesar di Asia GOBIMenderita penyakit kata dasar IDAPBatu kaca vulkanik berwarna hitam OBSIDIANMelihat dari lubang kecil kata dasar INTIPStatus tersangka setelah ditemukan bukti lanjutan TERDAKWABurung yang hidup di Kutub Selatan PENGUINIlmu tentang pewarisan sifat GENETIKATempat sungai bertemu laut MUARABenua di antara Samudra Pasifik dan Atlantik AMERIKABersih, bebas penyakit HIGIENISYang terbentang di atas Bumi LANGITMenara terkenal di Paris EIFFELIkan yang berkumis dan bertubuh licin LELETempat buang air besar KLOSETDongeng tentang binatang FABELTumbuhan muda yang baru timbul TUNASKota terbesar di Australia SYDNEYPenutup atap rumah GENTINGBagian pembuka naskah drama PROLOGMamalia laut yang suka melompat LUMBALUMBAPenyakit yang ditularkan oleh nyamuk anofeles MALARIAPerhiasan yang digantungkan pada rantai kalung LIONTINJiplakan karya orang lain PLAGIATHewan khas Australia yang berkuping besar KOALAAman, tenteram, sejahtera SENTOSAPenduduk Portugal PORTUGISMakanan yang sudah membusuk BASIDokumen dari masa lampau ARSIPMata uang Korea Selatan WONItulah kunci jawaban TTS Praktis untuk level 1-10. Seluruh kunci jawaban di atas merupakan akal bantu Anda ketika kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang disediakan. MZM
SejarahPenggunaan Uang Zaman Belanda. Setelah VOC dinyatakan bangkrut pada tahun 1799, maka Pemerintah kolonial Belanda mengambil seluruh kekuasaan dan kekayaan VOC. Koin ini merupakan koin bernilai sen atau dikenal dengan sebutan peser. Berlaku dari tahun 1856 1945, uang ini pada bagian depan bertuliskan Nederlandsch Indie Cent dan pada
- Kawasan Tanah Abang meliputi sebagian besar wilayah Kecamatan Tanah Abang, Kotamadya Jakarta Pusat. Terdapat anggapan bahwa nama Tanah Abang sendiri diberikan oleh orang-orang Mataram yang bermarkas di sana dalam rangka penyerbuan kota Batavia tahun 1628. Pada masa kolonial Belanda, Tanah Abang bernama De Muasal Nama Tanah Abang Asal muasal nama Tanah Abang muncul sejak tahun 1948. Saat itu, seorang konglomerat keturunan Tiongho bernama Phoa Bingham mendapat izin dari pemerintah VOC untuk memegang hak kekuasaan hutan di kawasan tersebut. Atas izin tersebut, Phoa Bingham diperbolehkan membuat terusan dan kanal untuk dijadikan sebagai sarana pengerjaan, banyak pekerjanya yang keturunan Banten memberikan nama Tanah Abang pada lahan milik Phoa Bingham. Namun, terdapat versi lain yang menyebutkan bahwa nama Tanah Abang sudah muncul puluhan tahun sebelum Phoa Bingham, tepatnya tahun 1628. Pada 1628, pasukan Mataram datang ke wilayah tersebut dan mereka melihat warna tanah yang berwarna merah. Ada kemungkinan bahwa pasukan Mataram lah yang memberi nama Tanah Abang karena tanahnya berwarna abang yang berarti merah dalam bahasa Jawa. Baca juga Skema Struktur Birokrasi Pemerintahan Kerajaan Mataram
Dikutipdari haji mulai digunakan di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda, tahun 1916. Pada saat itu, Islam merupakan salah satu kekuatan anti-kolonialisme di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. KH Ahmad Dahlan seusai pulang ibadah haji mendirikan Muhammadiyah. Lihat Foto KH Ahmad Dahlan (Wikipedia)
Judul Seri Lawasan Uang Kuno. Penyunting Yemima Lintang Khastiti. Penerbit KPG. Terbit 2011. Tebal viii + 88 halaman. Hobi mengoleksi uang kuno marak setidaknya dua dekade ini. Penghobinya akan berburu ke berbagai tempat untuk menambah koleksinya. Tak sedikit pula yang menjajakannya, entah asli atau palsu, di pinggiran jalan hingga situs-situs internet. Uang dibeli dengan uang, dengan nilai yang tinggi. Sejak kelahirannya uang selalu menjadi alat tukar yang penting. Keberadaannya tak bisa dilepaskan dengan lalu-lintas perdagangan di Nusantara. Tak heran jika uang yang digunakan pun beragam, baik bahan pembuatan, bentuk, ukuran, maupun penandanya. Pada masa Hindu-Budha, mata uang masyarakat Jawa berupa potongan emas dan perak, berbentuk setengah bulat, segiempat, atau segitiga, dan terdapat cap bergambar jambang, tiga kuntum bunga, atau tiga tunas daun. Ada yang berbentuk seperti kancing, dengan cap huruf Nagari berbunyi mA pada sisi cembung dan cap bunga empat kelopak pada sisi cekung. Ada juga uang emas berbentuk butiran jagung. Kedua uang seberat 2,4 gram ini digunakan pada zaman Kerajaan Mataram, Kediri, dan Singasari, hingga awal kemunculan Majapahit sekira abad ke-14, yang juga mengedarkan uang tembaga, kuningan, dan timah. Saat itu para pedagang China yang bermukim di wilayah Majapahit sendiri bertransaksi memakai kepeng China –masyarakat Jawa menyebutnya uang gobog. Hiasan pada satu atau kedua sisi uang gobog yang terbuat dari kuningan dan tembaga itu berupa relief manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, tulisan, maupun kehidupan masyarakat Majapahit. Selain itu, ada gobog bertuliskan syahadat dalam huruf Arab, yang membuktikan masyarakat Majapahit yang mayoritas Hindu-Budha sudah menganut Islam. Selain untuk membeli, gobog digunakan sebagai media penyebaran agama dan peranti upacara agama, sesaji, bekal kubur, ataupun jimat. Masa perkembangan Islam ditandai dengan kemunculan kerajaan-kerajaan Islam dari abad ke-13 sampai ke-19. Mata uang kerajaan Islam sebagian besar bertuliskan nama-nama sultan dan tahun hijriyah dengan huruf Arab atau Jawi. Kerajaan Samudra Pasai dan Aceh Darussalam membuat uang emas disebut derham, uang timah kasha, dan uang perak. Kerajaan Palembang mengeluarkan uang berbahan tembaga dan timah piti teboh berlubang di tengah dan piti buntu tanpa lubang. Kerajaan Banten mengedarkan kasha dari tembaga, yang pada satu sisinya bertuliskan huruf Jawa Pangeran Ratu ing Bantam. Kerajaan Cirebon merilis uang buatan orang China, picis. Di sekeliling lubang uang timah yang tipis dan mudah pecah ini tertulis Chirebon. Kerajaan Gowa mengedarkan uang emas, jingara dan uang campuran timah dan tembaga, kupa. Sedangkan Kerajaan Buton menerbitkan uang katun kampua atau bida, juga dikenal dengan lapjesgeld. Konon, uang ini ditenun oleh putri-putri keraton. Untuk mencegah pemalsuan yang diganjar dengan hukuman mati, setiap tahun uang lama ditarik dan dimusnahkan, lalu diganti corak baru. Kerajaan-kerajaan Islam di Pontianak, Banjarmasin, dan Kalimantan Selatan mengedarkan uang tembaga yang disebut duit. Sementara Kerajaan Sumenep mengedarkan uang asing yang diberi cap tulisan Arab, Sumanap, yaitu real batu beredar di Mexico lalu di Filipina, gulden Belanda, dan thaler Austria. Untuk mencegah pemalsuan, uang yang beredar pada 1818-1819 ini diberi cap khusus motif bunga, angka 600, dan tanda pengenal saudagar. Awal abad ke-16, pedagang Portugis mengenalkan uang pasmat dan real dari perak. Kemudian, masa kolonial Belanda beredar uang dengan berbagai nilai satuan schelling, dukat, dukatoon, duit, stuiver, rijksdaalder, dan gulden. Lantaran sulit mendapat bahan baku logam, kolonial Belanda menerbitkan uang kertas menyerupai sertifikat. Menjelang dan setelah VOC bubar, dibuat uang darurat, bonk, terbuat dari potongan-potongan batang tembaga segiempat yang dicetak di Batavia; dan uang bertuliskan INDIAE BATAVORUM. Dan pada 1806-1811 beredar uang logam dan kertas berharga bertuliskan LN Louis Napoleon. Pada masa pendudukan Inggris 1811-1816, di Jawa beredar bermacam uang dari emas, perak, tembaga, dan timah. Salah satu yang terkenal adalah rupee Jawa, yang pada kedua sisinya tertera tulisan dengan huruf Jawa dan Arab. Mata uang Inggris dengan monogram UEIC United East India Company beredar di Bengkulu sejak 1783 dengan satuan suku dan keeping. Kembalinya kekuasaan Belanda, diperkenalkan uang ringgit Belanda Seri Raja Willem der Nederlanden tahun 1840, Raja Willem II der Nederlanden tahun 1848, Raja Willem III der Nederlanden tahun 1865, dan Ratu Wilhelmina der Nederlanden tahun 1930. Bahkan ada uang yang menjadi saksi penderitaan buruh, yakni token perkebunan yang muncul pada era tanam paksa. Uang ini dibuat para pemilik kebun demi mencegah para buruh kabur, dan hanya berlaku di kawasan tertentu. Bentuknya beragam segitiga, segilima, segienam, dan seperti mata. Ketika Jepang menduduki Indonesia, uang kertas yang beredar masih menggunakan bahasa Belanda dengan satuan gulden, sehingga disebut gulden Jepang. ketika Jepang menghapus segala hal berbau Belanda, Jepang memberlakukan uang yang dicetak dalam bahasa Indonesia dan Jepang. Uang kertas yang disebut rupiah Jepang ini tidak bernomor seri dan tidak bertanda tangan pejabat berwenang. Uang itu berlaku hingga beberapa saat setelah pendudukan Jepang berakhir. Pada awal kemerdekaan keadaan ekonomi ditandai dengan hiperinflasi akibat peredaran mata uang yang tak terkendali, sementara pemerintah Indonesia belum memiliki mata uang sendiri. Ada tiga mata uang yang dinyatakan berlaku pada 1 Oktober 1945 mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda, dan mata uang De Javasche Bank. Di antara ketiga mata uang tersebut, yang nilai tukarnya anjlok adalah mata uang Jepang. Peredarannya mencapai empat milyar sehingga terjadi hiperinflasi. Yang paling menderita adalah petani, karena mereka menyimpan banyak mata uang Jepang. Pemerintahan pun demikian. Dalam otobiografinya, Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Sukarno menceritakan, dokter pribadinya, Suharto, yang juga menjadi bendahara negara, menimbang setumpuk uang kertas dan membagi-bagikannya kepada para penyelenggara negara secara kiloan. Baca juga Aceh-Ottoman dalam Koin Emas Kekacauan ekonomi akibat hiperinflasi diperparah oleh kebijakan Belanda pada 6 Maret 1946, yang mengumumkan pemberlakuan mata uang NICA di seluruh wilayah yang diduduki pasukan Belanda. Pemerintah Indonesia protes karena melanggar persetujuan bahwa masing-masing pihak tak boleh mengeluarkan mata uang baru selama belum adanya penyelesaian politik. Belanda mengabaikan protes itu dan tetap menggunakan uang NICA untuk membiayai operasi-operasi militernya. Pada 26 Oktober 1946, pemerintah Indonesia memberlakukan mata uang Oeang Repoeblik Indonesia ORI sebagai alat tukar yang sah di seluruh wilayah Indonesia. Ditutupnya percetakan uang di Jakarta oleh Sekutu, membuat Mohammad Hatta mencari percetakan lain dan menemukan percetakan Kolff di Malang, Jawa Timur. Kualitas cetaknya lebih buruk dibanding percetakan di Jakarta. Pencetakan ini dikerjakan dengan tangan, sehingga disebut mesin cetak tangan. “Kami tidak mempunyai apa-apa sebagai penjamin uang kertas itu, kecuali sebuah mesin cetak tangan. Karena mutunya tidak bagus, tak satu pun negara di luar negeri mau menerimanya,” kata Sukarno. Meski ORI resmi beredar pada 31 Oktober 1946, namun tanggal cetak yang tercantum, 17 Oktober 1945. Menyambut peredaran perdana ORI, Hatta mengumumkan melalui siaran radio ke seluruh negeri bahwa Republik Indonesia telah memiliki mata uang sendiri, karena itu mata uang NICA harus ditolak. Kekuatan rupiah setara dengan gulden Belanda sebelum masa perang. Hatta mendesak agar orang Indonesia menganggap rupiah sebagai simbol kemerdekaan dan pembangunan ekonomi. Sejak itu uang Jepang, uang Hindia Belanda dan uang De Javasche Bank tak berlaku lagi. Hanya dua mata uang yang beredar ORI dan NICA; masing-masing diakui oleh yang mengeluarkannya. Pada periode 1947-1949, beberapa daerah mengeluarkan Oeang Repoeblik Indonesia Daerah ORIDA. Hal ini dilakukan buat menahan gempuran uang NICA serta jurus pemalsuan ORI yang dilancarkan Belanda. Peredaran ORIDA berhenti sejak Maret 1950, seiring terbentuknya Republik Indonesia Serikat RIS. Bagi para pecinta uang kuno, buku ini bisa menjadi panduan. Selain membahas sejarah mata uang, buku Uang Kuno yang dikembangkan dari katalog pameran Seni Rupa Numismatik “Duit, Munten”, Bentara Budaya Yogyakarta, 16-27 Januari 2009 ini, dilengkapi gambar tangan uang koin dan bonk zaman Hindia Belanda periode 1720-1900-an karya Moquette, filatelis dan pemerhati budaya asal Belanda. Ada juga potret uang kertas, mulai terbitan De Javasche Bank tahun 1928, hingga terbitan Bank Indonesia seri Sudirman tahun 1968. Tak ketinggalan cerita dan humor terkait uang. Di bagian akhir, memuat potret pernik-pernik terkait uang, misalnya alat bayar non-uang, buku tabungan, surat pinjaman, alat hitung, kotak uang, serta daftar mata uang negara-negara.
. ovw6fk0sze.pages.dev/278ovw6fk0sze.pages.dev/523ovw6fk0sze.pages.dev/276ovw6fk0sze.pages.dev/344ovw6fk0sze.pages.dev/606ovw6fk0sze.pages.dev/622ovw6fk0sze.pages.dev/319ovw6fk0sze.pages.dev/552ovw6fk0sze.pages.dev/826ovw6fk0sze.pages.dev/339ovw6fk0sze.pages.dev/234ovw6fk0sze.pages.dev/384ovw6fk0sze.pages.dev/613ovw6fk0sze.pages.dev/477ovw6fk0sze.pages.dev/220
koin masa kolonial belanda tts